16. Lo Ikut Gue.

10 5 2
                                    

SELAMAT MEMBACA ❤️

Hari sudah mulai sore ,bell berbunyi tanda pulang sekolah. Zidan tak pernah lupa apa yang di ucapkan. Khususnya kepada Awa.

"Heh jangan lupa Lo ada hukuman dari kepsek." Ujar Fadli mengingatkan Zidan.

Justru ini adalah kesempatan Zidan untuk terus berduaan dengan gadis mungil itu.
Wkwkwk

Selma,Adhis, dan Wafa menuruni anak tangga untuk menunggu Awa. Karena kelas 10 memang aga lama untuk pulang.

Beberapa menit kemudian sekolah mulai sepi ,Awa pun sudah selesai dengan tugas nya dan bersiap untuk pulang bersama sahabat-sahabat nya.

"Hadeuh lama banget" Kata Wafa memutarkan mata malas nya.

"Iyanii pegel kakiii" Lanjut Selma

"Hehe maap - maap" Awa menyeringai hambar

"Yauda y--" belum sempat Awa menyelesaikan ucapannya di potong oleh lelaki di belakang nya.

"Dia pulang sama gue." Ujar lelaki itu membuat Awa dan yg lain nya kaget mendengarnya.

O iyya anjir kan tadi Zidan bilang pulang bareng.. aduu gmna dong inii ( batin Awa kembali khawatir )

"Engga - engga enak aja. Awa pulang sama kita." Jawab Adhis di angguki sahabat nya

"Ga bakal gua apa-apain." Zidan langsung menarik tangan Awa ke kelas 11 ,kelas Zidan.

"Anjiiinggg bgttt ihhh nyebelin kesel da aing" Ujar Adhis sangat kesal dengan sifat Zidan begitupun dengan Wafa.

"Yaudahlah mau gmna lagi cba. Orang kaya gitu mah susah di ajak kompromi." Jawab Wafa memutarkan mata malas nya.

Selma hanya terdiam melihat Zidan dan Awa.
Knpa perasaan gue kaya ga Nerima gini?
( Batin Selma gelisah )

"Yaudahlah yu pulang" tanya Selma dan di angguki sahabat - sahabat nya.

🍒🍒

"Kebiasaan bgtt ya loo!!" Dengan tenaga yang Awa keluarkan akhirnya tangan nya bisa lepas dari genggaman tangan Zidan.

Sudah berada di dalam kelas ada
Fadli melihat tangan gadis mungil itu yang tadi di genggam oleh Zidan .

"Zi Lo apa-apaan sih jangan kenceng- kenceng juga kali narik cewe. Untung tu cewe bisa lepas sendiri" Bentak Fadli mengingatkan Zidan agar sahabatnya itu berperilaku kepada perempuan dengan benar.

"Iyasi. Denger tuh sahabat Lo." Jawab Awa jutek

"Maaf. Emng sakit?" Tanya Zidan

"Ya sakit lah liat nih tangan gue Ampe merah begini." Tangan Awa yang memang dari tadi merah

Zidan sedikit khawatir kepada gadis ini karena ulah nya membuat tangan gadis itu menjadi merah .

"Oiya. Maaf ya.." Jawab Zidan sedikit ramah sembari memegang dan meng elus halus tangan Awa

Awa sontak takjub dengan sifat Zidan ini. Ntah kenapa sifat Zidan ini ber ubah - ubah? ( Batin Awa )

"Ehhemm" suara ledekan batuk Fadli membuat Zidan melirik sinis kepadanya .

"Oke..okee.. gua mau ke kls lain dlu. Mau piket." Fadli keluar dari kelas nya meninggalkan Zidan dan Awa yang berduaan di sana.

"Yauda cepet piket. Biar cepet selesai. Biar cepet pulang. " Jutek Awa di depan wajah Zidan membuat Zidan gemas dengan tingkahnya.

"Kalo biar cepet selesai bantuin." Jawab Zidan dengan menyilangkan kedua tangannya di dada bidangnya.

"Dihh enak aja . Lo yang di kasih hukuman juga. Hmm rasain tuhhh dapet piket dua kelas ." Kata Awa dengan tingkah yang menurut Zidan ini lucu.

ZIWA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang