Beberapa menit berlalu Tae telah berkecamuk dengan bahan masakan di dapur. Tapi, selama itu pula dia tetap saja menjahili Qina. Dengan melontarkan banyak pertanyaan yang membuat Qina kesal.
"Cantik...Lo spaghetti nya mau pakai pasta gak?" seru Tae
"Eh daki kadal, lo pikir spaghetti gak pakai pasta terus pakai nasi gitu,..hah?!" seru Qina kesal
"Kali aja kan lu mau spaghetti nasi cantik, biar lebih kenyang, tapi gua gatau resepnya kalau spaghetti nasi" cerocos Tae dari arah dapur
"Huuhhh...serah Lo dah!!😤, bisa masak gak sih Lo, udah keburu mau mati gua!" seru Qina dengan kesal
"Kalau Lo mati sia-sia dong gua masaknya cantik, jangan mati dulu makan dulu masakan gua ya cantik" seru Tae dengan jahilnya
"Woiii sekali lagi Lo ngomong gak guna, gua usir Lo😠😤 !!" seru Qina dengan sangat kesal
"Bercanda doang marah, cepet tua Lo cantik" seru Tae menggodanya
"Bener-bener ya Lo, gua gaplok juga lama-lama😡" seru Qina marah
"Iya-iya, cantik bercanda kok. Bentar lagi makanannya mateng kok" seru Tae sembari tertawa kecil
"Banyak ngomong Lo biawak😤!" kesal Qina
Tae terlihat bahagia sekali saat dirinya bisa menjahili Qina. Umpatan Qina yang dilontarkan padanya seolah sebagai alunan musik penenang hati untuknya.
Setelah lumayan lama menanti, akhirnya Tae menghampiri Qina dengan dua piring makanan di tangannya.
Wajah Qina terlihat bahagia sekali melihat kehadiran sosok yang menurutnya menyebalkan itu. Tapi, karena sosok itu membawa makanan ia tak ingin sebal.
"Taraaaaaa..... makanannya udah siap buat di makan cantik" seru Tae menyajikan makanan di depan Qina
Beberapa waktu Qina tertegun melihat makanan di hadapannya itu. Otaknya berusaha berpikir jernih dan sel-sel saraf di otaknya berusaha untuk mengendalikan emosi yang akan meluap.
Tapi, sekeras apapun usaha Qina untuk menahan umpatannya pada Tae dia tetap tidak bisa. Terlebih, manusia itu justru membuat pastanya menjadi mie rebus kuah dengan telur tak berbentuk di atasnya.
"Ayo buruan di makan cantik 😁" ucap Tae dengan raut wajah tanpa dosa
"Setan kampretttt sialaaannnnnn......kenapa pasta malah lu jadiin mie rebus dodol!!!😤😤😤😠" teriak Qina dengan sangat marah
"Sialan Lo ya daki kadal, alien kampret nyebelin Lo!!!" umpat Qina dengan terus memukul badan Tae
"Eeh cantik..udah udah...kalau mau speechless sama masakan gua jangan segitunya dong sakit nih" ucap Tae yang tetap menyebalkan
"Sialan Lo, gua mutilasi juga lo lama-lama😠!" Qina benar-benar marah
Ia bahkan hendak meraih pisau yang ada di meja makan. Untung saja Tae dengan cekatan menghentikan tindakan Qina. Jika tidak mungkin dirinya benar-benar termutilasi oleh kemarahan Qina.
Wajar saja Qina semarah itu, sudah seharian sial, masak gagal, berharap dapat makanan yang enak pun gagal. Ibaratnya Tae sedang membercandai harimau yang tengah lapar sekarang.
"Eehh cantik jangan gitu dong, iya-iya maap, abis gua cuma bisa masak mie rebus ga pernah masak soalnya ehe😅" jelas Tae
"BODO AMATTT!!! tegas Qina
"Yah ...cantik jangan marah dong, gua beliin makanan yang Lo mau deh seriusan" bujuk Tae
"OGAH"ucap Qina
"Gaada penolakan, gua ngasih perintah bukan penawaran. Ayok ikut" ucap Tae tegas
KAMU SEDANG MEMBACA
SAEVA PUELLA (End☑️)
Random"Yeaay, jadi apa yang lo lakuin sebelum tidur?" ucap Cesil antusias sembari mengarahkan HP nya ke arah bibir Qina untuk merekam "Memejamkan mata" ucap Qina datar dan berlalu pergi kemudian Sekiranya begitulah interaksi antara gadis savage Qinazia Co...