Bait Rasaku
Oleh: Endah Ayu AdistiTemani aku merangkai bait rasaku
Siapa tahu, namamu menjadi inspirasiku
Engkaulah, seseorang yang dengan teguh menanggung beban hidup
Tanpa ada keluh kesah meski terasa tak sanggupEngkau seperti mentari yang selalu berseri
Kemanapun dirimu pergi, tawamu 'tak pernah tertinggal
Meski berulang kali menerima kepahitan, sorot matamu itu 'tak pernah tampak sayu
Tetap menjadi mata elang yang tegas kesukaankuTeruntuk semesta, terimakasih atas semua perkenalan yang telah terencanakan
Lewat alur yang terahasiakan, aku jatuh pada dia
Dia yang bahkan belum pernah kujumpa, tetapi mampu membuka bilik hatiku Menorehkan celah lalu singgah dan berencana menetap Bersama dirinya selamanya tetap menjadi sebuah harap yang tak akan pernah lenyap.Blora, 10 Agustus 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/261306778-288-k428509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin Intuisi
PoetryWelcome!! Pecinta puisi mari merapat. Gumpalan lara yang terpecah lewat kata. Harap yang tertuang dalam aksara. Serta cinta yang memainkan rasa. Semua bersatu dalam sebuah labirin intuisi.