Selamat membaca 🌹
.
.
.....3 hari kembar lesu banget, temen² yang lain udah pada coba buat tu dua manusia balik lagi tapi namanya juga yg lagi musuhan sama ayah nya.
Jauh dari permasalahan kek gini mereka berdua emang deket sama ayah satu geng malah.
Tapi gak menutup kemungkinan itu yg bikin ayah manjain mereka dan tegas banget ke mereka soal nilai, tanpa tau gimana beratnya jadi mereka.
3 hari juga kembar bungsu diem² keluar rumah lewat balkon waktu udah pada tidur dan pulang jam 2 pagi, bodo amat mau kurang tidur.
Mereka dijemput sama squad ganteng, tapi tentu pakek motor yg gak dinyalain, mereka ngedorong motor itu trus bantuin kembar bungsu keluar dari rumah yg pagernya tinggi banget kek cita². Canda
Dan selama tiga hari itu juga doyoung rajin banget pergi kesana buat nontonin Rain balapan, atau gak ikutan ngumpul bareng squadnya rain itu.
Pas pulang keduanya juga pura² tidur trus bangun pagi² banget buat dianterin sama Yoongi atau gak abang yg lain.
Hari ke empat dimalam Minggu kembar lagi dikamar mereka, nonton film yang di rekomendasiin sama yoongi, trus dibawain makanan keatas sama abang yg lain, gak tau tujuan nya apa tapi kembar gak dibolehin keluar kamar sama semua abangnya, dan mereka nurut aja.
_
Setelah kembar di taro dikamar, para abang kumpul di ruang keluarga ngerumunin sang ayah yg lagi nonton berita.
"Yah kita mau ngomong" ujar Seokjin selaku yg paling tua disana.
"Ngomong tinggal ngomong bang" kata ayah santai
"Ini tentang kembar bungsu" ucap Yoongi, mukanya udah serius banget.
"Kenapa lagi mereka" ucap ayah mengecilkan volume TV, lalu menatap para anak bujangnya.
"Ayah tolong ngertiin mereka" pinta hoseok
"Yah liat gak mereka berdua jarang banget makan, lesu, rumah juga sepi" ucap Namjoon.
Taehyung dan Jimin hanya diam menyimak, karna sadar para abang berhak lebih dulu bicara pada sang ayah.
"Yah, mereka bukan lagi anak kecil, mereka bisa kapan aja berontak karna sikap ayah yg kek gini" ujar Yoongi
"Yah, Walaupun mereka selalu nurutin apa yg ayah mau, tapi mereka bisa kapan aja ngebangkang sama ayah, mereka punya batas capek mereka sendiri" Ujar Seokjin
"Yah ini terakhir Biarin mereka berusaha sesuai kemampuan mereka, jangan tekan mereka buat dapet nilai sempurna seperti yang ayah mau" ucap Namjoon.
"Yah Hoseok pernah sekali ngedenger mereka ngeluh sama sikap ayah yg terlalu keras sama hasil nilai mereka, Ayah tau apa yg mereka omongin? Mereka selalu berusaha yah tapi emang kemampuan mereka gak sama kaya anak² yg ayah bandingkan, dan mereka selalu ngeluh capek tapi gak pernah sekalipun mereka bilang ke kita, para abang mereka yah" ucap hoseok bahkan matanya berkaca-kaca saat berbicara.
Karna iya ingat persis bagaimana kedua adiknya itu saling mengeluh dengan mata yg menatap sendu ke langit-langit kamar.
Tak ada air mata, dan hoseok yakin itu adalah yang paling sakit.
Seojoon terdiam, ia mulai merenungi sikapnya pada kembar beberapa tahun belakangan ini.
Dan seketika ia sadar, kedua anak bungsunya itu tak pernah sekalipun menangis didepannya saat ia mulai marah karna nilai mereka turun.
Seojoon sadar akan satu hal, walaupun anak bungsunya itu akhlak nya obseo, tapi keduanya tak pernah meninggikan suara mereka padanya.
Dan satu lagi, seojoon sadar kalau bungsunya itu tak pernah betah dirumah ketika menginjak masa SMA.
Apa karna dirinya?
Apa ia terlalu keras dengan meminta nilai mereka sempurna?Apa ia terlalu membandingkan keduanya dengan anak temannya?
"Ayah salah ya?" Pertanyaan itu keluar begitu saja saat ia memikirkan Keadaan anak bungsunya
"Ayah gak salah, tapi sikap ayah aja yg salah" ujar sang anak tertua.
"Yah sekarang Mereka lagi diatas, mending ayah samperin deh" ucap Taehyung akhirnya.
"Iya yah, mereka keknya mulai banyak pikiran jimin takut mereka depresi" Ucap Jimin.
"Makasih ya bang udah ingetin ayah" ucap Seojoon memandang satu persatu anak bujangnya itu.
Ke enam bujang itu mengangguk lalu kembali mulai sibuk dengan apa yg sempat mereka tunda.
Lalu Seojoon mulai melangkah menaiki tangga untuk menghampiri dua anak kesayangannya itu, saat membuka pintu Seojoon bisa melihat mereka berdua yg fokus sekali menonton film dan sedang memakan jajanan yg dipegang Jungkook.
"Ekhm" dehem Seojoon untuk mengalihkan atensi keduanya.
"Ayah" Ucap Kembar bungsu bersamaan
"Ayah boleh masuk?" Keduanya lalu mengangguk dan membenarkan posisi duduk mereka dikasur.
Seojoon duduk dipinggiran kasur sambil memandang sayang pada dua anaknya.
Bisa seojoon lihat kantung mata keduanya sudah seperti panda dan juga sorot mata mereka sulit dibaca oleh Seojoon.
Rasa bersalah dihatinya seketika semakin banyak saat melihat mata kedua anaknya itu.
"Maafin ayah ya" Lolos juga permintaan maaf itu dari mulutnya
"Ayah terlalu keras maksa kalian, Maafin ayah yah" ujar Seojoon
Keduanya diam memandang sang ayah.
"Ayah sadar sikap ayah salah buat nuntut sesuatu dari kalian begitu keras, ayah ternyata gak sehebat yg orang bilang, maafin ayah ya" Ucap seojoon lagi kali ini mata nya mulai berkaca-kaca.
Kembar bungsu bergerak memeluk sang ayah, lalu menepuk pelan punggung kokoh Sang ayah yg begitu banyak berjuang buat keluarga mereka.
"Yang orang bilang bener kok, ayah tuh ayah hebat yg kita punya tau, jangan Ngomong gitu ah yah!" Ucap Rain
"Rain bener, ayah gak boleh Ngomong gitu! walaupun sikap ayah kek gitu ke kita tapi ayah hebat kok, ayah sosok terhebat yg kita punya" ucap Jungkook.
"Ayah kita gak pernah marah sama ayah, tapi kalau boleh jujur kita berdua capek selalu merasa kurang dimata ayah" ucap Rain yg sudah tak memeluk Seojoon begitupun Jungkook.
"Maafin ayah ya dek, Bang" ucap Seojoon lalu memeluk anak bungsunya lagi, kali ini lebih erat.
"Ayah gak akan nuntut kalian lagi, mulai hari ini kalian bebas nyetor nilai apa aja ke ayah asal kalian bahagia" ujar seojoon
Keduanya bertatapan lalu tersenyum seperti setengah beban dipundak mereka terangkat.
"Ayah makasih udah ngertiin kita" ucap Jungkook
"Sebagai tanda maaf, ayo kita jalan² bertiga! Mau ayah beliin Se Mall-mall nya juga gak papa" ucap Seojoon
"Duh kumat banget sombong nya Mentang-mentang banyak duit" ejek Rain.
"Tau tuh bapak lu" bisik Jungkook
"Bapak lu juga itu geblek"
"Iya bisik-bisik aja terus sampe ayah ngehamburin uang ini"
Begitulah cara mereka berbaikan.....
_____
TBC
segini dulu konfliknya, nanti yg berat bakal dateng kok. Hehe
Terimakasih
🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother 'BTS' New Season (END)
Fanfiction"Mari buka lembaran baru yang lebih berwarna"-Rain Punya abang banyak itu sangat menjamin kenyaman, terutama kenyamanan dompet dan perut. Non Baku Imajinasi ✨✨ kalau gak suka jangan dibaca!