Ikhlas Melepas
Oleh: Endah Ayu AdistiAku pernah merasakan arti kehilangan yang sesungguhnya. Ketika keakraban telah terjalin dengan sempurna. Sebuah pertemuan merangkai aksara indah penuh bahagia. Kini, tiba-tiba hancur karena ego dan ketidakpercayaan antar sesama.
Bukankah janji diikhrarkan untuk ditepati? Lantas, untuk apa menebar janji tanpa menuainya? Janjimu hanya angan kosong semata, sekadar bualan saja. Tak berarti lagi, seperti hadirmu untukku saat ini.
Sejatinya aku tak ingin diperbudak cinta. Untuk itu aku memilih melepaskan hal yang membuatku terluka. Cinta yang tak pernah terdefinisi, kini perlahan mulai mati. Sebab tak pernah lagi dipupuk, kini pun semakin lapuk.
Kutunggu kabar dari semilir angin tentangmu. Semoga kepergianku tak meyayat pilu di hatimu. Semua ini maumu kan? Aku pergi, kau cari pengganti. Sedangkan aku, tak perlu bertemu orang lain sepertimu, lebih baik mendamaikan hatiku dengan meraih impianku.
Blora, 27 Agustus 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/261306778-288-k428509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin Intuisi
PoesiaWelcome!! Pecinta puisi mari merapat. Gumpalan lara yang terpecah lewat kata. Harap yang tertuang dalam aksara. Serta cinta yang memainkan rasa. Semua bersatu dalam sebuah labirin intuisi.