22 || I'm (not) OK

1.7K 283 68
                                    

Member Jepang kini sudah sampai di Korea. Mereka langsung kembali ke dorm masing-masing. Yoshi dan Haruto satu dorm jadi mereka bersama ke dorm.

"Haruto" panggil Yoshi membuat Haruto menoleh.

"Wae hyung?"

"Kau bertemu Hinata?" Tanya Yoshi membuat Haruto terkejut.

"B-bagaimana bisa hyung-"

"Haruto. Jangan mempermainkan perasaan seseorang jika kau tidak ingin dipermainkan" ucap Yoshi membuat Haruto diam.

"Apa maksudmu hyung? Aku tidak paham"

"Ruto-ya, kau memiliki hati dan perasaan yang seharusnya kau jaga. Tapi kau dengan mudahnya mengabaikan hal itu"

"Hyung lebih baik to the point-"

"Kau menyatakan perasaanmu pada Hinata. Dan kalian berkencan 3 minggu di Jepang" ucap Yoshi membuat wajah Haruto panik.

"Hinata menceritakan semuanya padaku. Aku minta kau lebih baik memilih salah satu. Tegas pada hatimu sebelum kau menyesal" ucap Yoshi dan meninggalkan Haruto sendirian di lorong.

Haruto terdiam sejenak.

Tiba-tiba handphonenya berdering. Haruto menatap layar ponselnya dan tertera nama Hinata di sana.

"Moshi-moshi"

"......."

"Aku baru sampai dorm, kau sudah di sekolah?"

"......."

"Nanti kita video call jika tak ada jadwal sayang"

"......."

"Ha'i"

Haruto tersenyum kemudian memasukan handphonenya ke dalam saku dan melangkah menuju dormnya tanpa menyadari seseorang yang sejak tadi berdiri tak jauh di belakangnya dengan tatapan sendu.

Siapa lagi jika bukan kekasihnya Lisa. Iya Lisa sengaja ingin memberikan Haruto kejutan sekaligus membicarakan kurangnya mereka komunikasi selama Haruto di Jepang. Tapi ternyata semua yang Lisa dengar sepertinya sudah menjelaskan apa yang ingin Lisa ketahui. Ia hanya bisa tersenyum getir kemudian berbalik pergi dari sana

.
.
.

Malam ini Haruto berniat menemui Lisa di apartemennya. Sesampai di depan unit apartemen Lisa, Haruto lupa password sehingga Ia menekan bel.

Tak lama pintu terbuka dimana menampilkan Lisa dengan wajah sembab.

"Annyeong- sayang? Kenapa menangis?" Tanya Haruto khawatir. Lisa hanya menggeleng kemudian berbalik tanpa menutup pintu dan membiarkan Haruto masuk sendiri.

"Sayang ada apa? Hei tunggu" ucap Haruto sambil meraih tangan Lisa.

"Lepas Ruto-ya" ucap Lisa dengan suara parau.

"Wae? Siapa yang-"

"Siapa yang membuatku menangis? Bahkan kau sendiri tidak sadar telah membuatku menangis. Apa kau pantas bertanya lagi?" Tanya Lisa dengan air mata yang kembali menggenang. Haruto hanya diam.

"Hm pasti karena merindukanku iya kan? Mianhae aku jarang mengabarimu sayang, kau tau aku sambil promosi dan berkumpul dengan keluargaku"

Lisa hanya tersenyum kecut. Hatinya begitu sakit ketika Haruto sudah mulai membohonginya. Bisa dilihat dari tatapan Haruto sekarang.

"Sayang are you ok?"

"Its not fine Ruto-ya, I'M NOT OK!" Teriak Lisa membuat Haruto terkejut.

"Kau bertanya apa aku baik-baik saja setelah aku tau semuanya? Kau tidak mau menjelaskan sesuatu padaku? Apa kau mulai menjadi seorang pengecut?" Lisa menumpahkan semuanya saat ini dengan air matanya yang mengalir.

"Sayang apa maksudmu?"

"Ternyata kau pembohong" lirih Lisa.

"Aku di sini menunggu kau kembali, menunggu kabarmu yang bahkan belum tentu aku dapatkan. Tapi apa Ruto-ya? Apa yang kau berikan? Luka.... Di sini, di sini aku terluka...sakit hiks hiks....kau...jika kau tidak benar-benar mencintaiku, tolong jangan membuatku terlalu berharap padamu. Disaat aku membutuhkanmu, membutuhkan support darimu ketika banyak komentar jahat yang menyudutkanku, disaat aku membutuhkanmu meski hanya mendengar suaramu, kau menghilang...

-Lisa menarik nafas dalam lalu menghembuskannya sebelum melanjutkan kalimatnya-

Aku tau... Kau memiliki kekasih yang lain selain aku" kalimat terakhir Lisa seperti petir bagi Haruto. Tubuhnya menegang dan wajahnya seketika panik.

"Wae? Apa salahku?" Tanya Lisa lirih.

"Jawab!! Hiks hiks" Lisa memukul-mukul dada Haruto. Sedangkan Haruto hanya diam membiarkan Lisa meluapkan emosinya.

"Mianhae......mianhae" Haruto hendak memeluk Lisa tapi Lisa memberontak dan memundurkan langkahnya.

"Pergilah...pergilah Ruto-ya...pergi lupakan aku"

"Aniyo...mianhae sayang berikan aku kesempatan"

"Pergi....jeball" Lisa memohon membuat Haruto terpukul. Ia mengingkari janjinya. Ia menyakiti hati perempuan yang tulus menyayanginya.

"Mianhae..." Haruto berbalik dan keluar dari apartemen Lisa. Sedangkan Lisa merapatkan dirinya ke dinding dan memeluk lutunya sambil menangis.

"Hiks hiks"

.
.
.
.

Haruto menjambak rambutnya frustasi. Lihatlah dia menghancurkan hati seseorang. Membuat seseorang menangis karenanya. Seseorang yang Ia janjikan akan menjaganya agar tidak ada yang membuatnya menangis. Seseorang yang sudah memberikan semua kepercayaan dan perasaannya.

"Mianhae noona" lirih Haruto.

Kini Ia tengah berada di kawasan Han River. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Haruto enggan beranjak dari sana. Beberapa panggilan dari para hyungnya pun diabaikan.

Ia tak bisa mengulang waktu kembali. Teman kecilnya, cinta pertamanya membuatnya berpaling dari perempuan yang selama ini ada untuknya.

.
.
.
.

Tbc......

Ulalala

Jangan lupa Vote dan Komennya 😂




Let's Talk About Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang