Sembilanbelas

130 9 1
                                    

Sorry for typo

Happy Reading🖤

Jam istirahat baru saja berbunyi 5 menit yang lalu tapi lihat kantin sudah ramai dengan murid dari berbagai kelas dan angkatan, dipojok kantin yang jauh dikeramaian sudah duduk anak BDN dan Angkasa dkk. Mereka memang sering kumpul pas istirahat tidak jarang Angkasa dkk juga sering ikut kumpul di basecamp dan membantu membuat strategi, Xello dkk langsung pergi ketempat yang sudah menjadi hak patennya selama ia sekolah disana. Dilihatnya kursi belakang yang kosong tempat biasa Bian dkk duduk dan itu membuat ia bingung dan membuat banyak spekulasi diotaknya.

"Bian dkk gamasuk?" tanya Stev yang melihat meja belakang kosong

"Kaga, semuanya izin" jawab Roy yang kelasnya sebelahan

"Izin?" tanya Xello melihat Angkasa

"Bian liat proyek di Bandung ngajak adek gue dan Daniel, Galang ditarik sama daddy Marco ke kantor dia yang di Malang dan Mike sama Satria ikut ke Malang daripada gaada temen" jelas Angkasa

"Apa hubungannya Bian ke Bandung ngajak Bintang?" tanyanya lagi masih penasaran

"Bian pergi lama tanpa adek gue mustahil" santainya seolah tau kebiasaan sahabat adiknya yang sudah dianggap adik juga

"Ke pacar aja" celetuk Cleon tanpa sadar

"Jangan heran, gue aja yang jadi abangnya greget sama mereka semua. Waktu gue sama adek gue jadi sedikit gara-gara harus berbagi sama mereka" gerutu Angkasa

"Deket banget emang bang?" tanya Gilang kepo

"Hah, Lang gue tau lu pasti pengen ngabisin waktu sama abang lu tapi gue rasa itu hal yang agak susah. Lu bisa ngabisin waktu sama abang lu itu ke lu colong colongan waktu, abang lu sibuk Lang gakaya dulu dia sekarang bener-bener ke orang yang gila kerja. Dia pasti bakal lebih sering ngabisin waktu sama Bian dkk buat belajar tentang bisnis dan bakal sering ikut para ayah buat belajar tentang bisnis" jelas Angkasa memberikan pengertian ke Gilang

"Para ayah?" tanya Gerald

"Ayah Anton, papi Anggara, Daddy Marco, papa Alex, ayah Putra dan papa Dwi. Ayah Bian dkk" penjelasan Angkasa membuat mereka berfikir ternyata pertemanan mereka sudah sedekat itu

"Mereka deket banget ya bang?" tanya Roy

"Banget banget banget" Xello yang mendengar sedaritadi sudah mengepalkan tangannya

"Cowo ig Bintang siapa?" tanya Xello dingin

Mereka yang tadinya asik bercerita langsung tersentak mendengar nada dingin Xello, mereka lupa Xello sedari pagi sudah menahan amarahnya karna hanya sebuah foto.

"Lu ngajak adek gue pacaran?" bukannya menjawab Angkasa malah memberikan pertanyaan yang membuat orang yang dimeja kaget

"She is mine" tekan Xello

"Gue yakin dia gamau" yakin Angkasa terkekeh sinis

"I don't care! She is my girlfriend" cuek Xello

"Gue gayakin setelah lu tau semuanya, apa kalian akan tetep deket sama adek gue dan yang lain atau engga" Angkasa berbicara seperti itu dengan tatapan kosong kedepan

Pembicaraan tersebut membuat ia mengingat dulu bahwa ia tidak becus menjadi abang dan rasa-rasanya ia ingin mengamuk saja dan berteriak betapa dunia tidak adil terhadap dia dan adiknya, lihat saja sekarang tangan kiri terkepal dengan tangan kanan yang memainkan sedotan digelas dengan tatapan kosong kedepan. Mata Angkasa sudah berkaca-kaca mengingat itu semua bahkan yang ada di meja memandang bingung kearahnya.

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang