Monolog Asa
Oleh: Moch Abdul Aziz & Endah Ayu AdistiAku tersesat dalam labirin mimpi yang teramat gelap
Tak kutemui sebuih bintang yang gemerlap
Mengais asa meski mata mulai terlelap
Namun, jiwa dan semangat tetap saling bersitatapKurakit ulang kepingan harap satu persatu
Kutepis ocehan dan bualan yang tak patut digugu
Kubuang rasa ragu, mencoba melangkah meski sulit untuk bergerak maju
Biarlah semesta membisu menyaksikan gencatan gerilyakuIzinkan aksaraku mewakili rasa inginku
Tertulis dalam secarik kertas tempat berlabuh ilusiku
Meski terasa pilu, namun kuyakin bahwa sembilu akan berlalu
Yakinku, citaku akan bertahta secara nyata, bukan sekadar igauankuBojonegoro-Blora, 6 Agustus 2021
Thank you friend Latteaz
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin Intuisi
PoesiaWelcome!! Pecinta puisi mari merapat. Gumpalan lara yang terpecah lewat kata. Harap yang tertuang dalam aksara. Serta cinta yang memainkan rasa. Semua bersatu dalam sebuah labirin intuisi.