32

3K 370 121
                                    


Seharian Junkyu merasa bosan di kamarnya. Ia tidak melakukan apapun selain menonton TV dan bermain game di nintendo yang dibelikan Ayah nya semenjak dirinya sakit.

Dokter bilang Junkyu tidak boleh main handphone karena dapat memicu Junkyu untuk membuka social media atau yang berhubungan dengan kehidupan pribadinya. Dokter menyarankan agar sejenak Junkyu dapat melupakan permasalahannya.

Hari pertama dirinya di Rumah Sakit, Asahi dan Yoshi langsung mengunjungi nya dan bermain dengannya hingga malam. Bahkan Yoshi membawa kartu uno dan monopoli untuk Junkyu.

Tapi sudah hampir seminggu dirinya di Rumah Sakit kedua temannya itu tak lagi berkunjung, Junkyu tak dapat menghubungi kedua sahabatnya itu karena handphone nya yang disita sang Bunda.

Hingga setelah seminggu di rawat Bunda nya membawa sebuah paper bag berisikan buku.

Buku tersebut berjudul "The Happiness Trap: How To Stop Struggling And Start Living" karya Russ Harris.

Junkyu sebenarnya malas membaca buku, tapi karena dilanda kebosanan luar biasa, akhirnya dirinya mulai membaca buku tersebut dan tenggelam dalam segala macam tulisan di dalam buku tersebut. Hingga di pertengahan buku, ia mendapatkan sebuah sticky note berbentuk panda bertuliskan,

"Let's fight together after the storm"

Junkyu tak bodoh untuk memahami maksud perkataan di kertas tersebut, dan ia langsung tahu siapa si pengirim buku sebenarnya. Ia terlalu cinta hingga hafal siapa pemilik sticky note berbentuk panda dan goresan tulisan yang sudah ia ingat bentuknya.

Air matanya kembali turun, membasahi pipi nya yang masih chubby meski sudah kehilangan berat badan. Tiba-tiba perasaan rindu menyeruak begitu dalam, ia merindukan Park Jihoon nya.

Ia ingin sekali bertemu dan memeluk Jihoon.

"Hiks.. Jihoon.. hikss... Junkyu rindu.."

Lagi-lagi pria manis itu menangis hingga berakhir tertidur karena kelelahan.

Mama Jisoo tahu jika putra nya menangis. Wanita itu hanya mengintip dari luar membiarkan Junkyu menangis seorang diri.

Dirinya baru saja kembali dari ruangan Dokter yang menangani Junkyu, Dr. Chanwoo.

Junkyu didiagnosa mengalami depresi mayor merujuk pada gejala yang dialami Junkyu belakangan ini. Junkyu memang menjadi mudah menangis, dan tangisan tersebut tidak akan berhenti sebelum akhirnya Junkyu lelah sendiri dan tertidur.

Bunda Jisoo rasanya ingin menangis melihat kondisi Junkyu. Bahkan putra nya harus kehabisan energi karena harus selalu menangis.

Dan Bunda Jisoo tak dapat menyalahkan Jihoon atas hal ini, karena Jihoon pun juga mengalami fase sulit, Bunda Jisoo bersyukur karena Jihoon menjadi sangat kuat menghadapi segala macam permasalahannya.

Satu-satu jalan keluar permasalahan ini adalah Mama nya Jihoon, Dr. Chaeyoung.




Jisoo dan Chaeyoung duduk berdampingan di taman belakang rumah sakit. Ada banyak orang disini, beberapa keluarga dengan pasien nya dan juga perawat dan dokter yang sedang beristirahat setelah makan siang.

Dr. Chaeyoung berusaha terlihat biasa saja karena bagaimanapun dirinya seorang dokter, bersikap angkuh bukan lah jati diri seorang dokter.

"Ada keperluan apa ya?" tanya Chaeyoung.

"Saya rasa anda masih mengingat saya" ujar Jisoo ramah.

Chaeyoung mengangguk, "Ya, saya pernah jadi dokter yang menangani anak anda" jawab Chaeyoung.

Bling Like You || Jihoon Junkyu(Jikyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang