21. KONTRAS🍵

81 14 128
                                    

- Pacar Kamu -

"Setidaknya, kalo kamu cerita, bebanmu akan sedikit terangkat."
- Arisha Nazla Vita -

Risha mengrenyit mendengar pertanyaan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Risha mengrenyit mendengar pertanyaan itu. Sudah beberapa kali ia ditanya demikian. Mengapa orang-orang seolah tidak percaya dengan hubungannya hingga tiap kali ada yang tanya, selalu pertanyaan itu yang keluar dari mulut mereka?

Ketimbang menjawab pertanyaan retoris itu, Risha lebih memilih pergi meninggalkan Raka di tempatnya. Membuat cowok itu kembali mengejar lantaran pertanyaannya tidak terjawab.

"Ris, kok nggak dijawab. Aku tanya, lho."

"Tanya buat apa? Bukannya kamu udah tau?"

Raka menggaruk pelipis yang tiba-tiba terasa gatal. "Ehm ... cuma mau mastiin aja."

Langkah Risha berhenti seketika. Membuat Raka yang memang berjalan di belakangnya menjadi menabrak badan mungil itu.

"Aduh! Ris, nek meh ...."

"Kenapa?"

"Hah? Kenapa apanya?"

"Kenapa orang-orang selalu tanya hal yang udah jelas? Bukannya jelas-jelas kalo kami ada hubungan? Kenapa masih ditanyain?" Nada Risha meninggi. Tatapannya tajam menatap mata Raka.

"Bukan gitu ...."

"Apa? Mau mastiin? Aku sebegitu enggak pantesnyakah jadi pasangan dia sampe orang-orang pada repot mau mastiin?"

"Ris ...." Ucapan Raka terpotong setelah melihat Risha malah pergi meninggalkannya. Batinnya merutuk. Menyesali tindakannya yang salah mengambil langkah.

"Ris, kamu belum tau apa yang mau aku omongin," lirih Raka. Rasa sesal merundungnya.

Kini setelah kajadian ini, sudah dapat dipastikan, hubungannya dengan Risha pasti akan merenggang.

***

Laura dibuat mengernyit berkali-kali saat melihat Risha menjadi lebih mudah tertawa hari ini.

Seharusnya Laura senang, 'kan, melihat Risha begitu? Namun sayangnya, ia malah merasa asing dengan tawa itu.

Sudah cukup hampir dua tahun untuk mengetahui sifat asli gadis penyuka teh itu. Lalu kini, tawa lebar yang terpatri bukan terlihat bahagia, malah terkesan dibuat-buat demi menutup apa yang sebenarnya terjadi dengannya.

Seperti saat ini, gadis itu tengah tertawa lebar dengan Raka setelah capek berkeliling menjahili teman-teman sekelasnya. Padahal beberapa menit yang lalu, gadis itu terlihat sangat kesal setelah mendapat pertanyaan dari cowok itu. Entah apa yang Raka tanyakan hingga wajah Risha terlihat sangat merah tadi pagi.

Namun sekarang, ah sudahlah. Mungkin Risha memang mau belajar dewasa dengan mudah melupakan dan memaafkan kesalahan orang.

Bukan hanya Laura yang kebingungan, tetapi agaknya, Raka pun merasa demikian. Cowok itu sedari tadi melirik Laura. Pandangannya seolah mengatakan, "Risha kenapa?" padanya berkali-kali.

KontrasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang