12 || Siapa? (3)

1.9K 340 11
                                    

Yoshi saat ini tengah berada di dalam studio. Anak-anak Treasure diberikan fasilitas berupa studio untuk membuat musik mereka.

Cklek

Pintu terbuka menampilkan Haruto di sana. Studio Haruto studio 2 atau A_2 bersama Asahi.

"Hyung" panggilnya membuat Yoshi menoleh.

"Wae?"

"Menurutmu siapa yang meneror Lisa noona?" Tanya Haruto.

"Kita tidak tau pasti Ruto-ya, tapi kau tau bukan jika keamanan sangat ketat? Aku bingung bagaimana cara orang itu tiba-tiba datang dan pergi secepat itu. Bukankah ini aneh? Dia seperti tau kapan Lisa sunbae sedang sendirian dan apa saja yang Lisa sunbae lakukan bahkan saat kau berada di apartemennya, orang itu tau" ucap Yoshi.

"Aku khawatir dengan Lisa noona hyung, kau tau bukan jadwal kita semakin padat" ucap Haruto.

"Tenang saja Ruto-ya, pasti agensi akan lebih memperketat lagi keamanannya, bukankah Sajangnim menambah pengamanan untuk member BP?"

"Ne hyung, tapi tetap saja aku khawatir"

Yoshi tersenyum kemudian menepuk bahu adiknya itu.

"Kau sudah melakukan yang terbaik sebagai seorang kekasih" ucap Yoshi.

Tak lama pintu diketuk. Yoshi membukakan pintu.

"Annyeong haseyo oppa"

Haruto menoleh mendapati Somi berdiri di depan.

"Annyeong haseyo noona" sapa Haruto.

"Oh ada Haruto, annyeong haseyo" sapa Somi balik.

"Masuklah" ucap Yoshi.

"Hyung kalian..."

"Jangan berpikir aneh-aneh, kami hanya rekan kerja Ruto-ya" ucap Yoshi.

"Aigoo kenapa kau tak jujur saja hyung" goda Haruto.

"Apa noona selalu kemari?" Tanya Haruto pada Somi membuat Somi terkekeh.

"Ani, hanya jika ada penting Ruto-ya" ucap Somi.

"Aaa arraseo kalau begitu aku harus menemui kekasihku dulu, annyeong hyung noona" pamitnya.

"Dia begitu tinggi" ucap Somi setelah Haruto keluar.

"Anak itu tumbuh dengan cepat, padahal dulu aku jauh lebih tinggi dan besar darinya" ucap Yoshi terkekeh.

"Dia sedang masa pertumbuhan bukan?"

"Ne, dia bahkan lebih tinggi dari TOP sunbae" ucap Yoshi.

.
.
.
.
.
.

Saat ini Haruto hendak menemui kekasihnya di dorm BP. Tapi baru saja keluar dari lift Haruto melihat orang dengan pakaian serba hitam berdiri di depan pintu dorm BP.

Haruto memicingkan matanya ketika di tangan orang itu memegang sebuah pisau.

"Siapa kau?!" Tanya Haruto dengan suara deep nya. Orang itu pun terkejut dan berlari. Haruto hendak menghalanginya namun Ia malah terkena pisau di tangannya.

"Akhhh"

"Sialan berhenti kau!" Haruto berteriak namun orang itu sudah lebih dulu masuknke dalam lift.

"Ck!"

"Astaga Haruto!" Lisa keluar dari dorm hendak membuang sampah, namun Ia malah menemukan Haruto yang memegang tangannya berdarah.

"Ayo masuk, apa yang terjadi?" Lisa mengajak Haruto masuk ke dalam.

"Eh? Ada Haruto"

"Annyeong haseyo sunbae" sapa Haruto pada Jisoo, Jennie dan Rose.

"Eonni dimana kotak obatnya?" Tanya Lis yang mencari kotak obat di dapur.

"Di rak atas"

"Ada apa dengan tanganmu?" Tanya Jennie.

"Orang itu tadi ada di depan sunbae" ucap Haruto membuat mereka mengernyit.

"Nugu?"

"Orang yang mengancam Lisa noona" Lisa terkejut mendengarnya saat Ia datang membawa kotak obat.

"Jangan bilang kau terluka...."

Haruto mengangguk.

"Aku tadinya memang berniat menemui Lisa noona, tapi aku melihat orang berpakaian serba hitam dengan hoodie, topi, masker dan kacamata bahkan memakai sarung tangan hitam. Aku melihat dia menggenggam pisau. Tapi aku tidak sempat menahannya, dia lebih cepat dariku" ucap Haruto sambil meringis ketika Lisa mulai membersihkan lukanya.

"Ini sudah tidak aman, dia bahkan tau Lisa akan membuang sampah ke luar" ucap Rose.

"Kita harus lapor kembali pada manajer" ucap Jennie.

.
.
.

Masalah ancaman Lisa benar-benar membuat Yang Hyunsuk harus turun tangan. Kini Haruto dan Lisa berada di ruangan Yang Hyunsuk beserta manajer mereka masing-masing.

"Aku tidak tau kapan ini akan selesai. Tapi jika tetap begini maka keselamatan kalian yang akan menjadi taruhannya" ucap Yang Hyunsuk.

"Satu-satunya cara adalah, kalian fokus jalani dulu karir masing-masing"

DEG.

Seketika Lisa dan Haruto menatap pria di hadapannya.

"Mianhae, tapi ini jalan terbaik. Haruto, aku tau kau mencintai Lisa. Tapi pikirkanlah, semua demi keselamatan Lisa dan kau, karir kalian masih panjang" ucap Yang Hyunsuk.

Lisa memilih menundukkan kepalanya, Ia benar-benar ingin menangis saat ini. Apa dia harus selalu berakhir seperti ini? Apa tidak ada kebahagiaan untuknya?

"Tim akan menyelidiki siapa orang itu, dan jika dia memang salah satu orang agensi, maka aku akan mengambil tindakan tegas" ucap Yang Hyunsuk.

"Nde Sajangnim, saya mengerti" ucap Haruto membuat Lisa terkejut. Haruto setuju?

"Mianhae....noona" ucap Haruto pelan dan berat. Berat untuk menjalani ini.

"Joesonghamnida sajangnim, bolehkah saya meminta waktu untuk bicara pada Lisa sunbae?"

Yang Hyunsuk mengangguk.

Lisa dan Haruto kini berada di studio Haruto.

Setelah menutup dan mengunci pintu, Haruto mendekati kekasihnya yang duduk di sofa. Ia bersimpuh kemudian menggenggam tangan Lisa.

"Mianhae... Aku menyetujui apa yang Sajangnim katakan bukan berarti aku sudah tidak mencintaimu. Percayalah, hatiku hanya milikmu noona. Aku melakukan ini demi keselamatanmu" ucao Haruto lembut.

"Hiks wae...aku belum siap Ruto-ya"

"Sayang...dengarkan aku ini semua demi hubungan kita dan demi keselamatanmu. Orang itu sudah sangat keterlaluan, dia bahkan hampir mencelakaimu jika aku tidak datang ke dorm, dia sudah beberapa kali membuatmu hampir celaka" ucap Haruto.

"Dengar, kita hanya pura-pura untuk tidak saling berhubungan lagi, anggap saja kita sedang LDR, aku tidak apa jika kau menyibukkan dirimu dengan jadwal yang padat agar tidak memfosir pikiranmu terhadap masalah ini. Kita masih bisa saling berkomunikasi lewat pesan bukan?"

"Uljima...aku yakin nanti kita akan baik-baik saja" ucap Haruto sambil mengusap air mata kekasihnya.

"Kau tidak akan mencari gadis lain kan?" Tanya Lisa. Haruto tersenyum kemudian mengecup hidung Lisa.

"Jangan berpikiran negatif, bagaimana mungkin aku bisa berpaling darimu hm?"

Wajah Lisa memerah saat ini dan itu lucu di mata Haruto.

"Saranghae..."

"Nado saranghae..."

.
.
.
.
.

Tbc....

JANGAN LUPA

V O T E

DAN

S P A M

K O M E N

Let's Talk About Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang