Pemberian makanan, bunga, dan coklat masih tak kunjung henti-hentinya untuk Geva. Sekaligus penyemangat di padat-padatnya tugas karena sudah mau akhir semester.
"Ni Zi, coklat buat lo."
"Gev, Gev, hati-hati jadi hulk keasangannya bi Mina."
"Hahahaha, masih inget aja Zi. Makanya kan gua bagi-bagi terus."
Jawaban Zia hanya meangguk-angguk. Berfikir dan melihat Geva bisa tersenyum kembali membuat dirinya juga ikut senang. Memang masalah Geva masih belum selesai tapi setidaknya melihat Geva bisa tersenyum, membuat dirinya lega.
Tidak banyak waktu Zia dengan Geva kalau di sekolah. Buktinya saat ini kalau sedang berjalan dengannya di koridor atau kumpul dengan temannya-temannya pasti selalu saja ada yang minta tanda tangan ataupun foto. Mending fotonya sekali saja. Bisa 5 kali atau lebih jepretan. Kadang yang sudah minta di jam break pertama, meminta lagi saat lunch.
Namun, kalau lunch biasanya udah dijegat-jegat atau larang sama kedua sahabatnya Gilang dan Jordi. Zia, Risa dan Arin juga termasuk karena kasihan dengan Geva waktunya seringkai habis untuk meladeni para penggemarnya itu sampai tidak makan siang.
Kak Geva, aku mau foto boleh?
"Oh iya boleh-boleh." Geva mempersilakkannya dengan ramah
Kak foto ya sama tanda tangan
Gua juga dong Gevaa
"Terakhir ini ya.Gevanya mau makan. Kasian belom makan." Kata Gilang menyegat.
Sambung Jordi menambahkan. "Balik-balik udah ya adek-adek kakak-kakak. Besok masih bisa."
Zia yang melihat hal itu hanya senyum-senyum saja sambil menikmati makanannya di kantin. Begitu juga yang lain sampai kadang di protes sama kedua sahabatnya karena terlalu mengganggu.
"Hahh, Gev, Gev belom jadi artis yang terkenal aja fans udah bejibun."
"Bagi-bagi napa Gev."
"Gua sendiri juga gak paham, tapi ya mau gimana kan harus tetep ramah dong. Nanti dikira sombong."
"Betul tuh, serba salah sih sebenernya kalau ga diladenin pasti ada aja yang bilang sombong." Bela Zia.
"Belaaa terosss." Kata Jordi.
Kalau sudah begitu biasanya Geva memberi kode kepada Zia untuk segera pergi meninggalkan teman-temannya. Tidak langsung berdua, sendiri-sendiri dulu. Terkadang Geva duluan atau Zia duluan karena bisa saja telinga Zia dan Geva panas mendengar gibahan sahabat-sahabatnya itu. Sudah bosan bahkan. Padahal kedua benar-benar sebatas teman saja tidak lebih.
"Besok lu ada acara?" Tanya Geva
"Hem..gak..ada. Kenapa?"
"Jalan yuk."
"Kemana?""Gak tau sih. Lu maunya ke mana?
"Lah gimana? Lo yang ngajak ga tau sendiri. Bebas aja gue ngikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran (TAMAT)
Ficção AdolescenteTerperangkap dalam kehaluan mengidolakan seseorang? Sampai mimpi dapat bertemu, menjadi teman atau kekasihnya hingga strata tertinggi? Itulah yang diimpikan seorang gadis SMA bernama Zia. Dirinya mengidolakan seorang laki-laki yang akrab disapa G...