31 || Slow but Sure

1.7K 308 49
                                    

"Pengkhianat!"

BUGHHH

"YOSHI!"

"HARUTO APA YANG KAU LAKUKAN?!" Bentak Junkyu.

Yoshi yang baru sampai dorm tiba-tiba di pukul oleh adiknya membuat Junkyu terkejut.

"YA!" Junkyu menarik Haruto yang hendak menarik kembali kerah Yoshi.

"Lepaskan aku hyung! Jangan membela pengkhianat ini" ucap Haruto marah. Sedangkan Yoshi bangkit dan menghapus darah di sudut bibirnya. Yoshi tidak membalas karena Ia tau jika kekuatannya jauh di atas Haruto. Jangan lupakan Yoshi pemegang sabuk hitam di Taekwondo.

"Tidak seperti ini caranya menyelesaikan masalah bodoh!" Bentak Junkyu.

"Apa masalahmu?" Tanya Yoshi tenang.

"Kau pengkhianat!"

"Memang siapa yang aku khianati?"

"Kau merebut dia dariku. Lalu kau sekarang membelanya padahal jelas-jelas Lisa licik dan ingin melukai Hinata" ucap Haruto membuat Yoshi menghela nafas berat.

"Aku tidak merebutnya darimu. Aku datang disaat kau membuang berlian. Dan aku ingatkan padamu sekali lagi, bersikap dan berpikirlah dewasa sekali saja. Jaga bicaramu juga karena Lisa sunbae adalah senior kita" ucap Yoshi lalu melangkah menuju kamarnya.

"Aku tidak akan membiarkannya bersamamu hyung"

"Dan akan aku pastikan dia tidak kembali denganmu" ucap Yoshi membuat Haruto semakin marah. Haruto menyentak tangan Junkyu dan menghampiri Yoshi. Namun belum sempat Haruto melayangkan pukulannya. Yoshi sudah lebih dulu menggenggam dan memiting tangan Haruto kebelakang dan membuat bocah itu meringis.

"Dengar Ruto-ya...kesabaran seseorang bisa habis kapan saja tergantung bagaimana cara mengontrol emosinya. Saat ini aku masih bersabar akan tingkahmu. Kau kemari karena mimpimu sebagai orang yang sukses di dunia entertainment, bukan untuk menunjukkan kalau kau berhasil menarik perhatian gadis-gadis saja. Jangan lupakan dunia ini kejam Haruto....jangan sampai apa yang kau lakukan saat ini akan berbalik menyerangmu nantinya. Dan jangan lupakan siapa aku" ucap Yoshi kemudian melepaskan tangan Haruto lalu masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu.

"Kau sudah keterlaluan Haruto" ucap Junkyu yang kecewa dengan Haruto.

Tak lama Hyunsuk masuk ke dorm. Ia merasa aneh dengan suasana saat ini.

"Mwoya?" Tanya Hyunsuk.

"Dia memukul Yoshi tanpa sebab" ucap Junkyu sambil menunjuk Haruto.

"Aish ada apa denganmu? Semenjak kau pulang dari Jepang dan berhubungan dengan gadis Jepangmu itu kau semakin tidak bisa dikendalikan Ruto-ya" ucap Hyunsuk.

"Kau juga belum tau kebenarannya dan sudah menuduh Yoshi dan Lisa sunbae? Kau gila? Dimana kau letakan otakmu itu?"

"Kalian membela pengkhianat?!"

"Jaga bicaramu!" Bentak Hyunsuk.

"Apa kau tidak bisa belajar dari sebuah kesalahan? Kau dulu menuduh Yoshi saat melihatnya memegang pisau dan kau mengira Yoshi yang meneror dan ingin melukai Lisa. Tapi kenyataannya bukan Yoshi pelakunya. Lalu sekarang melihat Lisa sunbae memegang pisau, kau langsung menuduhnya. Apa kau tidak bisa berpikir lebih dewasa?" Hyunsuk sudah habis kesabarannya.

"Tapi Hinata yang bilang sendiri jika-"

"Kau percaya begitu saja? Jika aku jadi dirimu maka aku akan mencari tau kebenaran lebih dulu" ucap Hyunsuk kemudian masuk ke dalam kamarnya. Begitu juga dengan Junkyu.

.
.
.
.

"Samchon..."

"Kemarilah Lisa" Lisa berlari kecil memeluk pamannya.

"Ada masalah hm?" Lisa hanya menggeleng pelan.

"Dia dituduh melukai seseorang abeoji" ucap Chaerin.

"Nuguya?" Tanya seseorang yang turun dari tangga.

"Oppa!!" Lisa berlari memeluk pria muda itu.

"Matamu bengkak sekali. Apa yang terjadi?"

Lisa menceritakan semuanya membuat pamannya geram.

"Kau tenang saja ne? Tidak akan aku biarkan siapapun menyakiti keponakanku"

Lisa mengangguk kemudian beralih pada kakak sepupu laki-lakinya.

"Oppa"

"Hm"

"Kau tidak syuting?" Tanya Lisa.

"Tidak, aku cuti satu minggu"

"Wae?"

"Oppamu itu akan menikah" ucap Chaerin datang dari dapur.

"Mwo? Jinjja?"

Pria muda itu -Lee Jong Suk- melirik sinis adiknya Chaerin.
"Ya. Jangan dengarkan dia" ucap Jongsuk mengacak rambut Lisa.

"Aish jangan merusak poniku" protes Lisa.

"Minho oppa eodi?" Tanya Lisa.

"Kau lupa kakak sulungmu itu sibuk dengan film barunya" ucap sang paman.

"Benarkah? Aku lupa karena banyak jadwal"

"Lalu kau sekarang tak ke agensi?"

"Haraeboji melarangku ke agensi sementara" ucap Lisa.

"Tinggalah di sini dulu sementara masalahmu diselidiki" ucap Jongsuk.

"Kasihan apartemenku berdebu" ucap Lisa terkekeh. Mereka tau jika tawa Lisa hanya untuk menutupi kesedihannya saat ini. Lisa adalah gadis yang kuat. Mereka sangat menyayangi dan menjaga Lisa.

"Aku pulang..." Ucap seseorang membuat mereka menoleh.

"Minho oppa" seru Lisa membuat kakak sepupu tertuanya itu terkejut.

"Aigoo sejak kapan anak paud ini di sini?" Tanya Minho.

"Aku sudah dewasa" protes Lisa.

"Dewasa tapi sering menangis huh?" Ledeknya ketika menunjuk mata panda Lisa.

"Samchon...." Rengek Lisa.

"Jangan menggoda adikmu terus Minho-ya" ucap sang ayah. Tentu saja Lisa langsung menjulurkan lidahnya pada Minho.

Chaerin dan Jongsuk menggeleng melihat keduanya. Namun meski begitu mereka sangat menyayangi Lisa.

.
.
.
.

Tbc....

Plot twist banget kannn wkwkwkwk 🤣 btw ini ayah dari triple Lee (paman Lisa) masih aku sembunyikan 🤘🏻🤘🏻🤘🏻
Lee Minho sepupu 1
Lee Jongsuk sepupu 2
Lee Chaerin sepupu 3

Lisa kaya, Chaerin kaya.

Jongsuk, Minho? beuh 1 adegan/episode aja 840juta'an gengs 🤣🤘🏻

Pamannya Lisa? Ini apalagi~ nafasnya bau duit.

Kakeknya? Yang punya YG ~~
Identitas ayah,ibu dan paman Lisa masih di rahasiakan~ tidack bisa request karena author sudah menemukan karakternya🤘🏻

Slow But Sure guys ~ Bye Bye author ngantuk

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN WOY!!!

Let's Talk About Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang