Empat Puluh

115 11 0
                                    

Sorry for typo

Happy Reading🖤

Sudah seminggu lebih Dev pergi balik ke Jogja dan sudah 2 hari Bintang dkk tak masuk sekolah, senin ini mereka kembali datang kesekolah dan bersikap santai seolah tak masalah dengan hilangnya mereka 2 hari tersebut.

Bian dkk sama Althena udah masuk?

Mereka kemana dah selama 2 hari tiba-tiba ngilang

Mereka bukannya udah ditegor ya masalah seragam sama rambut

Rambut Satria warnanya ganti lagi?

Eh Thena sama Bian warnanya samaan njirrr

Light Brown Red keren njirr di mereka berdua

Daniel warna coklat dong manis tapi mukanya gaada senyum

Eh itu kan kembaran Gilang? Warnanya dark grey atau apasih tuh rambut

Mereka tak menghiraukan itu semua mereka pergi kekelas guna menaruh tas dan kembali ke lapangan untuk upacara, apakah atribut mereka rapih? Tentu tidak seperti sekarang BiBi couple dan Daniel tak memakai topi Satria yang tak makai dasi dan Galang dan Mike yang memakai sepatu putih.

"Heyy kalian astagfirullah baris disana" omel pak Slamet menunjuk barisan biasa anak telat dan tak lengkap

Disana mereka melihat ada Raka dan Tian yang juga berada disana tak memakai dasi, mereka berjalan kesana dengan santai membuat seluruh murid menatap kearah mereka.

Upacara berjalan dengan hikmat dengan pak Slamet yang menjadi pemimpin upacara, posisi BiBi couple yang berada ditengah membuat mereka tak takut ketahuan ketika bercanda seperti sekarang mereka sedang bermain gunting batu kertas.

Galang dan Daniel yang berada dibelakang mereka bersama Tian menggeleng melihat kelakuan mereka yang seperti bocah, hingga suara pak Slamet membuat mereka berhenti bermain dan menatap kearah depan.

"Ini yaampun dihukum bukannya mikir malah main aja kalian ya" tegur pak Slamet

"Kenapa kalian gak make topi? Pamer warna rambut kalian?" tanya pak Slamet marah

"Emang" jawab mereke santai selepas itu mereka tertawa berdua

"Pak hukum dong masa mereka boleh warnain rambut kaya gitu sih kita aja kalo itu diomelin anak nakal kaya gitu mending suruh keluar malu-maluin nama sekolah" protes Angela berdiri di barisan kedua anak kelasnya

"Iya pak jangan mentang-mentang Thena dekat sama Xello didiemin ke gitu" kompor Vita

Sedangkan orang yang dibicarakan hanya menatap mereka dengan santai bukan cuma Bian dkk tapi hampir semua murid langsung menengok kearah Angela ketika berbicara seperti itu, ada yang berdecak tak suka da ada yang setuju terlepas dari siapa Angela itu.

"Sirik amat bilang aja kalah cantik lu" teriak Tania dari barisan kelasnya

"Kalo bukan iri bukan dia orangnya ka kaya gatau aja penyakit yang udah mendarah daging didiri dia" balas Sisil berteriak dibelakang sana diikuti sorakan anak Ipa 2

"Sudah sudah kenapa ribut" lerai pak Slamet begitu mendengar keributan.

"Angela saya tegaskan sekali lagi disini kami para guru tak perlu kamu ajarkan untuk menghukum siapa yang salah disini terlepas mereka anak yang punya sekolah atau apapun itu kami akan hukum jadi kalo kamu gatau gausah banyak omong" bela pak Slamet dengan tegas menatap kearah Angela

"Kalian kamu ini Thena dkk baru saja mengharumkan nama sekolah kenapa kalian juga tidak mengharumkan nama kalian dimata murid yang lain, kamu Thena bukan kah kemarin kamu baru saja juara 1 lomba Kimia kenapa kamu tak menunjukkan seperti temanmu yang ikut lomba kemarin? Kamu juga Bian bukan kah kamu juga juara 1 lomba debat bahasa inggris? Daniel dkk juga bukan kemarin kamu menang juara 1 juga lomba basket? Kenapa kalian harus terus melanggar aturan hingga murid memandang kalian jelek?" tanya pak Slamet menyebutkan keunggulan mereka

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang