Malam pun tiba, kini Qina tengah bersip-siap di kamarnya, memoles dirinya dengan risan tipis agar wajahnya tak terlalu pucat.
Memakai pakaian casual yang nyaman dengan rambut pendeknya yang terurai rapi.
Ia memilih memesan taksi untuk pergi ke sana, berharap nanti isa pulang dengan Jeon kan lumayan bisa nambah jam buat lihat wajah tampannya Jeon.
“Mau kemana lo dek?” tanya Yoon yang sedang berada di ruang tengah
“Pergi bentar bang, gua naik taksi online jadi abang gak usah bawel” ucap Qina
“Yee dasar lo, tapi tunggu dah gua mau nanya. Lo ngasih contact gua ke temen lo ya?” taya Yoon
“Kagak, dia sendiri yang ngambil dari HP gua” ucap Qina
“Lo bilangin dong dek ke temen lu, jangan ganggu gua, sumpah dia bawel banget dek, gak gua bales pesannya di spam gua, gua bales lama dia miscall gua mulu, bar-bar banget temen lo heran gua” jelas Yoon
“Bang, udah ya lo nikmatin aja penderitaan lo, gua pergi bye” ucap Qina yang langsung berlalu pergi
“Adek kampret lo Qina, setan emang, astaga Rin segitu sukanya apa lu sama gua bar-bar banget lo jadi cewek, padahal cantik Rin-Rin kalau bukan temen adek gua dah gua racun kali lo” ucap Yoon sembari mengeluarkan seluruh kesalnya sebab HP nya yang terus berbunyi karena notifikasi dari Rin
Qina sampai di resto barbeque yang dimaksudkan oleh Jeon, ia memuuskan untuk duduk di salah satu meja kosong dan menunggu kedatangan Jeon.
Ia memilih memesan minum dulu agar nanti makanannya Jeon yang pesan, karena ia mau Jeon yang memilihkan makanan untuknya.
15 menit berlalu Jeon belum juga datang, Qina melihat jam di tangannya sembari tersenyum dan berpikir mungkin urusan jeon belum selesai. Minuman yang tadi ia pesan pun kini tinggal separuh gelas.
30 menit berlalu, Jeon tak kunjung datang juga. Ia coba mengirim pesan pada Jeon namun tak kunjung ada balasan, Qina masih menunggu.
1 Jam berlalu, keadaan masih sama hanya saja Qina sudah menghabiskan 2 gelas minuman sekarang.
Kini bahkan ia memesan minuman ketiganya, sembari terus menunggu jeon.
3 Jam berlalu…Jeon belum juga datang, pesan Qina juga belum terbalaskan.
Ini sudah hampir tengah malam, semakin larut suasana resto semakin di penuhi oleh pengunjung pria, bukan tanpa alasan hal ini karena resto itu juga menyediakan bir untuk pengunjungnya di jam-jam menuju tengah malam seperti ini.
Tak lama ada beberapa pria yang menghampiri Qina yang tengah duduk sendiri, sambil was-was melihat situasi di dalam resto itu.
“Eh ada cewek cantik, ngapain udah malem masih di sini, mau minum bir ya?, ayo gabung sama kita-kita aja” celetuk salah seorang pria
“Apasih lo, gajelas dasar jelek” ucap Qina ketus
“Wah, ni cewek oke juga nih, cocok buat nemenin malam kita hari ini, ayok sayang sini” ucap Pria yang lainnya sembari berusaha untuk memeluk dan menarik Qina
“Apasih lo lepasin gak, gua bilang lepasin, jangan pegang-pegang gua brengsek!!” teriak Qina
“Sialan lo ngatain gua brengsek, sini gak lo” ucap salah seorang pria yang langsung menarik baju Qina
Krekkk………….
Baju Qina robek karena tarikan dari pria itu, kini bagian atasnya terbuka, menampakkan bahu mulus nan putih milik Qina.
Qina malu, berusaha menutupi badannya yang terbuka, ia juga terus berusaha untuk lari dari pria-pria brengsek itu.
Namun, apalah daya Qina hanyalah gadis yang tentu saja kemampuannya tak sebanding dengan pria-pria itu.
#Gimana nih Jeon bakal dateng ga ya kira-kira?? Terus, nasib Qina gimana ya nanti?? Ehe jawabannya ada di next part ya readers🤭
#Terus juga nasibnya Yoon bakal kayak gimana tuh, hidup tenangnya udah di rusuhin sama cewek bar-bar macam Rin ? Ditunggu di next part yak 🤭
#Jangan lupa support cerita ini dengan comment, vote + share readers kesayangan gw, i purple u gaes 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
SAEVA PUELLA (End☑️)
Random"Yeaay, jadi apa yang lo lakuin sebelum tidur?" ucap Cesil antusias sembari mengarahkan HP nya ke arah bibir Qina untuk merekam "Memejamkan mata" ucap Qina datar dan berlalu pergi kemudian Sekiranya begitulah interaksi antara gadis savage Qinazia Co...