Hari sudah berganti menjadi malam, mobil yang dikendarai Tae dan Qina sudah memasuki pekarangan rumah Qina.
Qina yang terlelap karena, perjalanan yang cukup lumayan dari pantai. Tae tersenyum sebentar, dan membangunkan Qina setelah ia menghentikan mobilnya.
Namun, bukan Tae namanya jika tak mengusili Qina. Tae memilih turun lebih dulu dan membuka pintu mobil untuk Qina. Karena, Qina masih tertidur di situlah ide usil miliknya bekerja.
Tae memilih untuk mendekatkan bibirnya pada telinga Qina, dan membangunkan Qina dengan suara super keras.
"Banjiiiirrrrrrrrr......." teriaknya pada telinga Qina
"Tolongggg.....tolongg...." teriak Qina yang langsung terbangun dan dengan refleks menaikkan kedua kakinya ke kursi mobil
"😁🤣"Tae menertawakan Qina
Qina mulai sadar dengan situasi saat ini, setelah ia menoleh ke arah Tae yang tengah tertawa puas karena kelakuannya yang spontan.
"Ish sialan..lo ngerjain gua ya, dasar kampret" kesal Qina yang langsung keluar dari mobil dan memukul dada bidang lelaki yang tengah menertawainya itu
"🤣😁, aduh sakit cantikk..😁🤣" ucap Tae namun, dirinya tetap tertawa
"Tau ah nyebelin!!" kesal Qina yang langsung melenggang pergi menuju pintu rumah
Tae masih tertawa sembari mengikuti langkah Qina dari belakang. Sesampainya di depan pintu, dan sesaat sebelum Qina memasukkan password pintunya Tae meraih tangan Qina.
Hal itu membuat Qina berbalik menghadap ke arah Tae dengan jarak yang amat dekat diantara keduanya. Dari raut wajahnya, pipi Qina sedikit memerah karena tindakan Tae.
"Siall ....nih bocah mau ngapain lagi, tiba-tiba begini, bikin jantung gua ketar ketir sial, mana deket banget lagi" batin Qina sembari membalas pandangan Tae ke netranya
"Cantik sebelum lo masuk rumah, gua mau bilang. Makasih buat hari ini, hari ini pertama kalinya kita jalan dengan lo yang bener-bener nikmatin waktu bareng gua" ucap Tae dengan wajah yang tersenyum dan tangan yang masih menggenggam tangan Qina
"Hem..udah biasa aja kayak dapat harta karun aja lo" jawab Qina santai
"Ya kan emang lo harta karun buat gua cantik" ucap Tae
"Aduh ni bocah ya, jangan gitu dong jantung gua bisa makin gila kalo lo kayak gitu" batin Qina lagi diikuti dengan irama detak jantungnya yang semakin tak beraturan
"Hussh..udah jangan ngardus mulu lo kampret" ucap Qina mencoba untuk mengendalikan ekspresinya yang terlewat bahagia karena perlakuan Tae
"Gua serius cantik, yaudah pokoknya makasih banyak hari ini, sampai ketemu lagi nanti ya" ucap Tae mengacak lembut rambut Qina
"😲, Kok nanti?" tanya Qina bingung
"Iya nanti di mimpi, udah sana masuk tidur terus mimpiin gua ya cantik jangan yang lain" ucap Tae tersenyum lebar
"Apaan dah, gak pernah mimpi gua. Jangan ngarep lo, udah sono balik, ngebut-ngebut ya nyetirnya gausah hati-hati" ucap Qina pada Tae
Qina langsung masuk ke rumah setelah mengucapkan hal itu pada Tae. Sedangkan Tae, ia melangkah ke mobil dengan senyum kemenangan.
"Ya Tuhan akhirnya hari kayak gini dateng juga ke hidup gua" gumam Tae dengan box smile nya
Saat memasuki rumah, Qina kembali mengulas senyum mengingat setiap detik yang ia habiskan bersama Tae tadi.
Namun, hal itu tak berlangsung lama karena kehadiran Yoon merusak mood Qina yang sedang dalam fase bagus-bagusnya.
"Woyy ....ngapain lo senyum-senyum sendiri kesambet mbak kunti lo di jalan" seru Yoon yang melihat tingkah Qina sembari membawa dan memakan camilan
"Yeeuuu, sirik aja lo ampas oncom" ucap Qina dengan raut menyebalkan yang ia tujukan pada Yoon
"Dasar adek buluk, giliran nangis aja meluk-meluk gua lo, giliran lagi bahagia ngehina mulu, gatau diri emang" ucap Yoon sembari memakan camilannya
"Buseetttt pamrih banget lo jadi abang, mending kalo bosen jadi abang gua, besok ke pasar aja gua tukar tambah sama yang mirip artis" ucap Qina dengan mudahnya sembari mengambil camilan yang di pegang oleh Yoon
"Gak habis pikir gua, punya adek gaada saring-saringannya kalo nyablak. Pantesan juga lo yang gua tukar tambah dasar buluk" ucap Yoon sembari menggelengkan kepalanya
Qina hanya menggedikkan bahu dan terus memakan camilan milik Yoon. Sedangkan Yoon, ia masih tak habis pikir adiknya itu sebar-bar ini.
"Kok bisa sih, Tae suka sama adek gua yang buluk dan bar-bar gini, otaknya Tae geser sih ini pasti" batin Yoon sembari melihat Qina
KAMU SEDANG MEMBACA
SAEVA PUELLA (End☑️)
Random"Yeaay, jadi apa yang lo lakuin sebelum tidur?" ucap Cesil antusias sembari mengarahkan HP nya ke arah bibir Qina untuk merekam "Memejamkan mata" ucap Qina datar dan berlalu pergi kemudian Sekiranya begitulah interaksi antara gadis savage Qinazia Co...