"jinu, adeknya kemana?"
"mana abang tau, ngebulol sama sunwoo kali."
sunwoo yang tengah menikmati ice creamnya menyahut, "lah gua disini,"
"tadi sama gyura, ayunda lagi jalan-jalan kayaknya om." jawab soobin.
yeonjun mengangguk lalu melanjutkan obrolannya bersama para parents.
"ryujin kemana?" tanya chaeryeong.
sanha menunjuk ke tempat penjual flower mangoo, "tuh, lagi jajan sama umji, sama kak chaeyoung."
sementara para orang tua tengah mengobrol santai diemperan-- yang dijadikan warung lesehan disana dan cewek-cewek yang lagi berburu kuliner, para cowo-cowo ganteng ini lagi nongkrong diujung pasar semawis.
jinu mematikan putung rokoknya melihat hyuno berjalan ke arahnya.
"aya naon?"
"teu nanaon, gua pengen join doang." jawab hyuno jongkok disamping sunwoo.
"bang, lu lama tinggal di london kok malah jago sunda," celetuk sunwoo.
"ye tapi gua kan keseringan gaul sama jina jinu jadi keikut nyunda,"
"oh iye, sepupuan."
"tadi lo mau ngobrolin apaan?" tanya jinu pada soobin yang juga tengah berdiri disampingnya.
"soal mimpinya ryujin,"
jinu manggut-manggut, "katanya gyura namanya tzuyu?"
"iya," soobin diam sejenak mendongak menatap langit malam semarang, "tiba-tiba gue semalem mimpiin dia bang."
"sok cerita, kumaha?" jinu kini menujukan seluruh atensinya pada soobin.
"gua denger semua obrolan mereka yang mana dimimpi ryujin ngga bisa. intinya, tzuyu tau semuanya. soal paman soobin yang terobsesi sama tante ryujin dulu. tadinya dia ngga tau sih, ngiranya paman soobin selingkuh. tapi pas tau banyak foto ryujin dikamar om soobin, jadi tante tzuyu akhirnya nyimpulin gitu."
jinu bergeming, dia memainkan korek api yang berada ditangannya lalu mendesah gusar.
"udah gitu doang?"
soobin mengangguk.
"kalo kayak gitu, berarti suspect kita satu-satunya untuk saat ini ya cuman tante tzuyu doang. bisa jadi dia cemburu, terus nyelakain tante ryujin?" skeptis jinu.
"alasannya masuk akal, tapi konyol." celetuk wonjun.
"ck, dateng-dateng ngagetin." decak jinu, wonjun memutar bola matanya malas. "orang gue daritadi disini,"
"--ya masa, gara-gara cemburu doang sampe tega ngambil nyawa orang si." lanjut wonjun.
"bisa aja tuh, udah banyak kejadiannya masuk berita di tv." balas sunwoo.
"untuk saat ini, dugaan kita motor tante ryujin dulu disabotase dan tersangkanya tzuyu." kata jinu.
"tapi kita ngga punya cukup bukti, apalagi kasus ini kan udah ditutup 26 tahun yang lalu." ujar hyuno.
sanha yang tengah duduk menikmati satenya mendongak, "pun kalo kita punya bukti, emang masih bisa buat nuntut? kasusnya udah lama."
"bisa, pasti bisa. kita usaha dulu," jawab jinu tersenyum berusaha meyakinkan.
sanha hanya mengangguk, ikut aja deh apa kata ketua.
"nanti kita bahas ini lagi bareng yang lain kalo udah nyampe di villa. gue sama gyura udah punya beberapa plan dan misi buat kita kedepannya nanti." ucap jinu.
wonjun menggeleng pelan, "parah sih, udah berasa jadi agen fbi gua."
"berasa keren ye," tambah sunwoo tergelak.
sedangkan soobin hanya diam, masih teringat mimpinya semalam.
"makasih kak buat tumpangannya," ucap soobin setelah sampai ditempat tujuan.
tzuyu tersenyum, "sama-sama lagian sekalian kok, ngga ngerepotin."
lantas, atensi tzuyu tertuju pada ryujin yang tengah mendengarkan musik melalui earphone yang menyumbat telinganya.
"kamu ryujin kan?" tanya tzuyu menyentuh pundak ryujin, setelah sang gadis menoleh tzuyu tersenyum simpul. "ah, ternyata benar kamu ya."
lia mengernyit heran, "kakak kenal ryujin?"
"oh engga, cuma tau nama sama wajahnya doang soalnya waktu main ke--" kalimat tzuyu terpotong oleh ucapan soobin.
"eh kak, ada yang mau aku ngomongin." kata soobin menarik lengan tzuyu menjauh dari ryujin yang kebingungan.
tzuyu menaikkan alisnya menatap soobin yang bernafas lega, "mau ngomongin apa?"
soobin menatap tajam mantan kekasihnya itu, "maksud kakak tadi apa?"
"apanya?"
"manggil ryujin. kakak kan ngga kenal dia,"
"pftt... " tzuyu tergelak, "bin, kamu takut?"
"mau lo tuh apa sih kak?" sinis soobin.
tzuyu mengangkat bahunya acuh, "ngga ada. cuma pengen tau cewek kayak apa sih yang bikin kamu tergila-gila gini,"
"jangan ganggu, ryujin." ujar soobin penuh penekanan.
"ngga janji," jawab tzuyu tersenyum remeh. "lo mainin gue, manfaatin gue supaya nama lo semakin dikenal banyak orang. lo pikir gue gak tau?"
soobin berdecih, "lagipula kita udah putus."
"ngga bakal ngerubah apapun. gue bakal rusak kebahagiaan lo,"
"AHAHAHA!" soobin tertawa sarkas, "lo mau rusak kebahagiaan gue? kak, gue bahkan ngga punya kebahagiaan sial pftt lucu lucu!"
tzuyu memincingkan matanya menatap prihatin soobin, "lo beneran gila."
"emang." ketus soobin memajukan wajahnya dan memasang ekspresi datar. "jadi jangan ganggu gue, kalo ngga mau berurusan sama orang gila."
sedangkan tzuyu malah tersenyum miring, "menarik. gue masih punya mantan gue yang juga benci sama ryujin. harusnya lo kenal sih, lo kan stalkernya ryujin. jadi seharusnya lo kenal cowo itu. let's see apa yang bakal kita berdua lakuin."
sialnya, soobin tak tahu siapa dan mengapa laki-laki yang dimaksud tzuyu membenci ryujin.
bagian ini ada disalah satu chapter enemy
kalo kalian inget wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
From Enemy To Family ✓
Fanfictionsequel enemy. ketika takdir mempermainkan mereka- menghadirkan kembali sosok yang telah lama dirindu. menyisakan rasa sesak didada, mengingatkan kembali bagaimana pahitnya rasa kehilangan. lalu apa rencana tuhan kali ini? - - #1 nagyung - #2 dino...