28. Padika Luka

11 5 0
                                    

Padika Luka
Oleh: Endah Ayu Adisti

Candamu selalu saja membahas tentang kepergian
Wajar saja 'kan jika aku menaruh rasa kekhawatiran
Bagaimana caranya agar aku bisa mempercayaimu lagi? Sedangkan aroma pengkhianatan mulai munguar tanpa henti

Lagi, lagi dan lagi
Berulang kali kau mengkhianati janji
Ironisnya maafku selalu kuberikan untukmu
Meski rasa kalut selalu menghantui diriku
Meski beribu isak tangis menggema di telingaku
Iya, tangisku dalam kesendirian karenamu

Sejujurnya diriku lelah
Berkali-kali hatiku patah, sakit tanpa darah
Dulu senyummu membuat pair jantungku
Sekarang lebih memicu pada mematikan hatiku dengan perlahan
Sebenarnya hatiku telah lama mati, beruntungnya aku masih punya Tuhan yang membuat hati dan atmaku hidup kembali tentram

Blora, 9 Agustus 2020

Labirin IntuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang