Bab VI

993 97 2
                                    

Sarah melihat design modern pada ruang meeting perusahaan pusat yang Jeffrey pegang. Dulu waktu masih menjadi mahasiswa, mana bisa dia masuk sembarang seperti sekarang. Paling-paling cuma diremehkan sekaligus menjadi topik perbincangan resepsionist sekalipun waktu itu sudah dalam pendekatan bersama Jeffrey. Tapi kembali ke hubungan mereka yang cenderung sembunyi dibelakang publik membuat Sarah tidak bisa seenak jidat memberitahu dunia kalau Jeffrey Alcander sedang berusaha pendekatan secara serius ke dirinya.

Satu persatu kepala mulai mengisi ruangan didominasi dinding kaca, ada satu set alat presentasi di dalamnya sebagai ciri khas ruang meeting. Ada Sella juga, beridiri disebelah Jeffrey dengan berusaha menahan supaya matanya tetap terbuka. Satu minggu ditinggal urusan pribadi membuatnya cukup kewalahan menangani urusan pekerjaan. Beruntung keluarga kecilnya sangat supportive jadi pikirannya tak perlu bercabang ke banyak arah.

Atensi tiap pasang mata yang masuk jelas langsung tertuju ke perempuan bergaun nude rose di sebelah kanan Jeffrey jika dilihat dari pintu. Beberapa langsung meneliti dari atas ke bawah, beberapa memberikan tanda tanya besar karena sempat mengira jika Sarah merupakan karyawan baru. Padahal setahu mereka perusahaan tidak sedang melakukan pengaturan posisi.

"Akan saya mulai sekarang."
Jeffrey kemudian berdiri, menampilkan aura penuh wibawa.

"Pertama-tama, terima kasih sudah menyempatkan hadir di pertemuan kecil pagi ini. Saya hanya butuh waktu kalian sebentar jadi mohon disimak baik-baik."

Ada jeda diantara keheningan siang di perusahan Alcander sampai Sella sendiri ikut gugup, Jeffrey tidak pernah terlihat serius sekaligus mengisyaratkan raut bahagia sebelumnya. Padahal sudah banyak kerjasama bisnis berhasil dalam skala besar pun masih belum sebanding jika dilihat dari aura kebahagian bos mereka siang ini.

"Saya ingin memberikan klarifikasi atas berita yang sudah menyebar. Benar, saya sudah menikah satu minggu lalu dan pernikahan dilaksanakan secara privat. Saya hanya mengundang keluarga jadi mohon pengertian dari kalian semua."

"Kedua, saya ingin memperkenalkan istri saya yaitu Sarah Fleur Alcander. Saya harap dengan perkenalan secara terbuka seperti ini sudah menjawab semua pemberitaan dan rasa penasaran kalian semua."

Sarah lantas berdiri, sempat membukuk kecil sebelum mengucap salam lalu memperkenalkan diri dihadapan karyawan Jeffrey. Beberapa orang jelas masih menahan rasa kaget mereka namun sebagian sudah sama seperti si bos besar, terhipnotis bagaimana senyum Sarah mampu menyingkirkan prasangka buruk.

"Mohon doa yang terbaik untuk pernikahan kami. Terima kasih."

Ucapan barusan secara spontan mendapat tepuk tangan dan ucapan selamat, tak lupa banyak doa kembali terpanjatkan kepada pasangan baru di perusahaan paling tersohor. Perkenalan barusan menyisakan kesan luar biasa indah sekaligus menegangkan. Melihat bagaimana banyak pandangan diberikan seperti menjadi latihan sebelum Sarah benar-benar menghadapi orang baru nanti karena siap tidak siap, ketika Jeffrey harus menghadiri pertemuan besar maka ia akan membawa Sarah disisinya.

Beberapa orang sudah kembali pada pekerjaan masing-masing setelah Jeffrey dan Sarah meninggalakn ruangan. Meninggalkan patah hati terbesar bagi sebagaian perempuan dalam balutan baju kerja nan rapi. Bahkan sebagian sudah menyiapkan riasan terbaik waktu dapat kabar kalau hari ini Jeffrey kembali datang ke kantor. Bukan datang membawa pujian malah membawa istri baru. Mana cantik dan pintar di semua bidang lagi jadi agak susah kalau mau menghina cuma mau memanfaatkan uang bos mereka.

"Lagian emang yakin Pak Jeffrey mau sama kalian?"

"Lo mentang-mentang udah nikah kalo ngomong suka gak pake permisi."

"Ya habis ngedumel terus, capek dengernya."

"Eh tapi menurut lo anak pertama Pak Jeffrey gimana? Secara umurnya cuma beda setahun, apa gak awkward?"

ALCANDER [Jaehyun Jung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang