Chapter 30.

26 4 5
                                    

How's your day, everyone?

How's your day, everyone?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◂◂ ► Ⅱ ▸▸

Weekend ini, Resta menepati janji ajakannya saat di rumah sakit kemarin. Dua buah kertas tiket tergeletak di laci dashboard mobil. Ia berhasil mengajak Valery keluar untuk bersenang-senang, dengan syarat jangan larut malam, jangan terlalu lama. Karena kondisi Valery memang belum bisa dibilang sudah stabil 100%. Dia masih harus lebih banyak berada di dalam rumah.

Walaupun begitu, Resta ingin sesekali menjadi orang yang membawanya keluar, menikmati dunia luar walau hanya sebentar agar Valery tak begitu jenuh di dalam rumah terus.

Resta sibuk memutar kemudi mobil disampingnya. Sesekali dengan hati-hati melirik Valery yang sudah nampak cantik seperti biasanya, namun hari ini lebih terkesan menawan. Perempuan itu bersandar dagu, wajah dinginnya melihat lalu jalanan melalui kaca jendela mobil di sampingnya.

Resta diam sesaat tak nampak ekspresi di wajahnya, "Kita balik aja, yuk."

Tampaknya Valery bete karena saat ia datang menjemput ke rumah, Resta muncul secara mendadak. Valery belum siap ngapain-ngapain saat itu.

Melihat wajah Resta yang tak enak hati dengan bibir bawahnya yang ditelungkupkan keluar—persis seperti anak kecil merajuk membuat Valery menahan tawanya lalu menatap kaca lebar mobil didepan, "Udah, jalan aja."

Resta melirik Valery yang tersenyum kecil, hampir samar. Syukurlah, senyum kecilnya juga tak terkesan dipaksakan, senyuman itu membuat dirinya menjadi lega.

"Gue haus. Disini ada minum, gak?" Valery menggerakan matanya mencari-cari ke sekitar apakah ada botol berisi air minum.

Resta kemudian membuka laci dashboard, dua botol minum terpampang setelah dibukanya laci. Resta mengarahkan dagunya ke tempat tersebut lalu kembali fokus dalam kemudinya. Valery mengambil salah satunya kemudian langsung meminum isinya setelah dibukanya— membuat Resta kembali memberikan tatapannya kearah gadis itu, "Itu bekas gue."

Valery masih meneguknya, setelah dirasa cukup ia memberikan kernyitan kepada Resta, "Ya, terus?"

Resta menggaruk-garuk belakang lehernya gugup, "Er-- seinget gue, gue waktu itu pernah gak sengaja kelepeh ludah masuk ke situ."

Valery yang baru menutup botol minum segera memberikan layangan tajam kearah pria itu, lalu memukul dengan kencang pundak serta punggung Resta, "Hell you, fucking jerk!!!"

"Aw, aw, iya, iya. Enggak, itu bohongan!"

•❅•

ValeryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang