Enam bulan berlalu, saat ini Qina sudah berada di semester tujuh. Selama ia menikmati semester enam yang penuh kesibukan, selalu ada Tae yang menghibur dan menyemangati dirinya.
Hanya saja, dua bulan terakhir sebelum Qina menghabiskan semester enam ia jarang bertemu dengan Tae.
Tae hanya menitipkan notes dan barang atau camilan pada Yoon untuk diberikan ke Qina.
Lelaki itu juga hanya menemui Qina dua kali dalam dua bulan itu. Jujur saja hal itu membuat Qina kesal.
Pasalnya, sesibuk apapun Tae dia akan selalu menyempatkan untuk bertemu Qina, tapi dengan dua bulan itu juga untuk akhir-akhir ini Tae sangat jarang menemui Qina.
"Tuh ada titipan dari Tae" ucap Yoon sembari menyodorkan satu paper bag sedang berwarna coklat ke Qina
"Y makasih" ucap Qina datar dan langsung membuka paper bag di depannya,
Sedangkan Yoon, ia berlalu pergi ke kamarnya setelah memberikan paper bag itu pada Qina.
Seperti biasa paper bag itu berisi camilan yang beranekaragam dan ada sticky notes di dalamnya.
To : Si Cantik Qina
Cantik..jangan capek-capek ngerjain skripsinya ya
Ini di makan camilannya terus jangan lupa minum biar gak seret hehe
Gua yakin lo bisa selesai tiga bulan pertama di semester tujuh ini kok
Nanti kita jalan ya cantik kalo lo udah selesai
Kita jalan kemana aja yang lo mau, yang lo suka gua turutin semuuuaanya..
Satu lagi, jangan kangen gua ya nanti lo repot 😁
From : Tae 🖤
"Heuuh gua udah kangen kampret" kesal Qina setelah membaca notes dalam paper bag itu
Qina berjalan menuju kamar Yoon, tanpa permisi ia langsung masuk begitu saja. Padahal sang kakak baru saja memejamkan mata.
"Bang Yoon, lo tadi ketemu sama Tae?" tanya Qina sembari memukul ringan lengan Yoon agar kakaknya itu bangun
"Astaga adek dakjil gua baru aja merem udah lo ganggu sja, iya gua ketemu kan tadi abis dari studio Micdrop. Gitu aja pake tanya ngrepotin!!"ucap Yoon panjang lebar dengan kesal yang langsung menutup wajahnya dengan bantal
"Ish bodo amat, terus tuh orang kemana bang abis dari studio?"ucap Qina tak peduli dengan protes Yoon yang terganggu dengan kehadirannya
"Yaampun bulukk!!!! Ganggu banget lo astaga, si Tae pergi sama Baby gatau dah kemana, udah sono pergi gua mau tidur!" ucap Yoon geram karena tidurnya terus di ganggu ia bahkan sampai melempar bantal pada Qina
"ih gitu aja marah, cepet mati bang nanti jangan marah-marah" ucap Qina datar yang langsung pergi dari kamar Yoon
"Tuh kan, gak nemuin gua malah pergi lagi sama sepupunya itu, kesel gua, kemana sih mereka, sering banget pergi berdua" gumam Qina kesal sembari meremas selimutnya untuk menyalurkan amarah
*Satu minggu kemudian di studio Micdrop*
"Serius nih, lo mau Baby nge-handle Micdrop sementara?" tanya Yoon pada Tae
"Iya bang, soalnya gua bakal sibuk nanti. Jadi mulai dua bulan ke depan Baby bakal handle Micdrop, gua udah jelasin secara rinci semuanya kerjasama MicDrop, ngatur performance, nyusun jadwal semuanya udah gua jelasin detail ke Baby jauh-jauh bulan" jelas Tae
"Gua sih gak masalah dan gak meragukan kemampuan Baby, cuman Jim lo gimana?" ucap Joon sebagai leader
"Gua gapapa kok gaes, lagi pula kita kan emang harus profesional" jawab Jim menanggapi
"Lo serius Jim gak masalah soal ini?, Kalo lo gak masalah semuanya bakal nerima aja toh cuma dua bulan, dan ini mendesak banget buat Tae" ucap Joon mengkonfirmasi
"Iya Joon gua gapapa kok, tenang aja. Tae lo bisa selesaiin urusan lo dengan tenang, jangan khawatir ya bro" ucap Jim menepuk bahu Tae
"Thanks gaes, maaf ya cuman dua bulan kok" ucap Tae berterimakasih dan hanya di jawab dengan anggukan persetujuan dari anggota Micdrop
*Malam hari di rumah Qina*
"Hai cantiknya Tae, selamat malam?" sapa Tae pada Qina sesaat setelah dibukakan pintu
"Heuuh mau apa malam-malam ke sini, biasanya juga sibuk" ucap Qina ketus
"Aduh galak banget, pasti kangen nih kalo gini, ayok ikut dulu" ucap Tae yang langsung meraih tangan Qina dan dibawanya keluar rumah
"iih mau kemana sih, gua belum ganti baju" ucap Qina kesal namun tetap menurut pada ajakan Tae
"Udah gausah ganti, lo udah cantik dari lahir, ayo naik buruan, waktu kita gak banyak" ucap Tae menuntut Qina untuk naik ke motor miliknya
Mereka langsung melaju, dan Qina melingkarkan tangannya pada perut Tae. Malam ini mereka kembali menyusuri jalanan dengan sepeda motor.
Jaket yang tadi Tae kenakan, tak lupa ia pakaikan ke Qina agar tak kedinginan. Sesaat, mereka tiba di festival kuliner, dan bersenang-senang di sana.
Kurang lebih dua jam mereka bersenang-senang seperti sepasang kekasih yang dimadu asmara. Setelahnya Tae langsung mengantar Qina pulang.
"Cantik gua ijin ya, mau pergi sebentar aja" ucap Tae sesampainya di depan rumah Qina
"Kemana? Lo bilang gaakan pergi lagi." tanya Qina dengan raut kesal
"Ke Kanada, sebentar aja kok-- dua bulan" ucap Tae
"Lama!!" ucap Qina sembari memalingkan wajahnya
"Engga cantik, sebentar aja ada urusan mendesak di perusahaan gua, gapapa kan gua janji cuma dua bulan" jelas Tae sembari memegang wajah Qina untuk menghadap ke arahnya
"Tapi, lo bakal balik kan?" tanya Qina
"Iya cantik, gua bakal balik. Karena, rumah gua ada di sini. Tapi cantik, lo juga harus tepatin hukuman lo selama dua bulan besok ya" ucap Tae mengusap lembut surai Qina
"Hukuman apaan?" ucap Qina sedikit bingung
"Hukuman yang kita sepakati di pantai. Lo harus nungguin gua selama dua bulan itu ya cantik?" ucap Tae
"Ooh..oke, yaudah take care" ucap Qina yang langsung masuk tanpa menunggu tanggapan dari Tae lagi
"Maafin gua cantik, gua terpaksa harus bohong...gua mohon tunggu gua dua bulan lagi" gumam Tae
KAMU SEDANG MEMBACA
SAEVA PUELLA (End☑️)
Sonstiges"Yeaay, jadi apa yang lo lakuin sebelum tidur?" ucap Cesil antusias sembari mengarahkan HP nya ke arah bibir Qina untuk merekam "Memejamkan mata" ucap Qina datar dan berlalu pergi kemudian Sekiranya begitulah interaksi antara gadis savage Qinazia Co...