TMP 34 : Kutukan Lazark!

93 17 0
                                    

Jauh di dalam hutan belantara, hidup seorang pria dengan mata hitam pekat, hidung mancung, serta rupa yang memikat hati. Namun sayangnya, dia suka mempelajari ilmu hitam. Prestasinya sudah banyak di akademik. Semua jenis mantra dia kuasai. Dia dikenal dengan Lazark sang penyihir hitam.

Suatu ketika dia melanggar aturan yang tak termaafkan. Dia mencuri surat gulungan yang berisikan berbagai macam mantra rahasia. Sang tetua memberinya hukuman mati, tetapi anehnya dia baik-baik saja. Dia bersembunyi di hutan terlarang.

Mempelajari semua ilmu. Mulai dari ilmu pengetahuan–kekuatan abadi. Tapi dia selalu gagal dalam eksperimennya. Dia berpindah tempat. Negeri Aloista, adalah tempat terakhir yang dia kunjungi. Ada berbagai jenis makhluk hidup tinggal di dunia tersebut. Kehidupan mereka damai dan sejahtera.

Sehari dua hari berada di Aloista. Lazark bertemu dengan Seira, dia seorang peri yang hidup di tengah hutan. Mereka berteman. Kadang-kadang sering bermain.

Di hamparan rumput, mereka memandang langit temaram dengan banyak bintang menghiasi. Lazark menatap Seira dari samping. "Jika kau punya kekuatan abadi, apa yang akan kau lakukan?"

"Kekuatan abadi? Apa itu?"

"Semacam kekuatan yang tak terkalahkan oleh siapa pun dan hidupmu tidak akan cepat habis," jelasnya.

"Apakah seperti Vampir?" tanya Seira polos. Lazark tertawa kecil dan mengangguk.

"Hampir sama. Bagaimana menurutmu? Pasti akan menyenangkan, jika memiliki kekuatan sepeti itu?" Mata hitamnya menerobos langit gelap yang dihiasi cahaya.

"Aku ingin hidup biasa saja," jawabnya sederhana. Lazark bangun sembari menatapnya dengan pandangan rumit.

"Apa kau tidak ingin kekuatan dan menjadi penguasa dunia?"

Seira tersenyum manis. "Dunia yang aku inginkan ialah dunia tanpa adanya perang."

Lazark tak mengerti dengan perkataannya. Seira menggenggam tangannya dan menatap Lazark. "Hanya bersama denganmu cukup membuatku bahagia," ungkapnya dengan mata cerah.

Lazark membawanya dalam dekapan hangat. "Bodoh!" Seira membalas pelukannya.

Pertemanan yang terjalin baru-baru ini berubah menjadi cinta. Kekuatan abadi masih dalam obsesinya. Namun, dia sudah memutuskan untuk tinggal bersama dengannya.

Lazark dan Seira hidup dengan baik tak ada kekurangan sampai di mana, dia tertangkap. Rupanya Aloista dan Darkvild sudah bekerjasama. Poster tentang dirinya yang sebagai buronan sudah tersebar luas. Lazark menggertakkan giginya.

Dia tidak tunduk pada siapa pun. Dengan kekuatan hitamnya dia berhasil membuat mereka kewalahan. Negeri yang tenteram sekarang berubah menjadi lautan merah. Semua makhluk yang hidup dikorbankan.

"Atas nama Dewa, hancurkan kejahatan!" Para penyihir hebat mengelilinginya dan mengucapkan beberapa mantra. Tubuh Lazark terbakar. Dia berteriak kencang. Matanya berubah menjadi merah. Kekuatan lain keluar dari tubuhnya dan tak terkendali.

"Kalian akan binasa di tanganku setelah itu akan ku bangun negeri sendiri!" Cahaya hitam menutupi langit. Kilat menyambar, anak-anak berlarian. Di tengah hutan, gelas terpecah. Dia merasa firasatnya tidak enak.

Lazark

Dia pergi secepat yang dia bisa. Seira temasuk peri kehidupan. Dari atas dia melihat para makhluk mati dengan mengenaskan. Tatapannya jatuh kepada sosok pemuda, yang mengamuk di tengah badai.

Bisikan lain menyapu indra pendengarnya. "Dia berbahaya. Kau harus memusnahkannya itu adalah tugasmu."

Seira mengepalkan tangannya, dia menutup mata. Mengumpulkan semua energi yang dia punya. Menyebarkan serbuk bunga di lautan merah. Lazark berubah menjadi monster. Tubuhnya besar seperti raksasa. Dia menyerang dengan brutal.

Serbuk bunga melewatinya, matanya menyapu benda berkilau dan menatapnya lama. Pertempuran sengit menghancurkan segalanya. Dia menoleh ke samping, jantungnya berdegup kencang.

Seira berhadapan dengannya. "Tolong hentikan."

Lazark mengeluarkan senjata apinya dan menyerangnya. Mereka bertempur di langit. Cahaya hitam dan putih saling beradu. Matanya sudah dikelilingi keserakahan. Lazark tidak mengenalinya lagi. Tubuh Seira bersinar dan semuanya menghilang sekejap mata.

Detik-detik terakhir Seira menggunakan teleportasi memasuki dunia lain. Energi kehidupannya menipis, dia terbatuk dan mengeluarkan banyak darah. Di depan cermin. Dia menyegel jiwa Lazark. Matanya melotot dan siap meratakan apa pun.

"Maafkan aku." Dia membelai cermin tersebut dan menatapnya tak berdaya. Jiwa Lazark meraung.

"Beraninya kau menyegelku! Keluarkan aku dari sini!"

Seira menggelengkan kepalanya. "Tetaplah di sana. Aku mohon! Tindakanmu kali ini menyakitiku." Dengan ekspresi sedih, Lazark mulai melunak. Dia menempelkan tangannya di cermin.

"Jangan menangis. Aku mengaku salah, bisakah kau mengeluarkanku dari sini?" Lazark membujuknya, tetapi Seira tidak menggubrisnya.

Dia melangkah mundur. Sebuah cahaya muncul dari telapak tangannya dan tersenyum ke arahnya. "Selamat tinggal Lazark. Aku akan tetap mencintaimu."

Lazark menggedor kaca menyaksikan tubuh Seira perlahan memudar. Dia menggertakkan giginya.

"Sialan! SEIRA KEMBALI!"

Berbulan-bulan bahkan ratusan tahun terlewati. Jiwa Lazark terkunci dalam cermin. Dunia lain itu memiliki kehidupan. Dia mengumpulkan semua energi, dan menyebarluaskan aura negatif.

Kekuatan Seira melemah, dan saat itu juga dia menghancurkan semuanya. Dia mencari keberadaannya dan menemukan seorang anak. Mata polosnya mirip dengannya akan tetapi, dia dilindungi oleh kekuatan lain. Lazark menekan amarahnya. Ada hubungan apa anak laki-laki itu dengan Seira?

Lazark baru mengetahui bahwa Seira telah tiada. Dia marah, dan ingin membangkitkannya akan tetapi, kekuatannya tersegel. Dia menggunakan orang-orang untuk kepentingannya sendiri. Hanya dengan menyerap jiwa yang masih hidup bisa membuatnya bertahan di dunia ini. Dia sudah berpindah-pindah raga dan menemukan yang pas. Saat itu juga dia membawa bocah laki-laki ikut bersamanya dan mengunci jiwanya dalam cermin untuk selama-lamanya.
________________________

Inilah sebab dan akibatnya jiwa William terancam. Tenyata dia mewarisi kekuatan Seira yakni menjaga keseimbangan dunia roh. William dapat berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata. Aura yang dikeluarkan tampak murni dan terjaga.

William melebarkan matanya. Semua cerita yang didengar antara percaya dan tidak. Anak laki-laki yang dirawat oleh Seira telah tumbuh dan orangnya tepat di depan mata. Rose menatapnya takjub.

"Ternyata kau anak sang Dewi. Luar biasa," puji Rose.

William menjadi kaku, pikirannya bercabang. Dia tidak sepenuhnya percaya, tetapi dari cerita yang dijelaskan bahwa dia memiliki hubungan dekat dengannya. Dia meraih kalung perak dan menatapnya lama. Haruskah dia percaya? Karena menurut sang peramal, William adalah sang penyelamat bagi dunia roh dan juga ancaman bagi roh jahat yang memberontak.

Banyak kilasan memori yang muncul di kepalanya membuatnya sakit. Dia mengatur napasnya. William mengistirahatkan tubuhnya. Cahaya kristal menyapu matanya berkedip-kedip. William terpejam saat itu juga.

"Kakak, apakah dia sang penyelamat?" Laila menatap kakaknya dengan mata polos.

Rose mengangguk. "Sepertinya begitu tapi dia belum sepenuhnya percaya akan kekuatan yang tersembunyi dalam dirinya."

"Aku akan membantunya." Mata Laila bersinar dan Rose pun ikut berpartisipasi.

William terimalah takdirmu....

_______See you next part _____

Duh kenapa jadi melipir ke fantasi ya?  😂 Au, ah gelap.

Ini cerita alurnya campuran gaes. Suka gak jelas. Maapkeun. Semoga suka 😉

Salahkan keyboard yang gerak sendiri "-" Numpang lewat~

👇 INJEK BINTANGNYA!

The Mission Puzzle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang