little happiness

1.4K 294 52
                                    


let's finish this book asap. baca doang, ngevote sama komen kaga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


semalam, gyura dan hyuno yang seharusnya tersenyum senang dan bahagia sempat bingung dan linglung mendapati orang tua mereka diruang tamu.

keadaan villa kala itu benar-benar sunyi sepi tak seperti sebelum mereka berdua tinggalkan. tapi setelah dijelaskan oleh chaeryeong mereka berdua mengerti dan memilih untuk menyusul yang lainnya ke kamar.

esok paginya, yeji sempat meminta maaf pada ryujin bahkan hingga hendak berlutut yang tentu saja membuat ryujin kaget. setelah semua masalah dan kesalahpahaman usai dengan baik-baik. ryujin yang pagi itu juga bersiap pulang kembali ke jakarta akhirnya pamit.

ditemani jinu dan chaeyoung, ryujin pulang lebih dulu menggunakan mobil hyunjin. ia mendapatkan kabar gembira dari mingyu yang mengatakan bahwa sang ayah sudah siuman dan keadaanya mulai membaik.

senyuman lebar tidak ada hentinya menghiasi wajah cantik ryujin. chaeyoung hingga berpikir, kapan terakhir kali ryujin tersenyum secerah itu?

"ayaah!" ryujin dengan tergesa-gesa menghampiri ranjang sang ayah setelah membuka pintu ruangan. mingyu yang tengah menyuapi tuan shin mendengus pelan melihat kelakuan adik tirinya.

"jangan berisik. ini rumah sakit,"

"hehe maaf kak," cengir ryujin lantas beranjak memeluk erat pahlawannya. "ryujin seneng banget ayah udah membaik,"

tuan shin ikut tersenyum, "ayah juga seneng bisa liat wajah cantik putri ayah lagi. kamu ngga dipukulin ibu kan?"

"ngga kok! ada kak mingyu yang jagain ryujin," balas ryujin melepaskan pelukannya. kemudian mengambil alih tugas mingyu menyuapi sang ayah.

mingyu berjalan menjauh, duduk disofa tempat dimana chaeyoung dan jinu juga duduk. diam-diam memikirkan kalimat ryujin. tersenyum tipis saat tuan shin menatap mingyu dengan senyuman lebar seolah bangga, 'kakak hebat banget udah mau jagain adek'.

meski nyatanya tak begitu.

meski sebenarnya, mingyu sendiri bahkan tak berani menatap mata ibu kandungnya. memalukan, justru ryujin yang selalu menjaganya. sudah begitupun, ia malah ikut merundung adiknya sebagai pelampiasan. padahal, daripada dirinya yang masih memiliki hubungan darah-- tentu saja ryujin lebih sering menjadi tempat cacian dan makian sang ibu.

"kamu mau aku anterin pulang dulu, apa disini aja?" tanya jinu mengusap pucuk kepala chaeyoung.

"disini aja, nanti pulang bareng ryujin."

"kalo gitu aku ke rumah dulu ya. mau ngurus soal yang sempet kita bahas sama anak-anak di villa kemaren juga. nanti aku jemput kalian berdua, chat aja ntar ya."

chaeyoung mengangguk, tersenyum lebar pada jinu. kemudian berjalan menghampiri tuan shin, meninggalka mingyu dengan pemikirannya-- sendirian disana.

From Enemy To Family  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang