01 || Hurts

7.5K 693 59
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN🔥🔥🔥





*******

Lisa keluar dari lift. Hari ini melelahkan sekali. Belum lagi berita yang membuatnya ingin menangis saja. Sejak berita itu muncul, kekasihnya belum ada menghubunginya, Lisa sudah menelfon berkali-kali tetapi nihil.

Lisa hanya bisa berharap semoga semuanya tidak benar. Tapi..... Kenyataan seakan menampar dirinya.

"Oppa...." air matanya lolos begitu saja ketika menyaksikan pengkhianatan yang dilakukan oleh kekasihnya. Sementara sepasang manusia di hadapannya terkejut melihat -Lisa- berdiri mematung dengan mata sembab menatap ke arah mereka.

"Lisa..."

Lisa melangkah mendekat membuat mereka ikut terdiam mematung.

"Selamat oppa....eonni....aku jadi bisa tidur nyenyak karena berita itu memang benar adanya" ucap Lisa dengan satu tarikan nafas.

"Lice..aku-"

"Ani, ani....jangan menjelaskan apapun padaku eonni...itu tidak akan berpengaruh apapun"

Lisa lalu menatap pria yang selama ini begitu Ia cintai,

"Oppa, aku harap kau bahagia. Dia adalah sahabat sekaligus kakakku. Jika kau melukainya, maka aku tidak akan tinggal diam. Gomapta.....aku pergi" ucap Lisa dan langsung melangkah jauh dari sana meninggalkan mereka di lorong apartemen Jiyong.




.
.
.
.

Lisa saat ini melangkahkan kakinya menuju dorm Blackpink untuk mengambil barangnya yang tertinggal. Matanya masih sembab dan pikirannya sedikit kacau.

Brukk

"Awshh"

"Joesonghamnida, joesonghamnida" ucap Lisa membungkuk.

"Sunbae?" Suara berat itu menyapa di telinga Lisa membuatnya mendongak.

"Ah, Haruto...mianhae" ucapnya dan hendak masuk ke dalam lift.

"Tunggu...sunbae, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau menangis?" Tanya Haruto.

"Gwenchana..."

Entah dorongan dari mana Haruto masuk bersama Lisa ke dalam lift hingga lift tertutup setelah Haruto menekan tombolnya.

"Uljima...."

"Semua orang memang berhak menangis, tapi ada hal yang tidak boleh terlalu kita tangisi, pertama jangan menangisi orang yang menyakitimu, kedua jangan menangis karena air matamu terlalu berharga" ucap Haruto sambil menghapus air mata seniornya itu.

"Gomawo Ruto-ya" ucap Lisa. Haruto tersenyum tipis kemudian menarik kedua ujung bibir Lisa agar melengkung naik.

"Tetap tersenyum sunbae...." Ucapnya membuat Lisa tersenyum kecil.

"Sekarang kau akan kemana sunbae?"

"Aku tidak tau Ruto-ya"

"Mau jalan-jalan?" Tawar Haruto.

"Kau tidak ada jadwal?"

"Ani, rekan-rekan memberku semua di dorm"

"Arraseo kajja" ucap Lisa tersenyum yang berhasil membuat Haruto ikut tersenyum.

Seniornya yang selama ini Ia kagumi, senior yang selama ini menjadi motivasinya, senior yang selalu mengingatkannya pada sang ibu....kini ada di hadapannya, bersamanya....sejak tadi sebenarnya jantung Haruto bekerja lebih cepat, senyuman Lisa selalu membuatnya seperti ini....
.
.
.
.
.



Angin malam begitu menenangkan di musim ini. Tidak terlalu dingin memang. Dan suasana Han River sangat tenang meski masih terdengar suara kendaraan.

Di sinilah Haruto dan Lisa terduduk di salah satu bangku yang menghadap langsung ke sungai Han.

"Apa kau pernah jatuh cinta Ruto-ya?" Tanya Lisa membuat Haruto yang sejak tadi memandang ke arah Sungai Han kini langsung berbalik menatap Lisa. Oh selamatkan jantung Lisa.

"Ne...." Ucap Haruto.

"Jinjja? Apa kalian berkencan?"

Haruto menggeleng.

"Aku belum pernah berkencan sunbae" ucap Haruto.

"Aigoo, kau berbohong bukan? Pasti banyak perempuan yang menyukaimu" ucap Lisa terkekeh. Senyum dan tawa Lisa adalah mood bagi Haruto.

"Aku tidak berbohong padamu sunbae...aku memang pernah jatuh cinta tapi tidak sampai berkencan"

"Wae?"

Haruto kembali menatap ke depan.

"Karena aku masih ingin memantaskan diriku untuknya. Untuk membahagiakannya, dan tidak mengecewakannya"

Lisa benar-benar dibuat terpukau oleh Haruto. Ini pertama kali Ia berbicara banyak dengan salah satu hoobae di agensinya.

"Pasti gadis itu sangat beruntung dicintai olehmu Ruto-ya" ucap Lisa tersenyum.

"Ne, sunbae...tapi aku lebih beruntung lagi jika orang itu juga mencintaiku" ucap Haruto.

"Sudah lebih baik?" Tanya Haruto...Lisa mengangguk dan tersenyum.

"Kajja kembali" ajak Haruto.

.
.
.
.

Haruto kembali ke dormnya.

"Kemana saja kau Ruto-ya?" Tanya Hyunsuk ketika melihat salah satu maknae linenya baru memasuki dorm.

"Mencari angin hyung" ucapnya.

"Kau mau makan? Akan aku hangatkan" ucap Hyunsuk.

"Tidak usah hyung. Nanti aku semdiri yang menghangatkannya. Dimana Yoshi hyung?" Tanya Haruto.

"Dia sedang membuat lagu dengan Asahi di dorm 3"

"Arraseo, aku ke kamar hyung" ucap Haruto diangguki oleh Hyunsuk.

.
.
.
.

Lisa sunbae

Haruto-ya gomawo

Satu notifikasi dan isi dari pesan itu membuat jantung Haruto berdetak tak karuan. Rasanya seperti ada bunga-bunga berterbangan.

"Aish apa yang aku pikirkan" gumam Haruto kemudian membalas pesan dari Lisa.

Ne, sunbae
Ini sudah malam istirahatlah

Haruto meletakkan ponselnya begitu juga dengan Lisa. Sebelum memejamkan mata, sejenak mereka menatap ke atas dan tersenyum hingga mata mereka tertutup.

.
.
.
.
.

Hiyahiyaa gue nyengir-nyengir sendiri ngetik ini 🤣

Tbc......

Let's Talk About Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang