Chapter 9.

80 10 33
                                    

◂◂ ► Ⅱ ▸▸

"Silahkan dinikmati," Valery baru saja mengantar pesanan ke salah satu meja pelanggan. Cafe sedang ramai jam pengunjung di Sabtu ini. 5 menit lagi, Valery mendapat waktu pulang, sehabis itu berkumpul bersama Karina dan Farhan di cafe ini juga.

"Kak Nina habis ini aku tinggal gak apa-apa, ya?" Valery bertanya kepada perempuan yang tengah sibuk merapikan uang di cash drawer. Tak enak jika dia meninggalkan Nina sendirian di kondisi tengah ramai pengunjung ini.

"Oh, iya, Valery. Lagian jadwal kamu kan habisnya jam 4," Nina tersenyum.

"Oke, kak," Valery pun melepaskan apronnya.

Lonceng di atas pintu berbunyi, menandakan ada seseorang yang masuk. Tebak siapa? Farhan. Tapi bukannya Farhan bilang dia akan datang bareng Karina? Karena di telpon tadi, dia bilang pada Valery akan menjemput Karina dulu biar datengnya barengan.

"Permisi, Ms. Valery-nya ada?" ucap Farhan di meja kasir tersebut. Jelas-jelas dia sudah melihat dengan nyata si Valery. Nina melirik dengan senyuman ke Valery yang ada di belakang.

"Karina-nya mana?"

"Oh," Farhan mengangkat telunjuknya seperti orang yang menemukan ide baru, "Gue lupa bilang ke lu kita ganti tempat. Jadi, gue tinggal dulu dia disana."

Valery berdecih lalu pergi menuju ruang ganti, "Sebentar."

Pas Valery pergi ke ruang ganti, kebetulan Maya juga keluar dari ruang kantornya. Ia kemudian tampak senang ketika menyadari siapa yang tengah berdiri bersandar di meja kasir sana, "Loh, Farhan!"

Farhan pun menoleh ke asal suara tersebut, "Weh, Kak May!"

"Jemput Valery?" Maya meletakkan tangannya di pundak Farhan.

"Iya, nih, mau main, hehe."

"Mau main apa mau nge-date?" Maya menggoda Farhan.

Farhan pun tertawa dibuatnya, "Valery gak pernah bisa buat suka sama saya, kak."

Maya tersenyum. Tepat sehabis itu Valery pun keluar dari pintu ruang ganti. Lalu menghampiri Farhan yang tahu-tahu sudah bersama Maya.

"Kak Maya, shift aku udah selesai. Aku pulang dulu, ya," ucap Valery pada Maya.

"Oh, iya, makasih ya, Valery," Maya tersenyum ramah kepada Valery. "Bener kalian mau main, nih? Cuma berduaan doang."

"Ada satu lagi, kok, kak disana nungguin," jawab Valery, sedangkan Farhan yang berdiri disampingnya tertawa kecil karena respon Valery yang begitu cepat.

"Yaudah, hati-hati, ya. Selamat bersenang-senang," ucapan Maya.

"Makasih, kak." respon Valery.

"Duluan, ya, Kak May. Semangat kerjanya! Kak Nina juga," ucap Farhan yang dibalas dengan 'iya' oleh keduanya. Mereka berdua pun berjalan menuju pintu keluar.

"Lu kenapa bisa kenal sama Kak Maya, Han?" Valery belum tahu dari hubungan perkenalan Farhan dan Maya, sehingga bisa dikenalkannya Valery ke Maya.

ValeryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang