Bab VIII

886 102 9
                                    

Sarah masih melihat dimana Jendral kembali fokus pada tugas kuliah penuh coretan dari dosen. Sadar pemuda itu benar-benar tidak mau diganggu, ia langsung melangkah pergi tanpa berucap apapun. Bukan sakit hati melainkan menghargai keinginan Jendral. Kalau sarah pamit pun sepertinya hanya helaan nafas berat yang akan dia dapatkan. Maka daripada membuang-buang waktu, lebih cepat membiarkan Jendral sendiri.

Lagipula dia juga pernah kuliah dulu, paham bagaimana suntuknya sudah kerja keras tapi dosen menganggap pekerjaan kita masih kurang. Sarah berjalan ke dapur, membuat segelas orange juice dan menaruk beberapa mini pie di piring. Ia memanggil asisten rumah tangga dan memberikan nampan barusan agar tersampaikan ke tempat Jendral.

Takut kalau kehadirannya justru makin menganggu karena sampai hari menjelang malam, Jendral masih di tempat semula dengan kacamata yang bertengger kokoh serta orange juice tersisa setengah gelas. Sarah senang, paling tidak minuman buatannnya berguna dalam menemani Jendral mengerjakan tugas. Menoleh pada panggilan dari Mariel, sedikit bertanya-tanya waktu si rambut hitam berjalan sambil memainkan kunci mobil.

Mariel berhenti kemudian menatap perempuan di dekatnya. "Kak, aku pergi dulu. Nanti absen makan malem bareng."

"Mau kemana?"

"Sama Michelle."

"Pulang jam berapa? Jangan malem-malem, gak baik anak perempuan diajak keluyuran terus."

"Tenang, pulang pagi kok."

"Mariel ih," sentak Sarah namun tak begitu keras membuat Mariel tertawa. "Santai, papa aja selalu kasih izin."

"Yaudah sana, nanti kabarin kalau beneran gak pulang."

"Paling jauh aku nginep di rumah Luke, santai."

"Iya-iya."

"Bye kak!"

Menginap di tempat Luke dari Hongkong? Yang ada dia jelas tetap berdua sama Michelle sampai pagi. Sebenarnya bukan karena suntuk dirumah atas kehadiran Sarah dan semua perubahan tiba-tiba. Ada pelepasan dari beban sebagai anak tertura yang harus Mariel lakukan sebelum menumpuk jadi satu lalu semakin menganggu pemikirannya.

Mariel meninggalkan rumah lalu melaju ke apartemen Michelle, sesuai rencana mau menikmati puncak karena besok sama-sama kosong dari jadwal kuliah. Sementara di dalam rumah, asisten rumah tangga mereka sudah pulang waktu jam menunjukkan pukul lima sore sehingga Sarah duduk sendiri di ruang keluarga sembari menonton acara tv sambil menunggu Jeffrey pulang. Biasanya kalau jam segini Jeffrey sudah di rumah, mungkin memang macet atau kendala kecil lain.

Hampir tiga puluh menit menunggu, suara mobil terdengar sebagai tanda jika Jeffrey sudah pulang. Sarah masih diam ditempat, toh masih ada waktu lima belas menit sebelum menyiapkan makan malam. Sengaja dia mau melihat wajah suaminya dulu waktu pulang baru berkutat di dapur dengan bahan masakan.

Sarah membalas senyum dari Jeffrey ketika pria itu mendapati istrinya tengah duduk santai di ruang keluarga sembari menonton acara tv. Satu usapan pada rambut dan ciuman di kening Sarah menjadi sambutan kedua. Perempuan itu lantas pergi beriringan yang diakhiri Jeffrey pergi mandi sedangkan Sarah mulai masak untuk makan malam. Dia sudah bilang kalau Mariel pergi dan Jeffrey benar-benar memberikan respon santai. Katanya memang sudah biasa pergi bersama Michelle sampai menginap beberapa hari pun pernah.

Bukan masalah karena Mariel dan Michelle sama-sama tahu batasan dan selalu play safe. Hanya saja giliran Sarah was-was sendiri padahal sebagian dirinya juga yakin kalau Mariel maupun Michelle bisa jaga diri. Agaknya Sarah terlalu banyak memikirkan kemungkinan negative sampai lupa bagaimana baiknya Mariel selama ini.

Menyingkirkan semua bahan overthinking, sekarang jari lentiknya mulai memotong bumbu masakan. Kali ini membuat Creamy Tomato Basil Soup dan Grilled Tuna. Sesuai permintaan Sagara beberapa hari yang lalu, Sarah jadi mengurai masakan menggunakan ayam sehingga si perempuan lebih sering mengkombinasikan hasil laut dan daging sapi. Atau terkadang justru jamur sebagai menu utama. Tidak lupa memberikan dessert sebagai makanan penutup. Selain menambah rasa kenyang, sudah menjadi kebiasaan mereka makan manis setelah makan asin atau pedas.

ALCANDER [Jaehyun Jung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang