26

2.8K 354 82
                                    


"Maksud Mama?" tanya Jihoon dengan tatapan tak percaya.

"Iya~ kamu bisa konsultasi sama Dr. Chanwoo, apa yang mau diceritain gitu" ujar Dr. Chanwoo.

"Ma, Jihoon gak gila, Ma" bantah Jihoon. Dia mulai tak paham dengan jalan pikiran mama nya.

"Gak ada yang bilang kamu gila, sayang. Kamu cuma butuh konsultasi aja" ujar Mama Chaeyoung meyakinkan Jihoon.

"Konsultasi tentang apa? Jihoon rasa hidup Jihoon baik- baik aja selama ini" jawab Jihoon.

"Jihoon kamu cuma gak sadar aja kalau kamu itu sebenarnya gak baik-baik aja. Ada yang salah dalam diri kamu" Mama Chaeyoung tetap kekeuh. Tapi Jihoon juga lebih keras kepala.

"Gak ada yang salah, Ma! Satu-satunya yang mempermasalahkan ini cuma Mama!" Jihoon mulai menaikkan nada bicaranya.

"Jihoon!! Berani nya kamu bentak Mama!" Mama Chaeyoung pun ikut terpancing emosinya mendengar nada bicara Jihoon.

Dr. Chanwoo yang sepertinya paham akan situasinya segera menengahi.

"Jihoon.. kamu sebaiknya ikut ke ruangan saya dulu" ajak Dr. Chanwoo.

Jihoon menghela nafas kasar sebelum mengikuti langkah Dr. Chanwoo keluar ruangan Mama nya.

Lelaki itu memasuki ruangan Dr. Chanwoo. Hanya diam tak berniat mengajak sang dokter bicara.

"Kamu duduk dulu" suruh nya. Jihoon pun duduk di kursi yang dimaksud.

"Mama kamu udah cerita sama saya" tutur dokter yang masih tampak muda itu.

"Terus dokter mau apa? Nyuruh saya putus sama pacar saya juga?" tanya Jihoon ketus.

Dr. Chanwoo tersenyum kemudian menggeleng. "Saya mau dengar cerita versi dari kamu" ujarnya kemudian.

Jihoon menghela nafas kembali. Yang entah sudah berapa kali ia lakukan semenjak datang kesini.

"Saya gak ada paksaan, kalau kamu gak mau cerita sekarang saya bisa menunggu sampai kamu siap" ujar Dr. Chanwoo.

Jihoon menggeleng, "Enggak saya bakal cerita sekarang, saya gak mau lagi berurusan sama konsultasi kayak gini" ujar nya.

Jihoon kemudian menjelaskan segalanya. Bagaimana dia berakhir jatuh cinta pada Junkyu walau telah berusaha menyangkal perasaan itu, kemudian bagaimana mama nya akhirnya tahu dan mereka bertengkar hebat. Juga bagaimana papa nya akhirnya datang menjadi sandaran baru bagi Jihoon. Dan terakhir ia yang tak akan melepaskan Junkyu.

"Saya udah ceritain semuanya. Saya boleh pulang?" tanya Jihoon dengan nada datar.

Dr. Chanwoo tersenyum kemudian menagguk. "Jihoon, jangan anggap saya punya pemikiran yang sama kayak mama kamu. Saya disini sebagai penengah. Jadi kamu bisa cerita apapun kapan aja sama saya" jelas Dr. Chanwoo kemudian menyodorokan kartu nama nya.

Jihoon mengambil kartu itu dengan tatapan bingung kemudian menggeleng, "Gak papa, makasih dokter udah peduli sama saya" Jihoon tersenyum paksa kemudian melenggang pergi meninggalkan area rumah sakit dengan hati yang gundah.






Jihoon langsung pulang tanpa kembali ke ruangan mama nya. Dengan langkah terburu lelaki itu meninggalkan area Rumah Sakit dan mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata. Ia tidak dapat berpikir jernih saat ini, setelah apa yang dilakukan mama nya.

Untungnya Tuhan masih memberinya keselamatan, ia tiba di rumah dengan keadaan baik-baik saja.

Jihoon masuk ke dalam rumah dan segera masuk ke dalam kamarnya dengan bantingan pintu. Dirinya mengambil beberapa helai baju nya asal dan memasukkannya ke dalam ransel. Ia akan menginap di apartment nya malam ini. Ia tidak mau bertemu mama nya untuk saat ini.

Bling Like You || Jihoon Junkyu(Jikyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang