terima kasih

411 114 12
                                    


"RYUJINNN,"

jina segera merentangkan tangannya tatkala memasuki ruangan rumah sakit dan mendapati ryujin yang tengah duduk— menikmati suapan chaeyoung.

"ini rumah sakit ye, bukan pasar malem." ujar wonjun melihat malas sepupunya itu.

"apaan sih? gue tuh kangen sama ryujin!" jina memeluk erat perempuan yang sudah ia anggap seperti adiknya itu sendiri. "lo gak papa kan?"

"mata lo silinder apa gimana? jelas baru bangun dari koma, ya kenapa napa!" ujar wonjun lagi, berhasil membuat jina emosi setengah mati.

"lo tuh bisa gak diem aja?" tanya jina santai, tapi tida dengan tangannya. gadis itu menjambak rambut wonjun dengan senyuman manis diwajahnya.

ryujin meringis melihatnya, "aku baik baik aja kok kak. udah beneran sehat, jangan khawatir."

jina segera melepas jambakannya dan kembali memeluk ryujin.

sanha melirik jina dengan mata menyipit penuh selidik, "teh jina kenapa deh? gue liat-liat clingy bener ke ryujin."

"gue shock culture liatnya jujur aja," lanjutnya.

gyura manggut-manggut setuju, "keseringan ngeliat teh jina pas mode maung sih. gue bahkan gak pernah tuh digituin sama si teteh,"

"lu coba aja ke tengah jalan raya teh,"

"hah? ngapain?" bingung gyura.

"nabrakin diri, terus koma dulu. siapa tau ntar disayang teh jina,"

plak!

"mulut lu kaga ada adabnya bener." wonjun menatap heran si duplikat soobin yang sifatnya sangat berbeda jauh, "lu pas pembagian akhlak ngantri makanya, jangan malah joget tiktok."

sanha mengelus bahunya yang masih terasa nyut-nyutan, "kok lu yang emosi?"

"mewakili bang hyuno gua,"

"jinu gak ikut, na?" tanya chaeyoung setelah membereskan kotak makan yang ia bawa tadi.

"gak teh, cafe lagi rame jadi gak bisa kalo harus ditinggal kita berdua. salah satu harus ada yang monitoring, nanti malem katanya bakal kesini kok jenguk ryujin." jina berganti mendongak menatap ryujin yang tengah mengelus rambutnya, "ryujin mau dibawain apa? nanti biar teteh bilang ke kak jinu,"

"gak us-"

"martabak manis sama telor dong," potong sanha yang dibalas lirikan sinis jina.

"gue tuh nawarin orang yang fisiknya lagi sakit, bukan jiwanya yang sakit."

"cih, pelit."

jina memutar bola matanya malas.

"eh, ini yang lain kemana? biasanya juga ini ruangan udah penuh kayak lagi antri sembako."

"soobin sama sunwoo ada kelas kan," jawab sanha melihat lihat isi tas chaeyoung. siapa tau gadis itu membawa cemilan yang bisa ia makan.

"kak hyuno juga," tukas gyura.

"ngapa?" wonjun mengerutkan keningnya heran melihat saudara-saudaranya menatapnya.

"ayunda kemana?" tanya sanha yang sudah mengantongi kue biskuit.

wonjun mendengus, "ya mana gue tau, lu pikir gue tante yuna apa?"

"lah lo kan pacarnya,"

gyura melirik sekilas adik dari pacarnya itu, "kamu sama yunda kenapa? teteh perhatiin akhir-akhir ini kalian jarang bareng."

"makasih teh, udah diperhatiin. tapi jangan sering-sering, nanti bang hyuno cemburu." yang dibalas tatapan sebal oleh gyura.

chaeyoung menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka. lalu, ikut duduk bergabung.

From Enemy To Family  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang