29 || Playing Victim

1.8K 297 119
                                    

Lisa baru saja keluar dari lift di basement apartemennya. Ia hendak membuang sampah, namun langkahnya terhenti ketika seseorang menghadangnya.

"Annyeong haseyo Lisa eonni" sapanya.

"Kau? Bagaimana kau bisa kemari?" Tanya Lisa heran. Tidak ada yang bisa sembarangan masuk ke area apartemennya kecuali penghuni dan tamu yang sudah di kenal.

Gadis itu tersenyum smirk kemudian memperlihatkan sebuah kartu.

"Mudah saja bagiku eonni. Ayahku merupakan orang yang berpengaruh jadi aku bisa melakukan apapun...termasuk merebut Haruto" ucapnya. Lisa memutar matanya malas.

"Terserah dan aku tidak peduli lagi, silahkan saja jika kau ingin mengambil Haruto...aku sudah tidak ada hubungan lagi dengannya"

"Tapi harus kau tau eonni.... Haruto masih menganggapmu dan aku tidak suka itu. Dia pernah menjadi milikmu dan aku juga tidak suka itu karena itu artinya kau pernah merebutnya dariku" ucapnya.

"Lalu? Kau mengancamku sekarang? Kau pikir aku takut? Kau hanya bocah yang masih meminta pada orang tuamu, jangan bertingkah seperti gadis murahan. Kau masih muda" ucap Lisa.

"Memangnya kau tak murahan eonni? Putus dari Haruto saja kau bisa langsung dekat dengan Yoshi senpai dan pria lainnya mungkin lebih banyak kau dekati"

"Jaga bicaramu. Jangan membawa orang lain ke dalam masalahmu. Aku juga tidak peduli apa katamu, karena bukan kau yang menghidupiku dan aku tidak pernah mengemis uang padamu. Ah ya, satu lagi. Aku tidak mengenalmu sama sekali" ucap Lisa.

"Aku juga akan membuat Yoshi senpai menjauh darimu eonni" ancamnya membuat Lisa menghentikan langkahnya.

"Aku tidak peduli meski kau membuat semua orang menjauhiku karena ulahmu. Tapi akan aku pastikan, aku memiliki orang-orang yang mempercayaiku" ucap Lisa tenang.

Tingg

Lisa terkejut ketika mendengar bunyi benda jatuh dan seketika menoleh melihat tangan gadis itu berdarah.

"Kau? Apa yang kau lakukan?" Lisa mendekat an Hinata perlahan mundur. Lisa mengambil pisau kecil itu.

"Kenapa-kau...kenapa kau melukai dirimu sendiei bodoh?" Tanya Lisa mencoba meraih Hinata yang perlahan mundur.

"Hiks hiks t-tolonggg"

"Ya. Apa maksudmu?"

"Lisa-" Lisa menoleh mendapati Jennie, Rose, Jisoo, Jinan, June, Dongi, Bobby, Mino, Haruto dan Yoshi berdiri di sana.

"Kalian-

"Tolong aku hiks hiks, dia melukaiku" ucap Hinata membuat Lisa terkejut.

"Ya. Apa yang-"

"Aku tidak menyangka kau selicik ini noona" ucap Haruto.

"Lisa apa yang kau lakukan?" Tanya Jennie.

"Ani, ini tidak seperti yang kalian kira"

"Kau pernah dilukai oleh Somi karena Haruto, tapi jangan membalas hal yang sama pada orang lain demi orang yang sama juga. Aku kecewa padamu Lisa" ucap Mino.

"Kalian harus percaya padaku, dia sendiri yang melukai dirinya" ucap Lisa.

"Kau benar-benar licik. Tidak salah keputusanku meninggalkan gadis sepertimu" ucap Jiyong yang tiba-tiba datang.

"Benar, aku juga tak salah meninggalkannya" ucap Haruto yang kini menolong Hinata. Mereka mengabaikan tangisan Lisa dan Lisa tidak percaya jika dia secepat ini kehilangan kepercayaan dari orang-orang yang sudah lama dengannya.

"Kau wanita licik yang pernah aku kenal" ucap Haruto lagi.

"Aku benar-benar kecewa padamu Lisa" ucap Jinan.

"Haruto cepat obati Hinata di mobilku" ucap Rose.

Haruto mengangguk dan mengajak Hinata ke mobil Rose.

"Lupakan kita pernah bersahabat" ucap Rose yang langsung pergi dari sana sambil menarik June yang menatap Lisa sendu.

"Aku akan sampaikan ini pada Yang Sajang" ucap Jiyong kemudian menarik Jennie pergi dari sana. Semua meninggalkan Lisa kecuali Yoshi.

Yoshi melangkah mendekat dan merengkuh tubuh Lisa ke dalam pelukannya. Membiarkan sunbaenya itu menangis membasahi pakiannya.

"Uljima.."

"Hiks hiks kenapa semua tidak percaya padaku..." Lirih Lisa.

"Aku percaya padamu, aku akan selalu ada untukmu" ucap Yoshi memejamkan matanya. Hal ini terjadi lagi. Dia percaya karena Lisa pasti tidak akan melakukan hal itu. Yoshi tau bagaimana liciknya Hinata. Yoshi tinggal menunggu waktu yang tepat.

"Wae...."

Yoshi melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Lisa yang sudah basah dengan air mata.

"Karena aku yakin noona tidak melakukan hal itu. Aku tau siapa Hinata, dan aku pernah ada di posisi yang sekarang noona alami saat kejadian teror. Percayalah, kebenaran akan terungkap" ucap Yoshi menenangkan Lisa. Meski Ia tau hal ini tidak akan mudah jika ada campur tangan Jiyong sunbaenya. Mereka semua hanya percaya akan apa yang mereka lihat dan dengar separuhnya.

"Kenapa hidupku semakin rumit" lirih Lisa .

Yoshi hanya mengusap punggung Lisa untuk menenangkannya.

.
.
.

Yoshi menceritakan semuanya pada Seungri, disana bahkan ada member Treasure yang lain kecuali Haruto. Iya saat ini mereka berkumpul di apartemen milik Seungri.

"Lisa tidak mungkin melakukan hal itu" ucap Seungri.

"Gadis itu benar-benar seperti hama" geram Jihoon.

"Apa yang harus kita lakukan hyung?" Tanya Hyunsuk.

"Aku sudah menghubungi Sajangnim" ucap Seungri.

"Lalu bagaimana?"

"Beliau bilang akan mengikuti alurnya dulu" ucap Seungri.

"Kita juga akan mengikuti alur" lanjut Seungri.

"Kalian kecuali Yoshi berpura-pura saja tak tau apa-apa, karena Yoshi juga ada di sana kan?" Yoshi mengangguk. Saat itu dia memang akan ke apartemen Lisa. Tapi ternyata Haruto dan sunbaenya yang lain juga datang. Yoshi tak menyangka Hinata akan melakukan hal licik demi mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Aku trauma kejadian ini, dulu juga kami asal percaya dan hampir membuat kami kehilangan Yoshi" ucap Junkyu.

"Maka dari itu, apapun masalahnya sekecil apapun itu atau apapun yang kalian dengar dan lihat, kalian harus bisa memandang dari dua sisi yang berbeda" ucap Seungri.

"Berita tentangku dan B.I kalian sudah pasti mendengarnya bukan? Lihat sekarang? Setelah B.I keluar berita tentang dia menggunakan obat terlarang itu tidak terbukti kebenarannya. Tapi masih banyak yang membencinya tanpa mau mencari kebenaran. Bahkan berita tentangku masih ada. Pasti ada yang menyukai atau membenci apapun yang kita lakukan" ucap Seungri membuat 11 pemuda itu paham.

.
.
.
.
.

Tbc.....

Bye bye 👋👋

Let's Talk About Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang