Bab III

1.2K 115 2
                                    

Satu bulan belum pernah terasa seperti beberapa kali kedipan mata, satu bulan bagi Sagara belum pernah terasa begitu mendebarkan. Bagi Mariel, satu bulan belum pernah seperti satu hari dan bagi Jendral, satu bulan tak pernah terasa seperti mimpi buruk di malam hari. Untuk pertama dan berharap menjadi yang terakhir, mereka bertiga bersiap di gereja tempat dimana ayahnya siap mengucap janji suci untuk kedua kali.

Ketika pendeta mengajukan beberapa pertanyaan pada kedua mempelai, mereka menjawab dalam penuh percaya diri, penuh keyakinan jika tubuh yang saling berhadapan saat ini adalah pilihan terakhir dalam hidup masing-masing. Lalu ketika mereka mengucap janji nikah, baik mempelai laki-laki maupun perempuan sudah memiliki kesanggupan hidup bersama dan harus dipertanggungjawabkan seumur hidup.

Jeffrey menyematkan cincin pada jari manis tangan Sarah pun sebaliknya. Sang mempelai telah sah dinyatakan sebagai pasangan suami istri setelah dilakukan pemberkatan oleh pendeta di hadapan hadirin gereja. Keduanya pun menempatkan diri, Jeffrey berada di sebelah kanan dan Sarah di sebelah kiri yang kemudian dilanjutkan dengan ucapan terimakasih pada orang tua secara bergantian.

Doa berkat dan nyanyian penutup menjadi akhir dari pernikahan Jeffrey dan Sarah di gereja. Dalam perjalanan menuju gedung tempat dimana keluarga Alcander selalu mengadakan pesta pernikahan, keduanya saling tersenyum. Jadi akhir dari tiga tahun penuh keraguan mampu dikalahkan dalam satu bulan keberanian atau bahkan beberapa menit janji pernikahan. Sarah tak perlu merasa kecil ataupun abu-abu pada hidupnya sebab kini ada Jeffrey, pria yang sebelumnya tak penah terfikirkan akan menjadi pendamping hidup sekalipun ada pautan usia cukup jauh diantara mereka.

Saat matahari mulai tenggelam, pesta mulai dilangsungkan. Resepsi dihadiri sedikit tamu undangan, sengaja dirayakan secara private namun tentu masih merogoh kocek selangit mengingat keluarga Alcander menginginkan semua sempurna dari segala aspek. Masih mengenakan gaun putih tanpa banyak pernak-pernik mewah, Sarah mendapati beberapa tamu tersenyum penuh harap pada dirinya.

Pria bernama Johnny datang dengan Hendery, putranya yang seumuran dengan Mariel. Tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas tebaik di Korea Selatan namun rela mengosongkan hari karena mendapat undangan paling mengejutkan. Mereka sudah kenal akrab sejak lama, Johnny bukan hanya rekan bisnis namun sudah seperti tempat Jeffrey berkeluh kesah atas penatnya kehidupan dunia disamping hanya pada kedua orang tuanya.

"Ini Hendery, anak pertama saya."

Sarah memberi senyum kemudian membalas uluran tangan pemuda berwajah pangeran. "Sarah."

"Tunggu, masih ada satu lagi tapi dia sibuk sama ibunya."

Ada tawa diantara mereka berempat, Jeffrey paham betul anak kedua mereka selalu menempel pada Christina; istri Johnny. Beberapa menit membuat obrolan singkat, perempuan berambut coklat dan laki-laki dengan tuxedo hitam datang. Masing-masing memperkenalkan diri setelah menyapa juga memeberikan selamat atas pernikahan penuh kejutan dari keluarga Alcander.

"Christina."

"Sarah," balas si perempuan kemudian menjabat tangan pemuda seumuran Jendral yang juga memperkenalkan diri. "Cailean."

Percakapan seperti ucapan selamat, doa dan harapan kebahagian menjadi lantunan melodi paling menenangkan hati bagi Sarah. Gaun malam ini lebih santai jika dibandingkan dengan ketika mereka melakukan pemberkatan di gereja. Rambut Sarah juga dibiarkan setengah terurai dan makeup tipis menghiasi wajah cantiknya. Kalau tamu undangan merupakan sekadar teman, maka rasa iri pasti lebih tinggi dari rasa suka cita atas pernikahan mereka.

Ketika dirinya menyambangi meja berisi Sagara, Jendral dan seorang gadis berambut sebahu, Jendral langsung memperkenalkan si perempuan sebagai pasangan. Dalam benak Sarah terbayang juga kalau anak seperti Jendral tidak mungkin masih sendiri. Selain tampan, dia juga memiliki manner yang bagus meskipun untuk diajak berceloteh masih terlalu dingin.

ALCANDER [Jaehyun Jung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang