"kamu bisa gak sih sehari aja gak bikin masalah?? , lo kan pasti yang ngajak Serly keluar?? Coba aja lo gak ngajak dia keluar pasti dia gak bakal kayak gini."
"ta-tapi bukan Arra yang ngajak pergi yahh."
"gausah ngelak kamu Raa. Kamu mau bunuh anak sayaa?? Belum puas kamu bunuh Andra haa?? Kakak kamu sendiri?? , belum puass? , kalau kamu belum puas bunuh saja saya Raa jangan anak saya." Ucap Mariyah ibunda dari Serly yang bernotabe tante Arra sendiri.
"Ta-tapi Arra gak salah bukan Arra yang mau keluar tan , yahh , om. Bukan Arra yang minta Serly beli cilok. Dia sendiri yang mau." Ucap Arra sambil menahan air matanya agar tak jatuh.
"Mana ada sih maling ngaku haa??, kalau ada udah penuh penjaraaa. Kalau ada apa apa sama Serly Om gaakan segan segan nuntut kamu."
"Saya gak sudiii ngurusin kaku lagiii. Kenapa bukan kamu yang matii?? , kenapa bukan kamu yang kecelakaan??. Belum cukup kamu bunuh anak saya sampai kamu mau bunuh Serly? Haa ?? otak kamu dimanaa ?? Saya maluuu raa maluuu punya anak biang masalah kayak kamu??."
Arra melepas ikat pinggang yang ia kenakan dan mengambil sebuah Cutter dan gunting di dalam tasnya memberikannya pada ayahnya.
"nih yahh bunuh aja Arra." Ucapnya lirih.
Ayahnya tak menjawab ia melempar semua pemberian Arra. Ia melepas ikat pinggang miliknya sendiri dan melayangkannya pada Arra.
Splashhh splasshh splasshh.
Arra hanya terdiam menahan sakit dan tangis. Matanya berkaca kaca namun air matanya masih ia tahan untuk tidak keluar. Hasan masih saja melayangkan ikat pinggangnya ke setiap sisi bagian tubuh Arra dengan brutal hingga keluar darah. Kini air mata Arra tak bisa tertahan lagi, perlahan air matanya mulai menetes dan ia tak kuasa menahan sakit. Pandangannya gelap dan tak lama ia tumbang.Hasan meninggalkan Arra yang pingsan. Tanpa rasa bersalah ia meninggalkan Arra begitu saja.
***
"Awww pelan pelan ma."
"maafin mama sayang mama gak bisa nolongin kamu."
"Gak papa kok ma kan Arra kuat."
"Tapi mama merasa gak jadi mama yang baik buat kamu."
"udah gapapa ma Arra ke kamar dulu yah mau istirahat."
"mimpi indah Arra." Amel memandangi punggung Arra yang semakin lama menghilang.
Arra menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Ia merebahkan pelan dirinya diatas ranjang single bed dengan boneka boneka diatas nakasnya. Begitu sakit yang ia rasakan hingga ia tak lagi bisa merasakan sakit. Sakitnya luar dalam. Rasa sakit yang senuntutnya untuk menjadi dewasa walau umurnya masih belasan tahun.
"Saya gak sudiii ngurusin kamu lagiii. Kenapa bukan kamu yang matii?? , kenapa bukan kamu yang kecelakaan??. Belum cukup kamu bunuh anak saya sampai kamu mau bunuh Serly? Haa ?? otak kamu dimanaa ?? Saya maluuu raa maluuu punya anak biang masalah kayak kamu??."
KAMU SEDANG MEMBACA
introvert
Ficção Adolescente‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA.‼️ ‼️WAJIB NINGGALIN JEJAK SESUDAH BACA.‼️ Reyvianda Niarra azalea seorang gadis manis namun tidak dengan hidupnya. Ia bahkan tak pernah merasakan kebahagiaan setelah kejadian besar menimpa hidupnya dan membuat semua oran...