Haruto benar-benar menemani Lisa untuk bertemu Jaehyun.
Mereka bertemu di privat resto.
"Annyeong Lisa-ya" sapa Jaehyun. Pria yang lebih tua sebulan darinya itu duduk di hadapan Lisa dan Haruto. Jaehyun mengira Haruto adalah manajer Lisa.
"Annyeong manajernim" ucap Jaehyun. Haruto hanya mengangguk. Haruto sejak tdi tak melepas penyamarannya meskipun sudah berada di ruang privat.
"Ada apa oppa mengajakku bertemu?" Tanya Lisa. Jaehyun melirik ke arah Haruto.
"Uhm apa bisa kita bicara berdua Lisa?"
"Mianhae oppa tapi ini manajerku harus tau apa yang kita bicarakan. Bukankah ini tentang pekerjaan?"
Jaehyun terdiam sebentar.
"Hmm sebenarnya...Lisa...aku menyukaimu" ucap Jaehyun membuat Lisa terkejut dan Haruto berdecih pelan.
Suka katanya? Oh tapi maaf hyung....Gadis di sampingku sudah menjadi calon nyonya Watanabe. Batin Haruto.
"Apa maksudmu oppa?"
"Lisa...hm joesonghamnida manajernim..aku menyukai Lisa. Lisa-ya aku menyukaimu sejak lama, hanya baru sekarang aku berani mengungkapkannya -Jaehyun menggenggam tangan Lisa- Lisa-ya jadilah kekasihku" ucap Jaehyun membuat Haruto mendelik kesal sedangkan Lisa langsung menarik tangannya.
"Mianhae oppa...mianhae aku tidak bisa. Aku tidak memiliki perasaan apapun padamu...mianhae tapi aku sudah memiliki kekasih" ucap Lisa membuat Jaehyun menghela nafas berat.
"Benarkah? Siapa pria yang berhasil mengambil hatimu?" Tanya Jaehyun.
"Kita sudah kenal lama Lice..."
"Joesonghamnida sunbae....tapi dia miliku" ucap Haruto yang kini membuka maskernya membuat Jaehyun terkejut.
"Kau.."
"Nde, perkenalkan aku Watanabe Haruto hyung" ucap Haruto membungkuk.
Jaehyun tertawa pelan membuat Haruto mengernyit.
"Sejak kapan Lice?" Tanya Jaehyun."Sejak kapan kau menyukai bocah?" Jaehyun tertawa sinis.
"Tidak penting bagiku masalah umur, bisa dilihat sekarang siapa yang bersikap lebih dewasa antara kau dan Haruto" ucap Lisa menohok.
"Haruto memang jauh lebih muda darimu dan dariku oppa, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman dan aman. Aku benar-benar merasakan ketulusan, kasih sayang, cinta dan perhatian darinya. Sejauh ini Haruto lah yang selalu bisa menghangatkan hatiku" ucap Lisa tersenyum.
"Sunbae, kau tampan tapi aku lebih tampan, kau kaya bahkan sudah sukses...kau bisa mencari perempuan lain selain kekasihku. Seberapapun kau mencoba mendekatinya, dia akan tetap memilihku" ucap Haruto.
Jaehyun tersenyum miris.
"Aku terlambat sekarang, tapi kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Bisa saja Lisa menikah denganku bukan?" Ucap Jaehyun. Haruto sebenarnya sudah kesal tapi dia berusaha untuk sabar.
"Terserah sunbae saja" ucap Haruto mengibaskan tangannya kemudian memakai maskernya lagi dan menarik Lisa.
"Kami harus kembali, sampai jumpa lagi sunbae" ucap Haruto tersenyum di balik maskernya.
.
.
.
.Haruto masuk ke dalam apartemen lebih dulu dan langsung bermain dengan kucing-kucing Lisa. Sedangkan Lisa menghela nafas karena sejak pulang dari restoran, Haruto mendiaminya.
"Ruto-ya..." Panggil Lisa namun Haruto tak menggubrisnya.
"Jangan marah ne? Aku tidak tau jika dia akan bicara begitu" ucap Lisa memelas.
"Kau tau aku mencintaimu, apalagi yang kau ragukan dariku?" Lirih Lisa. Haruto menghela nafasnya kemudian menghampiri Lisa yang duduk di sofa. Haruto bersimpuh di hadapannya kemudian memegang kedua pipi Lisa dan menghapus air mata kekasihnya.
"Kenapa menangis hm?"
"Kau mendiamiku" cicit Lisa. Haruto tersenyum kemudian beralih menggenggam tangan kedua Lisa.
"Dengar sayang, mianhae jika tadi aku sempat mendiamimu. Tapi bukan berarti aku marah padamu. Aku hanya kesal dengan Jaehyun sunbae. Tidak salah juga karena dia tidak tau kau kekasihku, tapi yang aku kesalkan disaat dia tau kau adalah kekasihku, dia tak berniat minta maaf dan malah menantang" ucap Haruto menghela nafas berat.
"Aku justru takut kehilanganmu sayang" ucap Haruto.
"Mianhae, uljima" ucap Haruto lagi kemudian menarik Lisa ke dalam pelukannya.
"Hiks hiks saranghae" ucap Lisa.
"Nado saranghae" ucap Haruto.
Beberapa saat kemudian mereka melepas pelukannya.
"Uljima ne?" Lisa mengangguk lucu membuat Haruto gemas.
"Kenapa kekasihku ini menggemaskan sekali huh?"
"Aaaaa appo" Lisa menepis pelan tangan Haruto yang mencubit pipinya.
"Mianhae.... Istirahat ne? Ini sudah malam, aku juta harus kembali ke dorm"
Lisa mengangguk dan memeluk Haruto kembali.
"Hati-hati sayang, jaga kesehatanmu" ucap Lisa.
"Ne"
Cup
Satu kecupan mendarat di kening Lisa.
"Jaljayo"
.
.
.
.Tbc....
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN MESKIPUN KURANG NGEFEEL PART YANG INI😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Talk About Love✓
FanfictionWarning : Cerita ini hanya karangan penulis! Tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. INGAT! Haruto pernah bilang : JANGAN BAPER! Selamat Membaca!!!