Menjelma Kekasih
Oleh : Endah Ayu AdistiMalam adalah sahabat paling pengertian
Ia menyelimutiku dalam sepi yang menentramkan hati
Menerjemahkan diamku dan memberi ruang untuk berpikir
Lalu, dengan lembut menenangkan jiwaku lewat suara alam di kesunyian malamHasratku 'tak lagi keliru, malam menjelma kekasih yang 'tak terlihat
Walau malam hadir tanpa raga, ia mampu memelukku tanpa suara
Menggenggam erat nyali yang hampir mati dengan sebuah bayang yang 'tak terlihat
Merombak segala cemas yang membuat semangatku terkurasMalam, waktu ternyaman menyuarakan rasa yang tercekat dalam dada dan terjerat dalam nestapa
Saat kumengadu pada Sang Pencipta dengan batin yang tersiksa dan mata yang berkaca-kaca
Biarlah tangisku meluruh asal jiwaku kembali utuh
Masih ada lembar kisah yang belum kugores dengan tinta penuh harsaBlora, 26 Maret 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin Intuisi
PoesíaWelcome!! Pecinta puisi mari merapat. Gumpalan lara yang terpecah lewat kata. Harap yang tertuang dalam aksara. Serta cinta yang memainkan rasa. Semua bersatu dalam sebuah labirin intuisi.