16. Basket Competition 2

153 65 66
                                    

Bughhhhh brukk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bughhhhh brukk

"Arghhhhhhhh sakittttt, arghhhh tolonggggg." Geva berteriak meringis kesakitan tengah pertandingan.

*Prittttttttt

Pertandingan basket yang lagi seru-serunya dengan sorak ramai penonton dihentikan begitu saja. Coach Arnold yang melihat Geva  langsung menghampirinya. Geva juga dibantu oleh anak-anak tim basket lainnya juga petugas medis yang langsung membawa tandu.

"GEVAAAAAA." Teriak Zia terkejut melihat Geva terjatuh dilapangan. Jantungnya langsung berdegup kencang dan tangannya juga berkeringat.

Tidak hanya Zia yang terkejut melihat Geva terjatuh dilapangan. Kedua sahabatnya juga bereteriak.

Sampai-sampai Risa reflek berdiri dari kursi penonton,"OMG, ZIAAAA GEVA ZIIII"

Suara Arin yang biasa dikenal lembut  tiba-tiba juga menjadi lebih keras karena saking terkejutnya. "ZIAAA ITU GEVA JATOHHH."

Kedua sahabat Geva, Gilang dan Jordi.  Intinya semua yang menyaksilan semua terpelongo melihat kejadian yang baru saja terjadi.

Apalagi Gilang seakan tidak percaya yang orang yang membuat Geva terjatuh. Dirinya juga menjadi sangat emosi. Sampai-sampai ia berteriak juga mengumpat Kak Aldo,"WAH WADUH GEVVV, SELESAI UDAH SELESAI. ALDO BRENGSEKKKK!!"

Disambungnya juga rasa ketidak percayaan oleh Jordi juga sama mengumlatnya, "SUMPA?? Gua gak salah liat kan? Si Kak Aldo nyelengkat kakinya Geva. What the fu*k men?"

Benar semua tidak menyangka dan tidak percaya terlebih lagi anak-anak SMA Sinar Harapan 2. Kak Aldo sang kapten basket dan bintang sekolah. Tiba-tiba melakukan hal paling bodoh. Menjatuhkan tim main sendiri.

Setelah membuat Geva cidera bahkan dirinya lari begitu melepas tangan seoalah tidak ada yang terjadi.

Rasanya Zia ingin sekali menghampiri Geva ke tengah lapangan karena tidak tega melihat Geva meringis kesakitan sampai tergeletak. Tidak bisa berdiri.

"Risss, Rinnn itu Geva gimana kasian bangettt." Kata Zia dengan nada sedih.

Sebagai sahabat Risa mencoba menengkan Zia."Ada yang ga beres sih ini. Udah lo tenang dulu nanti kita samperin ke RS." 

"Zia harus tenang. Arin, kita senua berdoa semoga Geva gapapa."

Meski kedua sahabatnya mencoba menenagkan Zia. Tetap saja hatinya gelisah. Melihat Geva juga sudah tidak ada di lapangan. Dirinya pasti sudah dibawa oleh ambulan ke rumah sakit terdekat.

Figuran (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang