36

2.8K 323 77
                                    


Jihoon dan Mama Chaeyoung duduk berhadapan di sofa ruang tamu rumah mereka.

Setelah mengatakan ingin membicarakan sesuatu, Mama Chaeyoung membawa Jihoon pulang ke rumah terlebih dahulu.

Dan disini lah sepasang ibu dan putra tunggal tersebut.

Jihoon menatap mama nya tajam bergantian dengan beberapa lembar kertas diatas meja.

"Apa lagi sih ini, Ma?!" tanya Jihoon dengan wajah jengah.

Kenapa mama nya tak membiarkannya tenang barang sebentar?

Jihoon melirik sekali lagi pada tumpukan kertas yang tampak seperti brosur. Jihoon dapat membaca beberapa title besar di cover brosur nya seperti Illinois Institute of Technology, Columbia University, Rice University, dan beberapa lainnya yang tidak ingin Jihoon lihat.

"Ini berosur dari beberapa universitas di Amerika Serikat. Rata-rata mereka nerima banyak mahasiswa asing setiap tahun nya" jelas Mama Chaeyoung dengan nada santai.

"Maksud mama apa liatin ini ke Jihoon?" tanya Jihoon.

"Buat masa depan kamu lah, anak mama kan cuma kamu" jawab Mama Chaeyoung masih mempertahankan nada yang sama.

"Jihoon masih kelas 2 SMA, Ma. Masih 2 tahun lagi untuk kuliah" jawab Jihoon dengan nada ketara kesal.

"Semuanya harus dipersiapkan dari sekarang bukan?" tanya Mama Chaeyoung.

Mata Jihoon memicing menatap mama nya sengit, "Mama mau pisahin Jihoon sama Junkyu lagi?" tanya Jihoon curiga.

Mama Chaeyoung menghela nafas, "Ini jalan keluar buat kalian berdua" ujar Mama Chaeyoung.

"Maksud mama?" Jihoon masih menanamkan akal sehatnya agar tidak kembali membuat keributan dengan mama nya seperti tempo hari.

"Korea bukan tempat buat kamu dan Junkyu. Kalian kekeuh mempertahankan hubungan kalian disini? Yang ada kalian dikucilkan dari masyarakat. Hubungan kalian belum dipandang baik di sini, Jihoon" ujar Mama Chaeyoung.

"Jihoon udah bilang dari awal kalau Jihoon gak mau kuliah di luar negeri, Ma" ujar Jihoon.

"Tapi ini jalan satu-satunya Jihoon, tetap di sini cuma akan bikin kalian makin menderita. Mama juga gak bisa terima kamu sama Junkyu gitu aja, mama butuh waktu" ujar Mama Chaeyoung.

Jihoon menatap mama nya, perkataan mama nya seolah mengatakan akan mencoba membuka mata terhadap hubungan nya dengan Junkyu, tapi di satu sisi ia harus pergi dari hadapan mama nya.

"Jihoon gak mungkin ninggalin mama sendirian disini" ujar Jihoon memelankan nada bicaranya.

Mama Chaeyoung terdiam, sulit sebenarnya untuk melepaskan putra sematawayang nya untuk berkelana seorang diri di negeri orang, tapi Mama Chaeyoung harus melakukannya, ini juga demi kebahagiaan putra nya.

"Gak papa, Mama masih bisa jaga diri sendiri kok" jawab Mama nya dengan berat hati.

"Mama gak malu kan kalau Jihoon berbeda?" tanya Jihoon kemudian.

Mama Chaeyoung menghela nafas dalam, sungguh ia tak memikirkan rasa malu atau apapun itu. Ia sudah menekan ego nya untuk putra nya. Ia hanya butuh waktu untuk melihat kebersamaan Jihoon dan Junkyu dalam konteks lebih.

"Gimana pun kamu tetap anak mama" ujar Mama Chaeyoung kemudian berdiri dari duduknya.

"Kamu bisa bicarain ini sama Junkyu" ujaran Mama Chaeyoung sebelum berlalu memasuki kamar nya.











Pengaruh Jihoon benar-benar besar dalam kehidupan Junkyu.

Pengendalian emosional Junkyu membaik hanya dalam waktu seminggu setelah ia kembali berpacaran dengan Jihoon.

Bling Like You || Jihoon Junkyu(Jikyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang