20

4.4K 432 62
                                    


Jihoon tiba di rumah 3 jam kemudian. Papa nya tadi mengajaknya ke toko sepatu untuk membeli sepatu baru untuk Jihoon, awalnya Jihoon sudah menolak tapi Papa nya bersikeras membelikannya. Akhirnya Jihoon sebagai anak yang berbakti menuruti keinginan orangtuanya.

Jihoon pulang membawa satu paket besar burger dan chicken McD. Ia buru-buru pulang karena pacarnya belum makan siang, apalagi lelaki itu kesulitan berjalan, membayangkannya saja membuat Jihoon meringis.

"Kyu~" panggil Jihoon dari ruang tamu. Telinganya menangkap suara TV dan berjalan ke arah ruang tengah menemukan Junkyu yang sedang makan pringles kesukaannya. Di atas meja sudah banyak bungkus snack yang terbuka, bahkan eskrim yang sudah mencair karena tidak dihabiskan.

Jihoon geleng-geleng di buatnya. Selama ini ia selalu memastikan rumah dalam keadaan bersih walaupun tidak ada mama nya. Tapi lihatlah! Ia baru meninggalkan pacarnya 3 jam dirumah sendirian dan lihat apa yang lelaki itu lakukan pada ruang tengah nya.

"My Kyu~" panggil Jihoon kembali.

Junkyu yang sedang tiduran mendudukkan dirinya mendengar suara kekasihnya.

"Jihoon~!" Panggil Junkyu semangat.

Melihat wajah polos kekasihnya, Jihoon jadi tidak tega memarahi Junkyu. Apalagi kondisi nya yang sedikit sulit bergerak luwes.

Jihoon mendudukkan diri disamping Junkyu setelah menaruh bawaannya di atas meja. Junkyu menatap Jihoon yang terlihat tidak baik-baik saja sepulang nya bertemu papa nya.

"Gimana tadi ketemu papa kamu?" Tanya Junkyu hati-hati. Berharap Jihoon mau membagi cerita dengannya.

Jihoon menarik pelan tangan Junkyu kemudian mendudukkan lelaki manis itu ke pangkuannya. Setelahnya Jihoon memeluk erat kekasihnya dengan kepala yang ia sandarkan ke dada Junkyu.

Junkyu tahu seperti nya Jihoon tidak baik-baik saja. Lelaki itu dengan penuh perhatian mengusap kepala Jihoon yang terbenam di dadanya.

"Jihoon gak papa?" Tanya Junkyu kemudian.

Tak lama suara isakan samar terdengar  dari mulut Jihoon, lelaki itu menangis dalam diam. Junkyu yang menyadarinya pun sebisa mungkin membuat kekasihnya lebih tenang dalam pelukannya.

"Kamu pasti kangen banget ya sama papa kamu?" Tanya Junkyu.

Jujur Junkyu tak tahu bagaimana menghadapi rasa sakit Jihoon. Ia dan Jihoon berbeda, Junkyu selama ini hidup berkecukupan kasih sayang kedua orangtuanya, Ayah dan Bunda nya tak pernah kurang memberikan perhatian dan keinginan Junkyu selama ini, itu pula yang membuat Junkyu memiliki kepribadian yang manja. Berbeda dengan Jihoon yang mendapatkan kasih sayang yang terpisah dari mama dan papa nya, Jihoon dituntut dapat melakukan segalanya sendiri ditambah lagi mama nya yang punya kesibukan lebih dibanding ibu lainnya, itu pula yang menyebabkan Jihoon menjadi sangat mandiri di usia nya.

"Papa masih ingat semuanya Kyu~ Papa masih ingat makanan kesukaan aku, papa ingat semua janji yang pernah kami buat dulu, papa ingat merk sepatu kesukaan aku. Papa ingat semuanya hiks.." raungan pilu terucap dari bibirnya yang bergetar.

Mendengar tangis Jihoon yang sangat memilukan membuat airmata Junkyu ikut menetes. Ini pertama kalinya ia melihat sisi lemah seorang Park Jihoon, yang diketahui semua orang lelaki itu begitu cerah tanpa beban. Dan tangis Jihoon membuat hatinya ikut terluka.

"Udahan nangisnya ya, itu mata Jihoon jadi merah banget" Junkyu melonggarkan pelukan mereka untuk mengusap airmata di pipi Jihoon.

"Aku nyesel, Kyu. Selama ini aku gak pernah hubungin papa, aku kira papa udah gak peduli sama aku, ternyata enggak. Aku merasa bersalah banget sama papa" ujar Jihoon lagi.

Bling Like You || Jihoon Junkyu(Jikyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang