Limapuluh

94 8 0
                                    

Sorry for typo

Happy Reading🖤

Malam ini Bintang berada di kediaman Brexa menemui Siska yang katanya kangen dirinya, setelah makan malam dan berbincang dengan Siska juga Revan tadi sekarang Bintang sudah berada dikamar Xello.

"Kamu bahagia sama Dev?" tanya Xello tiba-tiba sembari merebahkan tubuhnya disebelah Bintang

"Sangat" jawabnya tegas

"I'm happy because your happy" katanya tersenyum menatap wajah Bintang

"Thank's you" balasnya dengan senyum lebar

"Kamu gimana bisa ketemu sama dia?" tanyanya

"Ketemu dirumah kakeknya Bian yaudah deh first love" jawabnya sembari terkekeh

"Kamu kapan punya pacar?" lanjutnya memberikan pertanyaan ke Xello

"Aku udah Cinta sama seseorang tapi aku gamau egois soalnya dia bahagia dengan yang lain" jawabnya tersenyum sendu

"Good, kamu jangan jadi lelaki pecundang yang ngerebut apa yang dimiliki oleh orang lain" duh betina satu ini tidak peka sekali

"Aku sih sempet pengen egois tapi beberapa kali ngeliat dia sama oranglain ko kayanya dia bahagia banget aku mikir apa aku tega misahin mereka?" cerita Xello

"Tuhan pasti udah nyiapin jodoh terbaik buat kamu" katanya bijak

"Malah aku berdoa supaya tuhan matiin rasa aku supaya aku mencintai dia sebagai seorang yang terakhir sebelum aku hidup tanpa Cinta" Bintang langsung memasang wajah protesnya

"Gaboleh gitu setiap orang pasti ingin bahagia dengan cintanya" protesnya membuat Xello mengangguk aja

"Kalo kamu dipisahin sama orang yang kamu sayang gimana Bii?" tanyanya Xello serius

Bintang tak langsung menjawab ia malah merebahkan dirinya dan memandang langit kamar dengan serius, ia menghela nafas beberapa kali sebelum menjawab pertanyaan Xello.

"Aku mungkin hancur sehancur hancurnya, aku lebih baik dia nyakitin fisik atau batin aku daripada aku harus dipisahin lagi sayang sayangnya" jawabnya tanpa menatap Xello

"Aku paling takut itu dipisahin sama orang yang disayang dengan 2 cara yaitu kematian atau perselingkuhan, kalo dia sampai selingkuh selain sakit yang dihati aku juga pasti bakal kepikiran kenapa bisa dia sampai cari perempuan lain apa yang kurang dari aku atau apa yang salah dari diri aku?. Tapi kalo dipisahkan oleh kematian aku gatau lagi gimana caranya ngelanjutin ini semua maybe terdengar lebay tapi untuk orang yang pernah ngalamin hal mengerikan kaya aku bunuh diri mungkin pilihan paling atas yang bakal aku lakukan" lanjutnya membuat Xello menegang

"Dosa bunuh diri Bii" tegur Xello tak main-main

"Ya dibanding aku harus kehilangan orang yang aku sayang setelah ujian yang aku alami mending aku ikut orang tersebut buat pergi" acuhnya

"Jangan gitu dong banyak yang sayang sama kamu" panik Xello memeluk Bintang dari samping

"Bang Angkasa aja pernah punya pemikiran buat loncat dari rooftop waktu itu karna dia berfikir tuhan gak adil, jadi menurut aku maybe kematian bisa membuat rasa sakit kita ilang" beritahunya

"Tapi matinya gabakal diterima sayang" ingat Xello

"Ko jadi bahas kematian sih, ah aneh ganti ganti ngeri aku" lanjutnya bergedik ngeri

"Kamu pernah kehilangan gak?" tanya Bintang memiringkan kepalanya menghadap Xello

"Pernah, anggota BDN yang aku percaya ternyata pengkhianat dan pergi ditangan orang lain" jawabnya mengingat Juan

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang