sequel enemy.
ketika takdir mempermainkan mereka- menghadirkan kembali sosok yang telah lama dirindu. menyisakan rasa sesak didada, mengingatkan kembali bagaimana pahitnya rasa kehilangan.
lalu apa rencana tuhan kali ini?
-
- #1 nagyung
- #2 dino...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"lagu ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya yang kemarin baru saja merayakan hari jadi pernikahan mereka,"
ayunda tersenyum manis meletakkan mic nya pada penyangga mic lalu duduk didepan piano. sedangkan jina mengacungkan jempolnya memberi tanda bahwa ia sudah siap dengan gitarnya.
gyura berdiri didepan mic, tersenyum simpul. "ah, selain itu lagu ini juga kami persembahkan untuk para orang tua kami sebagai bentuk apreasiasi kami baik atas pernikahan maupun persahabatan mereka yang sudah berlangsung lama."
"hadeh, bukannya nyanyiin buat yang lagi nikah hari ini malah nyanyiin buat bapak ibunya." ucap kai menggelengkan kepala mendengar ucapan putri semata wayangnya itu. namun, tidak dapat dipungkiri sebuah senyuman haru terukir jelas diwajah kai.
"hun, kamu gak join mereka bertiga?" tanya hyunjin menepuk pelan tangan wonyoung.
"buat apa?"
"ya ikut nyanyi lah sama mereka,"
"kamu ini ada ada aja, masa ibu-ibu kayak aku nyanyi bareng sama gadis gadis gitu."
"loh, ya gak papa dong. kan aku nanya gitu karna kamu gak keliatan kayak udah punya anak dua gede-gede, kayak masih seumuran jina gyura tuh."
"ngaco banget ah daddynya wonjun!" wonyoung merengut sebal, tapi semburat merah dipipinya tidak bisa ia sembunyikan. "udah ah, diem. dengerin itu mereka udah mau nyanyi,"