32 || Slow but Sure (2)

1.7K 306 63
                                    

"Hyung"

"Masuklah"

"Ini" Ia menyerahnya sebuah flashdisk.

"Semua rekaman kejadian ada disana hyung, percakapan juga sudah disadap"

"Kerja bagus"

"Apa kita bergerak sekarang?"

"Tunggu sebentar lagi"

"Ne hyung"

.
.
.
.

Hari ini Lisa datang ke agensi karena ada hal penting. Seperti yang Lisa duga, kedatangannya sekarang menjadi pusat perhatian.

"Tenanglah Lice" ucap sang manajer.

"Gomawo eonni"

Setelah itu Lisa menuju lift. Tak sengaja Lisa berpapasan dengan ketiga eonninya. Tanpa menyapa mereka meninggalkan Lisa dan membuat Lisa menatap ketiganya sendu.

Ting

Satu notifikasi masuk ke handhpone Lisa

Tanpa nama

Annyeong Lisa eonni? Bagaimana? Apa kau masih belum percaya? Bahkan saat itu kurang dari 10 menit aku bisa membuat kau dibenci oleh orang-orang yang kau percaya. Apa itu teman dekat? Hahaha

Lisa menarik nafas lalu menghembuskannya setelah membaca pesan yang Ia tau siapa pengirimnya.

Puk

Sebuah telapak tangan mendarat diatas kepalanya dengan lembut. Lisa menoleh ke samping mendapati Yoshi berdiri dan tersenyum.

"Abaikan saja. Kebenaran akan menang" ucap Yoshi diangguki oleh Lisa.

"Bagaimana bisa kau ada disini?"

"Kau lupa jika ruanganku disana" ucap Yoshi sambil menunjukan ruangannya. Lisa menampilkan cengirannya.

Tanpa menyadari seseorang berdiri tak jauh dari mereka tengah mengepalkan tangannya.

"Nanti ke studioku saja jika lelah noona" ucap Yoshi.

"Ne"

Yoshi berbalik dan mengernyit melihat Hinata berdiri di hadapannya.

"Sejak kapan kau di sini?" Tanya Yoshi.

"Kenapa senpai percaya padanya?"

"Nugu?"

"Lisa. Dia bahkan ingin melukaiku. Apa senpai dibutakan?"

"Jangan mencoba membuat drama murahan di depanku Hinata" ucap Yoshi membuat Hinata terkejut.

"Lisa lebih pantas dipercaya" ucapnya lagi.

"Kita dulu pernah menjadi sepasang kekasih, bahkan senpai-"

"Karena dulu aku terlalu bodoh dan percaya dengan malaikat pencabut nyawa sepertimu" ucap Yoshi. Tatapan teduhnya berubah menjadi tajam seketika.

"S-senpai...."

"Cepat atau lambat kebenaran akan terungkap. Jangan bermain-main Hinata. Kau tidak tau dengan siapa kau sedang berurusan" ucap Yoshi kemudian pergi meninggalkan Hinata yang menghentakan kakinya kesal.

"Kau tidak bisa sekali dayung lalu dua pulau terlampaui" ucap seseorang berdiri di belakang Hinata membuat Hinata terkejut.

"K-kau..."

"Kau mau meracuni pikiran semua orang? Bermimpilah dalam hayalmu" ucap Asahi kemudian pergi dari sana.

Hinata mulai cemas sekarang. Satu-satunya cara adalah meracuni pikiran Haruto. Ya Haruto.

.
.
.
.

Aura mencekam terasa di ruang latihan karena Yoshi yang diam tiba-tiba kerahnya ditarik oleh Haruto.

"Apa yang kau lakukan pada Hinata hingga Ia menangis?!"

"Aku tidak melakukan apapun"

"Bohong!"

"Haruto lepaskan cengkramanmu!" Bentak Mashiho.

"Haruto!" Jihoon baru saja datang bersama Junkyu langsung melerai keduanya.

"Ya! Kau gila?! Dia hyung kita!" Bentak Jeongwoo.

"Ada apa ini?"

Manajer mereka datang dengan wajah geram.

"Kalian berdua ikut aku, Jihoon dan Hyunsuk juga" ucap sang manajer.

Setelah mendapat teguran dari atasan. Mereka kini harus introspeksi diri terutama Haruto.



.
.
.
.

"Kenapa hyung tidak memberikan gadis itu sanksi?" Protes Jiyong pada Yang Hyunsuk.

"Aku tidak bisa memberikan sanksi tanpa bukti jika Lisa memang bersalah. Melainkan aku akan memberikan teguran pada orang-orang yang ikut menuduhnya" ucap Yang Hyunsuk.

"Kenapa hyung membelanya? Dia tidak-"

"Apa kau tidak belajar kesalahan yang sebelumnya?"

Jiyong terdiam.

"Aku tidak akan memaafkanmu jika kau menyakiti Lisa lagi Ji" ucap Yang Hyunsuk.

"Hyung-"

Takk

Yang Hyunsuk meletakkan iPad di hadapan Jiyong. Jiyong mulai fokus pada apa yang ada di dalam iPad itu. Kejadian awal mula dimana Lisa baru keluar dari lift membawa sekantung sampah. Lalu tiba-tiba gadis bernama Hinata itu datang. Bahkan percakapan mereka sejak awal terdengar karena memang cctv dilengkapi dengan penyadap suara. Lalu Lisa pergi dan Hinata terlihat melukai dirinya sendiri dan menjatuhkan pisaunya. Lisa berniat menolong dan bertanya. Tepat saat mereka semua datang melihat Lisa yang memegang pisau.

"Pertanyaanku, kenapa kalian bisa datang kesana bersama?" Tanya Yang Hyunsuk.

"Aku mengantar Jennie, Rose dan Jisoo. Mereka ingin menjenguk Lisa. Begitu juga yang lain ikut kecuali Yoshi yang aku lihat sudah ada di sana baru keluar dari mobil. Lalu Haruto bilang dia di telfon kekasihnya karena sedang diancam oleh Lisa" jelas Jiyong.

"Kalian bodoh" ucap Yang Hyunsuk.

"Kalian langsung percaya pada gadis itu? Terutama kau Ji...aku kecewa padamu"

Jiyong hanya menunduk.

"Aku harap kalian tak menyesal setelah ini" ucap Yang Hyunsuk.

"Apa maksud hyung?"

"Perlu kau tau Ji....Lisa adalah anak baik-baik. Untuk apa dia melakukan hal itu jika dia bisa mendapatkan segalanya? Dia punya segalanya, dia tak perlu mengemis untuk hal yang tidak penting. Dia hanya butuh kepercayaan orang-orang yang Ia sayangi. Dia pasti kecewa dengan kalian" ucap Yang Hyunsuk kemudian pergi dari ruangannya.

.
.
.
.
.

Tbc.....

Jangan Lupa Vote dan Komen 😂😂👋🏻👋🏻

Let's Talk About Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang