2.Meresahkan

1.4K 234 146
                                    

Shttttt...iyaa-iya mulai serius nih aku :)
. .
. .
. .
Selamat Membaca!

Kamu nyata tapi terlalu jauh untuk aku jangkau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu nyata tapi terlalu jauh untuk aku jangkau.

"Maaa, paaa Zia pulang."

"Yaa, langsung mandi ya Zia." Jawab Mama Zia

"Siap ma."

"Habis mandi langsung makan Zia." ujar Papa Zia.

"Oke Paa."

Tanpa berlama-lama Zia segera naik ke lantai dua untuk mandi. Selesai mandi Zia, turun ke lantai satu untuk makan malam bersama keluarga.

"Gimana sekolah kamu Zia?." Tanya papa Zia.

"Biasa aja pa, belum bayak tugas."

"Halah boong, bilang aja males lu kerja tugas." Celetuk kak Devan

"Apaan si lu kak suka banget nyari ribut sama gua."

"Nah nah kan baru kumpul udah ribut lagi, pusing deh mama."

"Lagian tuh mah kak Devan."

Sebagai orang tua jika anaknya ribut pasti dilerai tapi kali ini Papa Zia berberda.

"Udah-udah makan dulu habiskan itu. Ributnya nanti lagi."

"Loh pa, gimana sih? Kok suru ribut lagi anaknya." Tegur mama.

"Oke pa." Jawab Zia dan Devan kompak sambil tertawa.

Mama Zia hanya menarik nafasnya dan geleng-geleng kepala.

Mereka pun menikmati makan malam bersama dengan penuh kehangatan.

Selesai makan Zia tidak lupa membantu mama merapikan piring dan mencucinya. Zia memang anak yang rajin dan sangat suka membersihkan rumah.

"Ma, pa besok Risa sama Arin mau ke rumah." Kata Kezia sambil mencuci piring.

"Bagus kalo gitu buat temenin kamu soalnya besok mama sama papa juga mau ke supermarket beli kebutuhan rumah yang habis."

"Oke deh ma."

Selesai mencuci piring. Kezia kembali ke kamarnya. Devan, sang kakak juga demikian.

"Ma, pa Zia ke kamar mau kerjain tugas dulu, biar besok kalo main ga pikirin tugas lagi, hehehe."

"Ohh ya bagus itu." Jawab Papa Zia bangga karena anaknya itu.

Suasana yang tenang menjadi ribut kembali karena kejahilan Kak Devan

"Boong pa, palingan juga main." Kata kak Devan sambil naik tangga.

"Berisik lu kakk, diem aja deh, ngajak ribut banget sih!" Omel Zia kesal sambil mengejar kakaknya.

"Anak-anak itu loh kerjaan ribut terus." Kata mama

"Namanya adik kakak ma, pasti ada aja kayak gitu." Jawab papa.

Figuran (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang