Kelam
Oleh: Endah Ayu AdistiAku menepi dari hingar-bingar dunia luar
Merenungi jiwa yang tersekat dalam keambiguan
Berusaha keluar dari dunia kegelapan yang menawarkan kegembiraan
Lalu menyusuri peliknya hidup tuk mencari titik acuan sebagai tujuanJemari tanganku menggenggam asa yang hampir sirna
Sorot netraku menatap tajam tingginya angkasa
Menata tangga impian yang akan menjadi pijakan
Menelisik rute mimpi yang masih terahasiakanRasa candala mengusik hati tiada henti
Mengukir lara dalam adorasi yang kupatri
Diriku terasa terhakimi oleh bayanganku sendiri
Bayangan kelam yang masih mengikuti kemanapun aku pergiSemesta terlalu membuatku dewana
Hingga aku lupa pada hakikat hidup yang sebenarnya
Tuhan, beri aku kesempatan 'tuk mengukir kirana yang kuangankan
Agar penyesalan tak menyapaku lagi di masa depanBlora, 17 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin Intuisi
PoetryWelcome!! Pecinta puisi mari merapat. Gumpalan lara yang terpecah lewat kata. Harap yang tertuang dalam aksara. Serta cinta yang memainkan rasa. Semua bersatu dalam sebuah labirin intuisi.