Akhir Kata

269 45 12
                                    

Saya muslim, dan saya percaya Tuhan membuat seisi dunia lewat Mesin Pencipta yang rumit bukan kepalang. Detektif Palsu ada karena kehendak Tuhan, dan saya hanyalah mata rantai terakhir dari Mesin Pencipta itu. Jadi, ucapan terima kasih yang paling utama saya berikan pada Dia Sang Maha Pencipta.

Saya senang bisa buat orang tertawa dan lari (untuk sejenak) dari kenyataan yang (sulit dibantah) menjemukan.

Satu rantai tak akan memutarkan roda gir, jadi pada kenyataannya, saya pun dibantu oleh banyak orang. Pertamanya (dan tentunya) orang tua, adik, dan keluarga saya. Kemudian sahabat-sahabat Wattpad saya yang senantiasa mendukung, tertawa, dan protes (sekali-sekali) di tempat kelahiran Haina-Fakri. Mereka adalah orang-orang berharga buat saya.

Ini adalah cerita yang kurang wajar ... saya akui. Dengan protagonis aneh dan karakter lain yang tak kalah aneh (penulisnya bukan orang aneh, tapinya). Banyak orang yang bakal benci kisah macam ini, tapi kalau kamu termasuk golongan yang suka ... kemungkinan besar kamu mesti setia sama saya. Saya harap penulis macam saya itu ada banyak, supaya saya juga bisa baca cerita aneh macam ini ... tapi saya sukar menemukan. Bilang ke saya kalau kalian dapat satu.

Detektif Palsu berasal dari cerita lama saya yang berjudul Secangkir Nanah. Ada banyak materi lama yang saya pakai ulang, tapi ada lebih banyak lagi materi baru yang saya tambah. Kali itu alasan kenapa cerita ini panjang betul.

Untungnya, menulis ulang cerita ini buat karakter-karakter di dalamnya menjadi hidup. Mereka adalah protagonis-protagonis dari cerita mereka masing-masing. Beberapa mungkin akan saya tulis kisahnya: Alfan Esmand dengan praktik dukunnya, Fhanita dengan kesintingannya, Nabhan si "Zalim" dengan sejarah premannya, Zakir dengan proyek Arjuna-nya, dan lain-lain. Cek kabar lebih lanjutnya di akun Wattpad saya atau halaman Facebook saya. Saya buka voting untuk pilih karakter mana yang mesti dilanjutkan ceritanya.

Kalau kalian suka cerita ini, dukung dengan memberi review dan rating supaya kisah Haina-Fakri lebih banyak diketahui orang. Supaya saya lebih banyak uang, tentunya. Supaya saya bisa makan dan lanjut menulis. Saya orang serakah. Saya ingin cerita ini dihargai lebih tinggi, tapi saya lebih ingin lagi cerita ini dibaca. Mau tak mau saya tak bisa pasang "rupiah" tinggi, toh. Saya paham rasanya jadi orang kere!

Dan terima kasih banyak saya ucapkan andai kalian coba cek akun Wattpad saya dan beri pendapat kalian di lapak asli cerita ini.

Nantikan cerita lain saya yang akan datang!

Huru-Hara Malam Pertama: Kisah tentang pemuda yang tinggal kelas dan membuatnya dipaksa untuk membuat anak dengan seorang gadis pintar.

Liga Pencontek: Kisah tentang sekumpulan murid berengsek yang coba merombak kurikulum sekolah dengan ... mencontek.

Gadis Tumbal Sang Petapa: Kisah tentang seorang pemuda alergi sosial yang belajar menjadi pria tangguh setelah menikahi gadis yang tak mencintainya.

Jangan ragu buat hubungi saya. Saya jenis manusia yang demen bicara, soalnya. Kontak saya lewat: Wattpad (@Al-Fayoum), Facebook (@AuthorZangi), atau email (zangialfayoum@gmail.com).

---Cerita Lain dari Zangi al'Fayoum---

BERKAS INVESTIGASI EDAN FADILA: MAYAT YANG BERJALAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BERKAS INVESTIGASI EDAN FADILA: MAYAT YANG BERJALAN

Namaku Fadila Rahmah, 15 tahun. Seminggu lagi, aku akan modar.

Meskipun begitu, ini bukanlah cerita motivasi di mana aku didiagnosis memiliki tumor ganas dan mencoba tabah atau apa. Ini juga bukan cerita romansa di mana aku akan mendapatkan seorang kekasih dan bermesraan dengan tak senonohnya di sisa hidupku yang tinggal menghitung hari. Ini adalah cerita misteri. Penuh seluk beluk rumit dan fakta yang terselubung. Tentang mayat yang berjalan.

Tapi tentu saja, yang aku maksud itu bukanlah zombie. Bila kau ingin melihat suatu makhluk dengan gaya berjalan pincang dan suka menggigit manusia, maka seharusnya kau ke Umbrela Coporation saja!

Namaku Fadila Rahmah, 15 tahun. Akhir-akhir ini, aku diburon anak-anak kelas karena terlalu ikut campur dengan suatu perkara yang tak jelas.

Namaku Fadila Rahmah, 15 tahun. Tempo hari, aku menghajar seorang lelaki ceking yang sedang makan bubur ayam di pinggir jalan.

Namaku Fadila Rahmah, 15 tahun. Aku hampir dibunuh di tempat tinggalku sendiri.

Namaku Fadila Rahmah, dan inilah kisah hidupku (yang edan, yep). [Cek Wattpad]

Huru-Hara Malam Pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huru-Hara Malam Pertama

"POKOKNYA DIA MESTI BUNTING BULAN BESOK! Titik," sungut ibuku, membanting pintu kamar.

"Lah!" Aku menarik kenop. Percuma. Dia mengunciku. "Mah! Buka! Woi!"

"Tinggal tusuk apa susahnya!" jawabnya dari seberang.

"Endasmu tinggal tusuk!"

"Dan, Izal? Awas aja kalau kamu malah molor .... Mamah denger dari sini."

Sejenak, aku mencak-mencak. Sejenak berikutnya, aku berbalik. Layla pasang kuda-kuda garang di seberang kamar, pisau dapur teracung di tangan. Ampas. Dari mana dia dapat itu! Macamnya istri baruku ini hendak mengubah malam pertamaku jadi malam terakhirku.

"Jangan deket-deket!" jeritnya, suara cempreng. "Tetep pake baju kamu! Kancing lepas satu, kubantai kamu sampai mampus .... [Cek Wattpad]

A/N

Ini adalah Akhir Kata yang saya pakai di versi ebook Google Play. Sori ... uh ... males nulis lagi.

Detektif Palsu: Fail Romansa Si AntibetinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang