Bab XXX

559 60 17
                                    

Hari demi hari dan mendekati satu tahun pernikahan mereka, Jeffrey mulai membicarakan mengenai kesibukan yang sesungguhnya karena keluarga Alcander akan melimpahkan semua pada dirinya. Krystal serius menjadi desainer, sama sekali tidak mau ikut campur urusan perusahaan keluarga meskipun tadinya masih ada beberapa yang dipegang perempuan itu. Sedangkan Jocelyn masih turut andil, namun bukan penuh seluruh waktunya digunakan untuk mengurusi perusahaan. Ia lebih ingin menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.

Jeffrey pun lebih sering tidur lebih dulu sehingga perempuan itu terkadang membaca majalah atau buku untuk menemani rasa kantuk. Meskipun kadang ia juga ikut terlelap dalam pelukan sang suami. Seperti malam ini dimana waktu menunjukkan pukul satu dini hari dan matanya masih belum merasakan kantuk. Satu persatu halaman dibalik pun matanya sibuk membaca buku mengenai poin-poin penting kehidupan dengan maksud dapat memberikan wawasan lebih luas sehingga dirinya lebih siap menjadi ibu sekaligus istri di keluarga Alcander.

Suara motor terdengar samar, segera Sarah berjalan untuk mengintip dari tirai kamar. Didapati Jendral dengan leather jacket yang selalu dikenakan dan entah memiliki berapa buah, rambutnya sedikit berantakan dan jalan sedikit tergesa. Ia tak dapat melihat dengan jelas wajah si anak tengah namun buru-buru perempuan itu menutup pintu kamar untuk turun menghampiri Jendral.

Pintu rumahnya dibuka secara perlahan, menampilkan Jendral bersama raut wajah sedikit terkejut karena tadinya hendak melakukan panggilan pada Mariel supaya dapat masuk rumah dengan aman. Sedangkan Sarah pun sama terkejut, pasalnya Jendral dengan lebam di beberapa titik wajahnya. Tangan pemuda itu juga terluka, dugaan pertama adalah Jendral mengalami kecelakaan atau jatuh dari motor ketika berkendara mengingat dia selalu memacu motornya dengan kecepatan tinggi.

Seketika si perempuan hendak mengeluarkan suara nyaring kalau saja Jendral kalah cepat untuk meletakkan telunjuk di depan bibirnya, memberi isyarat supaya Sarah meredam suara. Pemuda itu masih mau hidup, bisa gawat kalau Jeffrey sampai bangun karena ketika memarkirkan motor, ia melihat mobil kepala keluarga sudah lebih dulu terparkir di sana. Segera yang perempuan menarik Jendral supaya masuk dan duduk di ruang tamu sementara dirinya berlalu untuk kotak P3K.

"Kamu kenapa kok bisa gini?" tanya Sarah sambil membuka kotak dan mulai mencari kapas beserta alcohol untuk membersihkan luka.

"Maaf."

"Aku khawatir banget astaga Jendral."

"It was an accident."

"Kamu ada luka lagi nggak? Mau langsung ke rumah sakit aja? Aku ambil tas dulu ya."

"No," cegah Jendral ketika Sarah hendak bangkit. Ia memegang pergelangan tangan si perempuan. "No need to, obatin aja."

Sarah ada banyak pertanyaan pun keinginan untuk mendapatkan kejelasan selengkap mungkin mengenai insiden tidak terduga yang dialami Jendral. Namun memaksa tidak akan pernah berhasil, paham betul perempuan itu bahwa kalau diberikan waktu untuk mempersiapkan diri maka Jendral akan membeberkan semua sendiri. Jalan akhir yang dipilih adalah memberikan obat sesuai kemampuannya dengan terus mengirim kalimat penenang di sela pekerjaan seriusnya.

Lampu dihidupkan sebagian sehingga tidak terlalu memunculkan keramaian, masih agak takut kalau Jeffrey bangun dan mendapati Jendral dalam keadaan luka-luka. Pasalnya begitu dilihat lebih lanjut, luka di sudut bibir dan pipi pemuda itu tampak seperti bekas pukulan sehingga kesimpulan yang dapat ditarik adalah Jendral habis berkelahi. Beberapa kali Jendral meringis tanda sakit dan Sarah akan mengucap maaf secara cepat serta dibubuhi kalimat bahwa Jendral harus menahan. Intonasinya seperti sedang mengobati bocah lima tahun yang jatuh dari sepeda dan Jendral tidak kuat untuk menahan tawa.

"Jangan ketawa ih kok malah ketawa."

"Sorry, you treat me like a five year old kid that fell from a bicycle."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALCANDER [Jaehyun Jung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang