37 || It's Fine

1.8K 279 29
                                    

Melepaskan memang lebih baik daripada memaksa untuk bertahan. Meski harus merasakan sakit yang begitu dalam, tapi Yoshi merasa lebih tenang merelakan Lisa bersama Haruto.

Yoshi sampai dorm pukul 1 malam. Ia sebenarnya pulang dari restoran milik Seungri pukul 9 malam, hanya saja Ia memilih berdiam menikmati angin malam di tepian sungai Han.

Yoshi menekan password dan membuka pintu, belum sempat melepas sepatunya, Haruto datang dan menarik kerah jaketnya.

"Kenapa kau sebrengsek itu hyung?!!"

"Mworago?"

"Kau membuatnya nyaman lalu kau meninggalkannya begitu saja! Kau lebih brengsek dariku hyung! Kau membuat Lisa noona menangis!"

"Ya! Haruto ada apa ini?!" Hyunsuk juga baru pulang tiba-tiba melihat kedua adiknya kembali bersitegang.

"Dia memang pantas mendapatkan ini hyung"

BUGHHHH

Dengan kuat Haruto meninju rahang Yoshi hingga membuatnya tersungkur.

"Ya! Hentikan pabbo!"

"JUNKYU-YA!!!"

Junkyu yang tadinya baru akan tidur mendengar teriakan Hyunsuk. Langsung saja Ia keluar.

"Yak! Hentikan Haruto!"

BUGHH
BUGHHH

"Akhhh"

"Bajingan! Kau brengsek! Kau membuatnya menangis!"

Haruto hendak memukul lagi namun Yoshi menahannya. Cukup sudah kesabaran Yoshi. Dengan sekuat tenaga Ia mendorong Haruto dan kini Yoshilah yang mendudukinya.

"Bicara sekali lagi" ucap Yoshi dingin dengan tatapan tajamnya. Bukan tatapan seorang hyung lagi. Hyunsuk dan Junkyu hanya bisa diam.

"Kau brengsek! Kau bajingan-"

BUGHH

Haruto memejamkan matanya saat Yoshi melayangkan tinjunya. Namun Ia tak merasakan sakit sedikit pun. Yoshi malah melesetkan pukulannya ke ubin.

"Dengar. Jika kau tidak tau kebenarannya maka jangan menuduh sembarangan! Seandainya kau bukan adikku, seandainya kau bukan rekanku, seandainya kau bukan keluargaku. Aku sudah pasti menghancurkan wajahmu. Apa kau harus selalu menggunakan ego dan ototmu?! Apa kau tidak bisa berpikir lebih dewasa?! Jika aku memang bajingan maka wanita yang aku kencani sudah aku tiduri lalu aku tinggalkan begitu saja! Apa kau paham apa yang selama ini aku lakukan untukmu?! Untuk kebahagiaanmu? Aku tidak pernah merebut apapun darimu! Tapi kau! -Yoshi mencengkram kuat kerah baju Haruto-

Kau yang merebut semuanya dariku! Hinata, Somi dan Lisa noona. Aku masih bisa berpikir dan lebih mementingkan perasaanmu ketimbang diriku sendiri.

Kau bilang aku membuat Lisa noona menangis? Apa kau tidak bisa bertanya lebih dulu alasannya? Tidak kan? Kau selalu mengambil kesimpulan sendiri.

Kau pikir selama ini kenapa aku menghindarinya? Kau pikir selama ini kenapa aku menyuruhmu menemuinya? Memberikan kalian waktu berbicara, membantumu bertemu dengannya. Kau pikir itu apa? Aku melakukan itu demi kau! Demi hubunganmu dengannya. Meski aku mencintainya tapi aku tidak berusaha merebutnya darimu karena aku tidak suka dan tidak mau merebut milik orang lain.

Kau paham? Berhenti menyalahkan orang lain karena di sini kaulah yang salah" ucap Yoshi kemudian melepas cengkramannya lalu berdiri sambil mengusap darah di sudut bibirnya.

Yoshi langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa mengatakan apapun lagi. Haruto terdiam mencerna apa yang Yoshi katakan.

Sementara Hyunsuk dan Junkyu baru kali ini melihat Yoshi benar-benar marah.

"Hyung aku takut" cicit Junkyu.

"Nado"

.
.
.

Haruto melangkah gontai di lorong agensi. Ia pergi pagi-pagi sekali entah apa yang Ia lakukan sekarang. Ia merasa sangat bersalah pada Yoshi, dan Haruto juga syok karen pertama kalinya Yoshi mengeluarkan aura gelap.

"Pabbo pabbo pabbo" ucap Haruto merutuki dirinya sendiri. Ia menyesal dan sangat merasa bersalah telah memukul wajah hyungnya itu beberapa kali.

"Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini Haruto-ssi?" Tanya seorang staff.

"Ah annyeong haseyo. Uhm aku hanya ingin ke studio" ucap Haruto.

"Kau kerja keras sekali" ucap staff itu. Haruto tersenyum dan membungkuk.

"Kamsahamnida"

Setelah staff itu pergi, Haruto melanjutkan langkahnya menuju studio. Sebelum masuk, Haruto berpapasan dengan Lisa.

"Noona" panggil Haruto membuat Lisa terdiam.

"Ne?"

"Aku...ingin bicara"

"Tentang apa?"

"Kita bicara di dalam saja" ucap Haruto membuka pintu studionya lalu masuk diikuti oleh Lisa.

"Noona, apa kemarin Yoshi hyung membuatmu menangis?" Tanya Haruto membuat Lisa terkejut.

"Darimana kau tau aku menangis?"

"Mianhae... Aku mengikutimu, tapi aku diam di luar restoran"

"Aku memang menangis, menangis karena kebodohanku sendiri"

"Apa Yoshi hyung membuatmu menangis?"

Lisa menggeleng.

"Ah begitu ya.."

"Wae?" Tanya Lisa. Haruto menunduk.

"Aku kira dia yang membuatmu menangis, aku kira dia yang menyakitimu...maka dari itu aku menunggunya pulang, aku menghajarnya, dan setelah itu aku sadar ternyata aku salah paham...ternyata aku melukai hatinya lagi"

"Ya! Apa yang kau lakukan hah?!" Lisa tampak terkejut akan pengakuan Haruto.

"Aku menyadari kesalahanku setelah dia meluapkan semua isi hatinya....aku selama ini salah menilainya"

"Tidak seharusnya kau menggunakan ototmu. Dia hyungmu kenapa kau malah memperlakukannya seperti ini hanya karena cinta? Jujur saja dia lebih membuatku nyaman karena sikap dan sifatnya, tapi aku terlalu berharap padahal dia lebih memilih kebahagiaanku padamu, dia percaya padamu jika kau bisa membahagiakanku meski hatinya yang terluka. Dia selalu mengutamakan orang lain dibanding dirinya. Kau tau? Bahkan dia menghindariku karena tidak ingin membuatmu terluka" lirih Lisa. Haruto terdiam....lagi dan lagi perasaan bersalah itu muncul dari masalah dengan Somi, Hinata dan Lisa...kenapa mereka selalu terlibat cinta segitiga? Kenapa dia tak menyadari selama ini dirinya sendirilah yang membuat masalah menjadi rumit.

"Mianhae.."

"Mianhae hajima....kau harus memperbaiki hubungan kalian" ucap Lisa mengelus lengan kiri Haruto.

"Apa Yoshi hyung akan memaafkanku?"

"Tentu....bukankah Yoshi orangnya tidak pendendam?"

"Ne, tapi aku merasa malu bertemu dengannya...maka dari itu aku pagi-pagi kemari" lirih Haruto.

"Temuilah dia dulu"

"Apa noona juga membenciku?"

Lisa menggeleng kemudian tersenyum.

"Aku belajar banyak dari seseorang" ucap Lisa. Haruto tau siapa orang yang Lisa maksud. Dia adalah hyungnya. Yoshi.

.
.
.
.
.

Tbc....

Sabar jangan emosi :)

Jangan Lupa Vote dan Komen yaa wkwkwkk✌🏻✌🏻

Let's Talk About Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang