36

19 6 0
                                    

Yeaayy...musim liburan semester akhirnya tiba, inilah yang paling dinantikan Qina bisa merebahkan diri sepuasnya di kamar.

Seperti biasa gadis itu merebahkan diri di ranjangnya dengan komik favorit yang setia ada di genggamannya.

Baru saja ia tenggelam dalam 'me time' yang nikmatnya tiada tara, tapi sudah ada pengganggu saja yang datang.

Yoon tiba-tiba masuk ke kamar Qina dan langsung merebahkan diri di samping adiknya itu. Bukan Yoon jika mendatangi Qina tanpa ada maksud terselubung. Dan Qina sudah menduga hal itu.

"Ish mau apa bang kemari, buruan" ucap Qina tanpa mengalihkan fokus dari komik yang dibacanya

"Ehe tau aja lu, ini dah ke studio gua dulu yok, gua baru buat lagu, lu dengerin dulu komen lu gua butuhin nih" ucap Yoon

"Males turun tangganya gua bang" ucap Qina

"Yaudah yok gua bantuin" ucap Yoon

"Apenih,, tumbenan lu baik banget mau gendong gua" PD Qina

"Idiih PD lu, gua bantuin glindingin lu maksudnya, ogah banget gua gendong lu" ucap Yoon cengengesan

"Dasar Abang gak tau diri" kesal Qina

"Udah ayok, gaada penolakan" ucap Yoon sembari menyeret Qina dan membawanya ke ruang studio miliknya

Meskipun agak malas harus turun tangga dan masuk ke studio sang kakak. Tapi, Qina tetap mengapresiasi karya sang kakak yang memang luar biasa bagusnya.

Terkadang Qina bingung darimana asalnya bakat sang kakak ini. Setelah mendengar dan memberi komentar dengan amat objektif dan jujur pada lagu baru yang dibuat Yoon, Qina kembali ke kamarnya dengan malas.

Sedang Yoon kembali mengerjakan lagunya untuk menjadikannya lebih baik berdasar komentar Qina.

Baru juga melanjutkan membaca komik satu halaman, sudah ada lagi yang mengganggu Qina. Kali ini, perutnya lah yang mengganggunya. Menjadikan dia harus kembali turun untuk mengambil beberapa camilan di dapur.

Hendak kembali naik ke kamarnya, adapula yang mengganggunya lagi. Suara bel rumah berbunyi, membuatnya mau tak mau harus membukakan pintu.

Kalau dia harus menyuruh abangnya, sampai bibirnya capek pun tak akan berkutik jika sedang berada di studio.

"Ting tong"
"Ting tong"

"Iya sebentar, siapa sih yang kemari pagi-pagi, ganggu aja" gerutu Qina sembari berjalan menuju pintu

"Cekklleekk" suara pintu terbuka

"Lo mau ngapain Lo kesini, gua kan udah bila-" cerocos Qina yang terpotong

"Gua nyari bang Yoon kok, bang Yoon ada?" tanya Tae sopan tak seperti biasanya

"Ada, masuk aja" ucap Qina sedikit heran dengan sikap Tae

"Oke, thanks" ucap Tae

"Ada di studionya" tambah Qina yang masih heran dengan sikap Tae

"Ok" balas Tae

Tae berlalu masuk ke studio Yoon, karena memang ada yang ingin di bahasnya dengan Yoon mengenai agenda band Micdrop.

Sedang Qina, kini telah berada kembali di kamarnya. Membawa serta kebingungan yang menyelimuti pikirannya tentang sikap Tae.

Sikap Tae yang tiba-tiba saja begitu sopan, tak seperti biasanya yang selalu menjahili Qina jika mereka bertemu.

"Tuh bocah kenapa dah, tumben banget sok sopan gitu sama gua" gumam Qina bingung

"Apa kesambet setan kali yak di jalan tadi, nanti juga kambuh lagi tuh sikap ngeselinnya" gumamnya lagi

"Atau tuh bocah begini gara-gara omongan gua pas dia berantem sama Jeon itu ya...tapi gak mungkin lah, tuh orang kan ga mungkin baperan, udah Qin ngapain dah lu mikirin ini gak penting" ucap Qina sembari menunjuk dirinya sendiri

SAEVA PUELLA (End☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang