43

30 5 0
                                    

Hingga kini, Qina masih berada dalam dekapan Yoon dengan isakan yang masih samar terdengar, sebab begitu dalam ia menenggelamkan diri dalam dekapan sang kakak.

Sekilas ingatan tentang setiap waktu yang ia habiskan bersama pria yang kini tengah dikabarkan ada dalam kecelakaan pesawat itu kembali mengudara dalam pikirannya.

Bahkan, gadis yang terkenal dingin dan savage itu juga mampu mengingat perkataan dari pria itu.

Mungkin saat ini hadirnya gua di hidup lo cuma kayak sunset, perlahan dan sementara. Tapi gua gak akan nyerah, sampai gua bisa jadi dunia lo, dunia yang lo suka bukan hanya sunset yang sementara”--(ucap Taerivan ke Qina, sewaktu mereka ke pantai)

"Iya-iya Lo berhasil anak kampret, Lo berhasil berubah dari sunset jadi dunia gua. Dunia yang gua tunggu, dunia yang gua cari, Lo berhasil Tae, tapi kenapa Lo malah pergi😭😭" batin Qina yang mengingat kembali perkataan Tae kala itu

Padahal, saat momen itu terjadi di waktu yang lalu, gadis ini hanya menganggap setiap kata yang terucap dari "si pria menyebalkan" sebagai angin lalu.

Tetapi, tepat di hari ini semuanya kembali ia ingat dengan jelas. Tatapan pria itu tiap kali melihatnya, senyum menyebalkannya, tingkahnya yang usil dan menyebalkan,.

Sampai, caranya untuk menghibur gadis sedingin Qina tanpa harus banyak bertanya tentang apa yang telah dialami Qina. Berbagai hal tentang pria itu, sungguh terasa menyayat hati Qina pada momen ini.

Momen dimana, harusnya ia menjalankan rencana untuk mengungkapkan, betapa ia memiliki perasaan yang sama pada pria itu.

Namun, ironisnya yang ia peroleh hanyalah kabar duka mengenai pria yang belum sempat ia miliki, belum sempat ia bahagiakan, belum sempat ia perlihatkan sisi lembutnya, bahkan belum sempat mendengar ungkapan rasanya, pria itu sudah pergi.

Gadis yang terkenal sekuat baja itu, kini benar-benar menunjukkan sisi dirinya yang rapuh. Kehilangan sosok yang belum sempat ia miliki, bahkan sosok itu hanya terus menerima makian dan penolakan darinya.

Mungkin, ini adalah salah satu momen penyesalan paling menyakitkan bagi Qina. Bahkan, semua anggota Micdrop, Rin juga Christyn seakan tau seberapa menyakitkannya hati Qina saat ini.

Suara isakannya, sungguh terdengar begitu banyak penyesalan, dan kesakitan di dalamnya. Yoon bahkan ikut meneteskan air mata, melihat kondisi adiknya sehancur ini.

Bahkan selama mereka tumbuh bersama, adik gadisnya itu tak pernah terlihat sesedih dan sehancur ini. Saat sekolah dasar dulu, adiknya ini juga pernah di bully karena, terlalu ramah bahkan sampai memperoleh kekerasan fisik, tapi tak sedikit pun ia sedih dan menangis.

Tapi, hari ini adik gadisnya yang kuat itu, benar-benar tak berdaya. Takdirnya bertemu dengan Tae dan masuknya Tae dalam kehidupan Qina rupanya menjadi takdir yang menyenangkan sekaligus menyakitkan bagi adik semata wayangnya itu.

Yang lebih membuatnya terpukul, ia bahkan tak bisa melakukan apapun untuk membuat Tae kembali ke hadapan mereka. Dan membuat kehidupan Qina kembali seperti dulu.

"Bang..apa mungkin temen Lo itu beneran udah gaada?😭" tanya Qina di tengah isakannya

"Dek..Abang juga gak berharap gitu, tapi berita bilang gaada yang selamet dari kecelakaan itu dek" jawab Yoon dengan mata yang sembab menahan tangisnya

"😭😭😭Bang gua gamau itu orang pergi😭😭😭, gua gapapa dia gangguin hari-hari gua, asal tuh orang gak pergi 😭😭😭" rengek Qina

"Qinaaaaaa....😭😭 udah dong Qin, gua gak kuat liat Lo sehancur ini" teriak Rin yang langsung berlari ikut memeluk Qina

"Dek udah ya, ini udah takdir, mau sekuat apapun kita nolak itu gak akan ngerubah apa-apa" ucap Yoon mengusap lembut surai Qina

Qina tak menjawab, ia hanya terus terisak dalam tangisnya. Sedangkan, Jeon, Jim, Jungso, Joon dan Christyn mereka sama seperti Qina, hancur. Mereka juga sama sedihnya, kehilangan teman rasa saudara yang sejak lama tumbuh bersama mereka.

Semua orang benar-benar berkabung hari itu. Semua usaha yang mereka kerahkan untuk mencari informasi tentang Tae pun, hasilnya sama.

Harapan yang sempat mereka letakkan, perlahan mereka hapus dan singkirkan. Sebab, realita yang mereka temui tak lagi sejalan.

"Dulu Lo bilang Lo gaakan mati, sebelum Lo bisa jadiin gua istri Lo, gua pikir Lo selalu nepatin omongan Lo cowok kampret. Tapi, nyatanya Lo ingkarin itu" batin Qina rapuh

"Tae, kalo emang Lo pergi. Gua harap Lo bisa denger hati gua. Gua sayang sama Lo, Lo udah jadi dunia baru gua yang indah Tae, perjuangan Lo berhasil Lo gak pernah gagal anak kampret😭😭" batin Qina




SAEVA PUELLA (End☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang