11

4.8K 572 128
                                    


Jihoon dan Junkyu duduk di tepi sungai.

Keduanya hanya diam, mata nya mengedarkan pandangannya kesekitar. Seolah menghindari kontak mata satu sama lain.

Setelah pelukan tadi rasanya canggung untuk keduanya memulai sebuah obrolan.

Hingga tiba-tiba hembusan angin malam menerpa lembut kedua insan tersebut. Junkyu berjengit ketika hembusan angin malam yang cukup dingin menerpa tubuhnya.

"Dingin?" Tanya Jihoon ketika menyadari Junkyu sedikit tersentak ketika angin menerpa tubuh keduanya.

"Eum?" Tanya Junkyu terkejut karena Jihoon tiba-tiba membuka suara setelah keterdiaman sedari tadi.

"Mau di dalam mobil aja?" Tanya Jihoon.

Junkyu menggeleng, "Disini aja" pinta Junkyu lirih.

Jihoon berdiri dari duduknya dan kembali ke dalam mobil membuat Junkyu mengernyit bingung melihat kepergian Jihoon. Apa Jihoon akan meninggalkan nya pulang?

Jihoon menunduk untuk masuk ke dalam mobil, tapi tak lama karena lelaki itu keluar dengan sebuah jacket di tangan nya.

Jihoon mendekati Junkyu dengan senyum manis kemudian menyampirkan jacket tersebut di bahu Junkyu.

Junkyu hanya terdiam dengan perlakuan Jihoon, meski tanpa sadar pipi nya memerah karena perbuatan lelaki itu.

"Jihoon~" panggil Junkyu kemudian ketika Jihoon kembali duduk dengan nyaman disampingnya.

"Iya? Kenapa?" Tanya Jihoon.

"Maksud ucapan lo tadi apa?" Tanya Junkyu merujuk pada ucapan Jihoon ketika memeluknya tadi.

Jihoon kini terdiam, Junkyu menatap Jihoon menunggu jawaban lelaki bermata sipit itu.

"Yang mana?" Tanya Jihoon pura-pura bodoh pasalnya terlalu banyak yang mulut nya sampaikan tadi pada Junkyu.

"Jihoon cemburu?" Tanya Junkyu dengan nada pelan diakhir.

Jihoon kini balik menatap Junkyu hingga tatapan keduanya bertemu. Junkyu gugup sendiri di tatap begitu intens oleh Jihoon apalagi dengan jarak mereka yang dekat, segera Junkyu memutuskan kontak mata tersebut.

"Gu-gue kan udah bilang tadi" jawab Jihoon gugup.

"Mau dengar lagi~~" ujar Junkyu sedikit merengek.

Jihoon menghela napas gugup, kenapa ia merasa terintimidasi oleh Junkyu.

"Gue cemburu kenapa usaha gue belum bisa bikin lo berpaling dari Haruto" jawab Jihoon.

Junkyu mengernyit, "Haruto? Gue sama Haruto gak ada apa-apa lagi. Gue udah jelasin ke lo tadi keadaan nya malam itu" Junkyu membela diri.

"Tapi lo belum bisa lupain Haruto kan, Kyu? Lo masih berharap kan kalau lo sama dia bakal balik kayak dulu lagi?" Tebak Jihoon.

Junkyu terdiam. Memang sedikit banyak nya sikap Haruto belakangan ini membuat memori saat mereka masih dekat kembali berputar satu-persatu di otak Junkyu, mengingatkannya pada masa-masa indah yang membuat hati nya mengharapkan bahwa memori indah itu bisakah dapat terulang kembali.

"Gue udah berusaha buat lupain semua tentang Haru dan masa lalu kami. Tapi semua itu ga mudah, Jihoon. Apalagi sekarang gue tanpa sengaja sering papasan sama Haru, dan perhatian Haruto yang kayak gitu bikin semua sulit bagi gue" jelas Junkyu dengan jujur.

Jihoon tersenyum pahit, "Emang gak ada tempat ya buat gue" ujar Jihoon dengan nada lirih.

Junkyu menatap Jihoon yang kini tersenyum penuh luka, merasa bersalah atas kejujuran nya pada Jihoon.

Bling Like You || Jihoon Junkyu(Jikyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang