Orang cenderung mandang kita saat sudah sukses atau terkenal tapi aku disini mau mandang kamu meski masih di bawah dan belum dikenal.
✰✰✰
Tak ada kabar selama 1 minggu. Zia nyatanya sakit, karena itu dirinya tidak bertemu-temu dengan Geva ditambah lagi masalahnya terakhir kali dengan Geva. Zia sakit karena kecapean belajar, juga sibuk mengurus rumah karena mamanya harus menjaga papanya di rumah sakit.
Mengenai keadaan Zia, Geva tidak tahu kalau dirinya mengalami seperti itu. Entah dia marah atau bagaimana karena masalah terakhir kali bertemu yang saat moodnya kurang baik itu, waktu lalu. Disamping itu dirinya juga sibuk mengurusi endorsement dan belajar untuk persiapan kuliah meski belum tahu akan berkuliah di mana.
"Apa Zia marah ya. Gaada kabar." Batin Geva, yang tiba-tiba teringat dengan Zia karenasedang melihat foto-foto di galerinya lalu tidak sengaja melihat foto mereka berdua.
Lalu diririnya berbicara lagi.Biasa memang sadar diri itu suka belakangan. Tunggu sesuatu yang ngak baik terjadi baru sadar. Dirinya bicara sendiri kagi sambil menyalahkan dirinya juga. "Hem emang salah sih gua, banyak kata-kata yang nyakitin dia. Lagian Gev kebiasaan banget sih lo kalo lagi gak mood lampaisain ke orang."
Dirinya mulai mencari tahu keadaan Zia. Ia mencoba menghubungi Risa untuk menanyakan keadaannya.
*Drettt drettt drettt
"Halo, Ris gue mau nanya Zia ke mana ya? Gua hubungin gak bisa?"
"Kemana aja lo? Ge perlu tau Zia kemana."
"Ris, gua serius ya mungkin dia cerita sama lu. Gue akuin gua juga salah."
"Baru ngaku lo salah? Ha? Ga penting juga kan dia buat lo." Omel Risa karena kesal dengan Geva setelah mendengar sedikit cerita dari Zia.
"Tolong lah Ris, gaenak juga gua sama Zia."
"DIAA SAKIT LO TAU GA?? PAPANYA MASUK RUMAH SAKIT JUGA. DIA HARUS NGURUS RUMAH SENDIRIAN BELOM LAGI HARUS BELAJAR JUGA DARI PAGI KE PAGI BUAT PERSIAPAN MASUK UNIV. BUKAN LU DOANG GEV YANG PUNYA MASALAH."
"HA?? Terus dia di mana sekarang? Di rumah sakit?"
"Gakk di rumah. Udah sembuh orangnya juga. TELAT LO!"
Mendengar hal itu, Geva jadi merasa semakin bersalah. Ga seharusnya juga dirinya mendiamkan Zia seperti itu dari kemarin-kemarin meski dirinya sibuk.
"Ya udah deh. Thank you infonya Ris."
"Hem."
*tut tut tut
Risa langsung memutuskan sambungan telfon dengan Geva. Tanpa berfikir panjang Geva segera mengambil kunci motornya untuk pergi ke rumah Zia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran (TAMAT)
Teen FictionTerperangkap dalam kehaluan mengidolakan seseorang? Sampai mimpi dapat bertemu, menjadi teman atau kekasihnya hingga strata tertinggi? Itulah yang diimpikan seorang gadis SMA bernama Zia. Dirinya mengidolakan seorang laki-laki yang akrab disapa G...