Terperangkap dalam kehaluan mengidolakan seseorang? Sampai mimpi dapat bertemu, menjadi teman atau kekasihnya hingga strata tertinggi?
Itulah yang diimpikan seorang gadis SMA bernama Zia. Dirinya mengidolakan seorang laki-laki yang akrab disapa G...
Heyoooo frennn...makinnnn penasaran gaaaa sama kisahnya Zia dan Geva 🧐
Menuruttt kalian yang tatapannya berbeda 👀 Zia atau Geva ya 🤪
Jangan lama-lama langsung aja dibaca kuyyy! Happy Reading シ︎
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sinar mentari dari ufuk timur menyoroti ruang kelas Zia begitu terang. Tempat duduknya yang dekat jendela membuat Zia sampai harus menyipitkan kedua matanya yang sedang berkumpul dengan kedua sahabatnya.
Meskipun terik sinar itu juga menambahan kehangatan dan kecerian di dalam kelas Zia.
"Misiii, dah dateng belom si Geva?" Kata kak Aldo datang ke kelas.
"Adaaa, lagi ketoilett orangnya. Napa Alll?" Jawab Gilang sedang berkumpul bersama anak-anak cowo lainnya di kelas. "Ini gue mau..."
Saat kak Aldo bicara tiba-tiba Geva datang dan masuk ke kelas.
"Tuhhh orangnyee." Kata satu anak kelas.
"Nahh, ini yang gue cari-cari. Whats'up bro." Kata kak Aldo sambil menepuk pundak Geva.
"Whats' up kakk, ada apa nih?." Tanya Geva ramah.
"Gini broo nanti pulang sekolah temuin gue di lapangan indoor. Mau ngobrol buat competition."
"Ohh oke kak."
"Yoi, gue tunggu Gev." Katanya sambil keluar kelas.
"Siap kakk."
Setelah berbicara dengan kak Aldo. Geva langsung menghampiri tempat duduknya yang selalu ramai dikunjungi oleh Gilang, Jordi dan anak-anak kelas lainya.
"Wehh, ngapain si Aldo?" Tanya Jordi kepo.
"Ntar pulang sekolah suru temuin di lapangan katanya sih mau mau ngomong competition."
"Anjayyyyyy wuidihhh ga maen-maen bes prendd gua emang baru gabung langsung dipake buat lombaa."
Kata Gilang dengan suara yang kencang dan raja heboh di kelas. Sampai-sampai anak kelas yang tadinya sibuk masing-masing sampai menengok dan melihati ke arahnya
"Cooll emang si lo Gev."
"Yoi kebanggan kelas lo Gev. Bisa jadi leader basket lo gantiin kak Aldo."
"Parah siii."
"Siap-siap dapet hadiah aja dari cewe-cewe."
Kata anak-anak lainnya.
"Ahh..bisa aja lu pada. Biasa aja yang lain juga jago, jagoan kak Al kemana-mana."
"Yelahh cuii, gausa merendah loo. Kita gini-gini bisa nilai kaleee dari cara maen lo. Yaa Ga? Kata Gilang.
"Yalahhh 12 12 bro lo sama kak Al." Jawab Jordi.
Zia, Risa yang mendengar itu. Juga ikutan berbisik-bisik heboh. Tidak hanya Zia dan kedua sahabatnya tapi juga anak-anak cewek yang lainnya juga demikian.
