33. Perpisahan

156 43 5
                                    

Mungkin tak asing lagi dengan kalimat "perpisahan itu bukan akhir dari segalanya," Memang benar dibalik perpisahan selalu ada jalan lain yang harus ditempuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin tak asing lagi dengan kalimat "perpisahan itu bukan akhir dari segalanya," Memang benar dibalik perpisahan selalu ada jalan lain yang harus ditempuh. Jalan itu merupakan masa depan kita, jika bicara tentang perpisahan tamat SMA.

Menyedihkan pastinya, padahal masa SMA itu masa-masa paling indah dan  mempunyai segudang cerita di dalamnya. Terlalu disayangkan,  kisah itu harus terhenti.  Namun, harus diingat perhentian itu ada bukan semata-mata hanya berhenti lalu tidak jalan lagi. Justru perhentian itu untuk membawa kita menuju pintu gerbang cita-cita atau impian yang kita capai.

"Akhirnyaaa gaiss kita udah mau sampe." Teriak Gilang heboh.

Semua mata hanya tertuju pada Gilang baik Zia, Geva, Risa, Arin, dan juga Jordi yang di dalam mobil. Jelas-jelas perjalan masih jauh dan mereka juga baru akan tiba di bandara Soekarno-Hatta. Begitulah sekolah kalau elit. Kendaraannya yang ada sayapnya.

Tempat tujuannya juga sangat terkenal. Pulau yang masih seringkali disangka "negara" oleh sebagian warga negara asing. Ya, apalagi kalau bukan Pulau Bali. Mereka akan berlibur disana selama 4 hari 3 malam. Sepertinya akan sangat menyanangkan.

Selama di dalan pesawat keenamnya kebetulan sekali duduk bersejajar. Zia dengan Risa dan Arin sedangkan Geva dengan Jordi dan Gilang. Zia paling senang duduk di dekat jendela pesawat yang ada sayapnya. Biasa buat story instagram. Aesthetic gitu kalau difoto atau foto dekat menghadap jendelanya juga bagus. Zia tak hanya foto sendiri tapi juga bertiga dengan kedua sahabatnya. 

Gilanglah yang jadi korban fotografer mereka. "Ehh Kutilang, fotoin dong tolong," pinta Risa.

"Kayak ada yang ngomongg."

Aromanya-aromanya akan terjadi perang dunia ketiga kalau Risa dan Gilang sudah berbicara.

"Ga cape ya nih orang ngajak ribut terus," kata Risa mulai kesal dengan Gilang.

"Iye-iye sini hpnyaa."

"Yang bener lu fotoinnya."

"Bawell, cepetan udah. Tenang aja sih."

Cekrekk cekrekk cekrekk

Biasa kalau cewe-cewe sudah foto agak lama tapi tidak mungkin sampai landing. Tentu saja melanggar peraturan di dalam pesawat.

Selama di pesawat nyatanya Zia tertidur pulas sepertinya efek dari obat antimabok. Geva yang melihat Zia tertidur meminta tolong pada Risa untuk memfotokan Zia. Sebagai bahan untuk meledek Zia. Begitulah Geva ternyata bisa iseng juga sama orang lain tapi orang-orang tertentu saja yang dekat dengannya.

Figuran (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang